aksa

12 2 0
                                    

Dengan hati yang berat, aku membiarkan jari-jariku menari di atas layar ponselku, menanggapi setiap kata yang kau tuliskan, Nolan. Setiap detik terasa seperti tahun lamaku, penuh dengan kebingungan dan ketidakpastian.

"Maaf, Nolan aku menyakiti perasaan kamu," tulisku perlahan, kata-kata itu terasa keluar begitu berat dari hatiku yang hancur. "Aku gamaksud untuk nyakitin kamu. Dan asal kamu tau, kalo aku sayang sama kamu, Nolan."

Dalam setiap huruf yang kucurahkan, aku berusaha memenuhi kesedihan dan penyesalan yang menghantui pikiranku. Aku ingin kau tahu betapa besar cintaku padamu, meski kini harus kuhadapi kenyataan yang tak bisa aku hindari.

"I should just stop," lanjutku, berusaha menerima kenyataan yang semakin jelas. "I should start to accept the fact that you aren't coming back. It's so clear how it's been.."

Rasanya seperti aku tenggelam dalam lautan kesedihan yang tak berujung, tetapi aku tahu aku harus tegar. Aku harus belajar merelakanmu dan membiarkanmu pergi, meski hatiku menolak untuk melepasmu.

"Jaga diri masing-masing yaa," aku melanjutkan, berharap bahwa setidaknya, di kehidupan baru yang akan kita jalani, kita dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan masing-masing.

"This has truly been the hardest year of my life. I need to be strong and let you be on your own now and let you grow into the person once believed you could be." Dengan tangan gemetar, aku mengakhiri pesanku, menyampaikan rasa penyesalanku dan harapanku yang terakhir. "I'm sorry for everything and every bit of pain I ever inflicted."

Airmata mengaburkan pandanganku, dan aku harus menahan getaran di dalam diriku yang berusaha keras untuk mengungkapkan rasa sakit yang kurasakan.

"Maafin aku juga kalo kamu harus ngedenger keputusan yang ga sesuai ekspetasi kamu yaa cantik," bunyi pesanmu, dan meskipun aku berusaha tegar, namun rasa sakit itu semakin dalam menyentuh hatiku. Aku menghirup napas dalam-dalam, mencoba menemukan ketenangan di tengah kekacauan perasaanku.

"Take care of urself okay," lanjutnya, dan aku merasakan sentuhan hangat di balik kata-katanya, perhatianmu masih terasa nyata.

"It's hard for both of us.. but with or without you the world keep spinnin," katamu lagi, dan aku sadar bahwa kehidupan akan terus berjalan, meski aku merasa seakan-akan terhenti dalam waktu.

"You always has a place in my heart, Alyssa," tambahmu lagi, dan aku terisak dalam kelemahan diriku. Aku mencoba untuk memahami bahwa meski kini kita harus berpisah, kenangan tentangmu akan tetap abadi di dalam hatiku.

"Forgive me about the pain that i've ever gave it to you, Alyssa, i never meant to hurt you," tulismu dengan tulus, dan aku bisa merasakan kejujuran dari setiap huruf yang kau sampaikan. Meski aku terluka, aku tahu bahwa maksudmu selalu baik, dan aku mencoba untuk memaafkanmu.

"Aku senang bisa jadi pacar kamu," akhirnya, kau mengungkapkan perasaanmu yang dalam, dan aku harus menelan ludahku untuk menahan kepedihan yang kurasakan. Meski kini kita harus berpisah, tapi aku akan selalu menyimpan kenangan tentangmu dengan baik di dalam hatiku.

Andam KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang