Malam yg cukup dingin namun tak dapat membuat seorang pria tampan yg terduduk diam di kursi taman rumah sakit tersebut pergi mencari kehangatan, dingin yg ia rasakan seakan tak begitu terasa pada tubuhnya.
"Kalian masih sama sama terpaku dalam kisah masalalu" Ucap Nara dari arah belakang rachen, ia ikut duduk di samping sahabatnya tersebut lalu menepuk perlahan pundak chen.
"Seperti apa yg sudah gw jelasin di hari itu dan seperti apa yg sudah lo saksikan hari ini semua sudah begitu jelas kan chen"
"Gw gk minta lo buat bertahan dan gk meminta lo buat menyerah, sebagai sahabat gw cuma mau lo melihat mana yg bisa lo perjuangkan dan mana yg harus lo lepaskan"
"Kisah natala tak semanis itu chen, banyak luka yg ia pendam dari cerita yg gw dapat dari prama , ia tak beruntung dalam kisah keluarga begitu juga dalam kisah percintaannya"
"Ia bertahan demi melindungi waras nya yg tanpa sadar juga membunuh perlahan mentalnya" Jelas Nara"Siapa sangka kisah cinta yg ia junjung tinggi menjadi pisau yg berbalik arah untuk menikam nya"
"Gw selalu ingin menjadi obat dalam lukanya nar tapi...... "
"Tetapi Jika harus bersaing dengan kisah masalalu yg begitu dia cintai gw bisa apa nar? "
"Sorot mata khawatir begitu jelas tadi yg menandakan bahwa cintanya begitu dalam" Ucap rachen lirih tanpa sadar air matanya luruh membasahi pipinya"Gw sudah gagal dalam mempertahankan kisah cinta dengan wanita yg gw cinta sendiri"
"Apakah mungkin gw juga akan kembali gagal dalam mempertahankan natala? "Semua pembicaraan itu tak luput dari pendengaran prama yg sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka.
"Kalau memang kakak berniat baik kenapa harus takut gagal? " Ucap prama yg berhasil mengejutkan rachen dan Nara.
"Sahabatku harus bahagia kak chen"
"Aksa begitu baik hingga membuat natala buta akan segala keburukannya"
"Ia memilih buta dan tuli demi bertahan dalam hubungan yg jelas jelas toxic"
"Ia menerima segala hal buruk yg Aksa berikan asal hubungannya tetap bertahan"
Jelas prama"Hubungan aksanatala yg begitu di puja oleh semua orang iri ternyata hanya topeng semata"
"Bahkan aku begitu menyesal karna tak mencoba mencari tau alasan di setiap luka lebam di tubuhnya"
"Kak"
"Kalau tujuan kak rachen baik dan memang itu akan membuat natala bahagia lakukan kan"Rachen yg mendengar itu hanya bisa tertegun dengan fikiran liarnya yg mulai mengerti keadaan yg sebenarnya.
.......
Ruang rawat Aksa.
Natala terduduk diam di sofa menatap pria yg sedang tertidur tanpa sadar di atas brankar, hingga ia merasakan pergerakan Aksa yg mencoba untuk sadar.
"Tuan Aksa" Ucap first ketika melihat Aksa mencoba untuk membuka mata
"Saya akan memangil dokter tuan" Izin first pada natala yg di balas anggukan
10menit lamanya dokter memeriksa kondisi Aksa dan dokter mengatakan bahwa Aksa sudah keluar dari masa kritis nya namun masih harus tetap menjaga kondisi dan berada dalam pemeriksaan.
"First, tolong tinggalkan kami berdua" Ucap natala
First yg mendengar itu segera menatap Aksa yg di balas anggukan oleh nya , ia berjalan keluar ruangan dan menutup perlahan pintu nya.
5menit lamanya natala hanya terdiam menatap Aksa yg terbaring begitu juga sebaliknya Aksa yg yg menatap sendu natala dengan mimik wajah frustasi.
"Aksa gk capek? "
"Nata capek sa, hidup seperti laut yg hanya bisa terdiam ketika ombak datang"
"Apan natala harus selamanya mengerti ombak? Mengikuti segala keinginan dari ombak yg begitu dalam mengulung air laut dan membuang nya begitu saja? "
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANING OF LOVE (Blm Revisi)
Historia CortaBagaimana jika tatapan mata semanis itu mampu memberi luka sedalam samudra??