22.

320 34 0
                                    

Pov natala.

Pagi ini aku mendapat kabar jika perusahaan Aksa memiliki penurunan saham drastis jadi aku memutuskan untuk melihat kondisi di sana.

"Tuan nata" Sapa salah satu karyawan yg berada di sana

"Bagaimana kondisi kantor" Tanya ku

"Kacau tuan, sedari kemarin banyak sekali investor yg mengajukan penarikan dana saham"
"Beberapa karyawan perusahaan cabang banyak yg terkena phk" Jelas karyawan tersebut.

Seorang pria mengunakan setelan jas rapih berlari kecil ke arah ku lalu menundukkan tubuhnya sopan.

"First"
"Aksa di ruangannya?? "

"Tuan Aksa berada di ruanganya tuan" Jawabannya sopan

Aku berjalan terlebih dahulu memasuki lift ceo menuju ruang kerja Aksa.

"Apakah sekacau itu first" Tanya ku pada first

"Benar tuan"
"Namun kami semua sedang berusaha sebaik mungkin untuk mengendalikan kekacauan ini" Jelas nya padaku

Ia berjalan terlebih dahulu ke arah ruang kerja Aksa lalu mulai mengetuk pintu ceo tersebut.

Pendengaran ku begitu terganggu ketika mendengar suara Aksa yg memaki karyawannya.

Ku buka kasar pintu ceo tersebut hingga membuat Aksa terkejut.

"Keluar" Perintah ku pada beberapa karyawan yg ada di sana, mereka saling tatap lalu mulai berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"First, selama saya disini tolong jangan ada yg boleh masuk" Perintah ku

"Baik tuan" Ucap first lalu mulai berjalan keluar dan menutup pintu.

Ku tatap lamat pria bajingan yg ada di hadapan ku ini, seorang pria yg dahulu begitu ku cintai dan ku puja hingga aku rela mengorbankan segala hal demi mempertahankan dirinya.

"Sudah puas dengan segala kekacauan ini tuan Aksa??? " Tanya ku sinis

Aku berjalan menuju sofa di pojok ruangan lalu duduk menatap Aksa.

"Nat"
"Bagaimana kabar mu" Tanya nya ragu

"Baik"
"Seperti yg kau lihat"

Aksa berjalan mendekati ku , ia ikut duduk di samping ku namun dengan cepat aku beralih sofa karna aku begitu enggan untuk dekat dengan dia.

"Ku dengar saham perusahaan turun"
"Bukannya selama ini baik baik saja tuan Aksa".
" Jadi kecerobohan apa yg kau lakukan" Ejek ku padanya, dapat ku lihat raut wajah tak suka Aksa ketika mendengar ucapanku namun aku tak perduli sebelum bisa mematahkan semua ego nya.

"Natala"

"Aku memiliki 12% saham disini"
"Menurut tingkat pemegang saham aku adalah pemegang saham besar setelah kau"
"Dan sekarang aku ingin mengambil alih perusahaan" Jelas ku padanya

"Nat apa maksud mu! "
"Aku adalah pemegang saham utama sekaligus pemilik perusahaan ini"
"Kau tak ada hak untuk mengambil alih perusahaan ku"
"Lagi pula 12......"

"12% saham yg ku miliki bukan lah hasil dari belas kasihan mu tuan Aksa"
"Jika kau lupa aku juga turut campur dalam bisnis ini"

Kutatap Aksa yg terlihat cukup emosi tersebut, tubuh ku mulai terasa berat ketika tanpa sengaja mencium aroma feromon Aksa yg begitu penuh di ruangan.

Dengan cepat aku merapikan jas ku lalu berdiri dari duduk..

"Kedatangan ku untuk membantu mu"
"Sedangkan 12% saham yg ku miliki adalah hak ku"
"Namun jika kau masih ingin berfikir pendek terserah, aku hanya ingin menyelamatkan perusahaan ini "

Aku beranjak dari sana namun begitu terlihat jelas jika Aksa tak mencoba menahan ku yg ku lihat hanya dirinya yg menatap kebawah dengan pandangan kosong.

"Tak pernah ku lihat tatapan mata sepasrah itu Sa" Ucap ku dalam hati namun perasaan tersebut segera ku tepis dan pergi dari sana.

.............

Pov author.

Seorang pria manis terlihat sedang terduduk pada kursi taman dengan tangan yg mengenggam sebuah eskrim, ia begitu tenang menikmati manis es krim tersebut dengan sejuknyaaa angin yg menyapa kulitnya.

"Sekarang gw lihat hidup lo cukup tenang ya" Ucap seseorang pria dari belakang ia berjalan mendekati natala lalu ikut duduk di sampingnya.

"Gk juga kak"
"Tidak ada hidup tenang dalam takdir yg buruk" Ucap natala sembari terkekeh

"Gimana kabar mom"

"Gw udah seminggu gk pulang ke mansion"
"Kalau lo mau tau dateng aja kesana" Ucap book acuh

"Nata rasa yg di tunggu mom bukan lah aku"
"Namun kau yg selalu menjadi kesayangannya" Jelasnya lirih sembari menikmati es krim yg sedikit meleleh lalu memakannya habis.

"Kak, bagaimana bisa kau melakukan tindakan melebihi batas manusia?? "

Book yg mendengar itu segera menoleh menatap natala sinis.

"Aku tau kau yg membantu Aksa untuk mengurus Stefani kan"
"Apa salah ia padamu? " Tanyanya sembari menatap liar kedepan

"Apa yg kau dapatkan dengan menutupi segala sikap buruk Aksa kak? "

"Bukan urusan lo"
"Kalau tujuan lo minta ketemu cuma bahas hal gk penting kayak gini mending gw balik" Ucap book lalu beranjak dari sana namun langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan sang adik.

"Gw tau kok kalau lo dan Aksa lah yg udah buat Stefani kehilangan bayi nya"
"Lalu keesokan harinya lo keguguran"
"Apakah teguran itu masih blm cukup buat lo kak" Cibir nata sinis

" Anak yg lo kandung adalah hasil dari lo dan kekasih tercinta lo yg gk pernh di restui mom dan daddy"
"Kak, bisa lo hentikan semua ini?? Apa yg kalian lakukan juga ber akibat ke gw"
"Gw kehilangan anak kak"

"Lo yg menghianati Aksa Nat" Ucap book sinis

"kak book kira aku murahan? "
"ANAK ITU ANAK AKSA KAK ! "
"Dan aku tidak aborsi"

Natala menghapus kasar air matanya,lalu mulai berjalan mendekat ke arah book.

"Gw selalu bersikap sopan sama lo kak"
"Tapi kali ini lo sama Aksa melewati batas"
"Tolong berhenti" Ucapnya tegas lalu berjalan pergi dari sana meningalkan book sendirian yg terpaku dengan sisi lain dari sang adik.

Seorang natala yg selalu bersikap lembut pada semua orang begitu berbanding terbalik dengan natala yg ia temui hari ini.

"Hidup lo terlalu sempurna Nat, itu yg buat gw iri sama lo"

TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

MEANING OF LOVE (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang