08.00 pagi hari
"Shhh aww" Rintih natala ketika ia merasakan rasa sakit yg begitu hebat dari area perut nya.
"Sa perut aku sakit bgt" Ucapnya lirih namun ketika ia mencoba mengedarkan pandangannya ia tak menemukan lelaki itu
Ia raba ponselnya di bawah bantal membuka room chat nya bersama Aksa yg ternyata Aksa sudah mengirim pesan sedari tadi
"Maaf aku harus keluar negeri"
"Ada urusan bisnis begitu urgent, uang belanja untuk kamu sudah aku transfer"Natala menatap nyalang isi dari pesan tersebut, namun seketika tubuhnya menegang ketika rasa sakit itu kembali datang.
Ia tak sanggup jika harus menahan nya, nata tekan nomor prama dan meminta tolong agar menjemputnya di apartemen.
.............
Prama tatap lamat wajah pucat natala, ia begitu terkejut dengan apa yg terjadi pagi ini ketika sampai di kamar apartemen natala ia ketuk berkali kali namun tak ada jawaban sedikitpun bahkan ketika prama berusaha menelfon natala pun hanya terdengar suara notif dari dalam apartemen.Prama cukup khawatir dengan kondisi natala, apalagi ia tau apa yg sedang sahabatnya tersebut rasakan.
Prama tekan tombol kata sandi untuk masuk kedalam kamar, matanya terbelalak ketika melihat natala sudah tergeletak pingsan di atas ranjang dengan darah yg merembes dari balik celananya tanpa menunggu ia gendong tubuh tersebut dan membawanya ke rumah sakit.
"Sudah ku katakan kan nat jangan bertindak ceroboh"
"Bagaimanapun bajingan akan tetap menjadi bajingan" Ucap prama emosiPrama genggam jemari natala, namun pria manis itu masih terus menerus menutup matanya seakan dunia alam bawah sadarnya lebih menyenangkan akan tetapi prama jga tak sanggup menjelaskan apa yg terjadi pada nata ketika ia sadar nanti
"Eunghhh" Prama terkejut dengan lenguhan natala, ia bangkit dari sofa dan berjalan mendekati natala
"Nat"
"Pelan jangan di paksa buat bergerak dulu" Lerai prama ketika natala hendak duduk"Pram kenapa aku disini? "
"Kau tenang dlu yaa"
"Biar ku pangil kan dokter dulu sebentar"Natala menatap prama bingung , ia hanya sakit perut saja tapi kenapa seperti habis terjadi sesuatu.
Dokter memasuki ruang rawat nata dengan prama yg mengikuti di belakang
"Bagaimana tuan natala sudah merasa baik tubuhnya? " Tanya sang dokter
"Sudah dok "
"Tetapi perut saya terasa sedikit kram" Jelas natala"Itu wajar terasa sesudah melakukan Curettage (kuret) pada rahim"
"Tolong konsumsi air putih sedikit lebih banyak ya tuan" Jelas sang dokter"Dok saya...... "
"Terimakasih atas penjelasan nya dokter " Ucap prama cepat memotong ucapan natala
Dokter yg mendengar itu mengangguk kan kepala lalu berpamitan keluar.
"Prama jelaskan" Selidik natala
"Nat, ku harap kau bisa menerima takdir"
"Kau sedang mengandung Nat""HAMIL" ucap nata tersenyum
"Tapi yg di jelaskan dokter tadi itu.... ""Kau keguguran" Nata menatap prama kecewa.
"Gimana bisa kau membiarkan anak ku mati di tangan mereka prama!! "
"Anak itu sudah jatuh ketika aku membawa mu kemari natala" Ucap prama sembari menenangkan natala
"Tidak pram tidak!! "
"Itu anak ku dan Aksa hanya itu yg bisa mempertahankan hubungan kami" Jelas natala sembari mencabut paksa selang infus tersebut hingga darah mengalir kemana mana."Nat tenang"
"Tolong jangan gini natalaaa"Prama dekap tubuh natala, ia usap lembut punggung nya agar ia sedikit lebih tenang
"Aku berharap ia ada untuk menjadi tiang dalam hubungan ku pram"
"Ini salah ku harusnya aku bisa lebih tau jika ia ada"
"Aku bukan ayah yg baik pram aku tak menyadari kehadiran anak ku sendiri" Ucap nata sembari menangis meraung, ingatan nya terpaku pada malam kemarin dimana Aksa yg memaksa dirinya untuk melayani seksnya"Harusnya aku tak pasrah begitu saja kan prama"
"HARUSNYA MALAM ITU AKU BISA MENOLAKNYA DAN MEMPERTAHANKAN ANAK KUUUU!! "
"AKSAAAAA AKU MEMBENCIMUUU!!!!! " teriak natala mengema di seluruh ruangan beserta tangis dan rintihannya."Sabar Nat sabarr"
"Aku sudah hilang kan seharusnya kau tak bertahan dengan bajingan bermuka dua seperti dia Nat"
"Wajahnya manis di hadapan orng lain akan tetapi ia adalah seorang bajingan yg begitu menjijikkan" Ucap prama emosi"Aku akan memberitahukan apa yg telah ia lakukan"
"Tidak pram tidak aku tak ingin anak ku di akui olehnya"
"Walau anak ku telah tiada sekalipun"
"Tolong rahasiakan ini" Ucap natala dengan tatapan mata lurus kedepan dengan pandangan kosongNatala tak ingin Aksa tau bagaimana keadaannya sekarang, karna di detik itu juga telah ia putuskan bahwa dirinya akan mengunakan akal logika nya daripada menuruti perasaannya.
"Akan ku pastikan ini yg terakhir, tak kan ku sia siakan kematian anak ku menjadi kebahagiaan mereka semua"
TBC
SEE YOU NEXT CHAPTURE
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANING OF LOVE (Blm Revisi)
Short StoryBagaimana jika tatapan mata semanis itu mampu memberi luka sedalam samudra??