17.

335 34 0
                                    

04.00 dini hari

Rachen masih terjaga, ia terduduk diam menatap natala yg masih terlelap karna pengaruh obat tidur namun ketika chen berniat ke toilet ia di kejutkan dengan natala yg merasa sesak nafas dalam tidur nya.

"Eughhh uhh " Nata tak bisa bernafas dalam tidurnya ia mimpi buruk hingga tak bisa bernafas

"Nat heiii natala"
"Tenang tenanggg natttt" Ucap chen sembari menepuk perlahan pipi natala

Natala membuka mata dengan keringat menetes di dahi nya, padahl ruangan cukup dingin akan tetapi pria manis itu begitu berkeringat seakan telah berlari jauh.

"Heiiii tenanglah"
"Natala tenang ada aku jangan takut"

Rachen mendekap erat tubuh natala yg begitu ketakutan, ia usap perlahan punggung natala hingga pria tersebut tenang.

"Hiks hikss... " Tangis rintih natala memenuhi ruangan.

"Nata"
"Tenang, minum dulu yaaaa" Chen menyodorkan segelas air putih dan pria manis tersebut menatap rachen binggung sembari menenggak habis minumannya.

"Rachen"
"Kau mengapa disini" Tanya bingung natala

"Menjaga mu"
"Prama begitu lelah jadi ku minta ia beristirahat dan aku yg berganti jaga dengannya" Jelas rachen

"Maaf merepotkan mu"
"Kau bisa kembali , aku bisa sendiri kok" Ucap nata sembari tersenyum

"Tidur nat masih jam 4pagi" Rachen tak mengubris apa yg natala ucapkan namun pria itu malah mendorong tubuh natala agar tiduran dan membenarkan selimutnya

"Terimakasih"
"Sungguh tak apa jika kau kembali chen"

"Natala tidur"
"Ini gimana sih katanya di kasih obat tidur tapi jam 4pagi udh bangun gk beres nih dokternya" Omel rachen sebenarnya ia tidak mempermasalahkan obat tidur nya namun ia bosan mendengar nata yg memintanya trus pergi.

"Maaf"

"Tidur natalaaa"
"Aku mau kau tidur bukan minta maaf" Ucap chen sinis lalu ia terduduk di samping ranjang sembari menidurkan kepalanya

"Masih jam 4"
"Tidur besok pagi setelah bebersih aku ajak jalan jalan keliling rumah sakit"

Namun siapa sangka pria manis tersebut malah menatap rachen lucu

"Astaga natala tidurrrrrr" Rachen yg gemas dengan sikap natala dengan spontan ia naik ke sisi ranjang lalu membawa kepala pria manis tersebut kedalam dekapan nya.

"Tidur"

"C.... Chen"

"Tidur nat tidur"

Natala memejamkan matanya cepat , sejujurnya ia merasa nyaman di peluk rachen yg karna aroma pria tersebut begitu menenangkan natala.

Rachen usap perlahan punggung natala hingga pria manis tersebut kembali memejam.

"Tidur aja harus susah bgt sihhh" Omel rachen setelah menatap wajah tenang natala yg tertidur

"Nat, wajah mu begitu tenang ketika tertidur"
"Wajah mu pun begitu manis ketika terbangun"
"Namun siapa sangka di balik wajah tenang mu kau adalah orang ketiga dalam hubungan orang lain" Ucap rachen lirih

Rachen melangkah turun dari brankar berniat duduk di sofa.

"Aku tak tau apa yg kurasakan"
"Namun jika informasi itu benar maaf, akan ku buat kau merasakan rasa sakit dari prim"

Rachen duduk di sofa bersandar sembari menatap natala lamat lalu ikut memejam.

.............

"Pag...... "
"Ehh Nat udh bangun ternyata" Ucap prama riang ketika ia membuka pintu kamar natala dan netra nya melihat natala yg sedang terduduk dengan memakan buah jeruk.

"Orang mana sih ribet banget makan jeruk aja harus dikupas bersih putih putihnya"
"Ini bagus untuk pengantin urat" Omel rachen

"Maaf, aku memang suka makan jeruk kalau bersih begitu hehe"
"Kemari biar aku saja chen" Nata hendak mengambil alih jeruk tersebut lalu chen menatap sini natala

"Bisa diem gk? "
"Biar aku aja udh tinggal makan aja sush ihh"
"Diem"

Nata memajukan bibirnya setelah mendengar rachen ngomel.

"Heh, maaf maaf"
"Nat jangan nangis "
"Aku cuma mau kau tinggal makan aja tanpa susah mengupas" Jelas rachen lirih

"Maaf ya "
"Aku merepotkan"

"Nih makan jeruknya manis kan"
"Sudah jangan nangis"

Kegiatan mereka tak luput dari tatapan prama dan Nara, mereka menatap bingung rachen yg bersikap begitu lembut pada natala seperti pasangan kekasih saja.

"Nata mau makan yg lain tidak? " Tanya prama

"Tadi sudah sarapan bubur kok pram"
"Masih kenyang"
"Kata dokter siang ini aku bisa pulang" Jelas natala

"Oke , aku akan tinggal beberapa waktu dengan mu"

"Tidak tidak"
"Kasihan kak Nara nan... "

"Biarkan prama menginap dengan mu Nat"
"Atau kau mau tinggal di mansion ku sementara"

Nata mengeleng cepat tanda tak setuju,huhhh ia ingin sekali segera pulang dari siniiiiiii sangat membosankan ucap natala dalam hati.







TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

MEANING OF LOVE (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang