Seorang pria manis mengunakan stelan jas formal duduk tegap sembari memangku machbook nya , netranya menatap machbook yg memperlihatkan beberapa isi dari meeting yg akan ia hadiri pagi ini.
"First, pastikan aksa tak membuat kesalahan" Ucapnya tanpa menatap kedepan, sorot matanya terus menatap dan mempelajari setiap tulisan yg ada di dalam machbook nya.
"Baik tuan"
"Namun sedari kemarin tuan aksa menginginkan untuk bisa hadir dalam meeting ini" Jelas first sembari memberikan ponselnya yg terdapat isi pesan dari sang pemimpin.Natala yg mendengar itu segera menatap first lalu mengambil alih ponsel tersebut dan melakukan panggilan telfon dengan aksa.
"First sudah ku........ "
"Bisa kau berhenti untuk menjadi keras kepala tuan aksa" Ucap natala memotong ucapan aksa yg berniat mengomel pada sangat asisten
"Sudah ku katakan semalam untuk kita berbagi tugas bukan"
"Kau urus perusahaan dan aku akan menghadiri acara meeting ini" Jelas natala membuat aksa terdiam"Jangan membuang waktu berharga ku lebih banyak Sa"
"Setelah semuanya stabil aku akan melepaskan semuanya" Natala mematikan sepihak pangilan telfon tersebut lalu mengembalikan ponsel itu pada first"Kirimkan dokumen keuangan pada aksa biarkan dia melakukan pengecekan mandiri"
"Kirimkan juga dokumen untuk proyek kerja sama dengan perusahaan x" Titah nata pada sang asisten yg di balas anggukan.15 menit lamanya waktu yg harus di tempuh natala menuju tempat pertemuan tersebut.
"Mari tuan" Ucap first sopan sembari membukakan pintu untuk natala
Natala keluar dari mobil lalu membenarkan jasnya agar tetap terlihat rapih lalu mulai beranjak dari sana mengikuti first dari belakang menuju tempat pertemuan.
"Tuan David"
"Selamat siang " Sapa natala sopan sembari bersalaman dengan beberapa klien nya"Saya kira tuan aksa yg akan melakukan pertemuan ini" Ucap pria paru baya dengan senyum meremehkan
"Tuan aksa ataupun saya tidak ada perbedaannya tuan sam"
"Kami membangun perusahaan itu bersama" Ucap nata dengan senyum manisnya."Tuan David saya rasa pertemuan kali ini harus di ulang" Ucap pria paru baya tersebut ia menatap remeh natala
"Anda meragukan saya tuan? "
"Daripada harus repot mengurusi perusahaan saya apa tidak sebaiknya anda kembali fokus pada perusahaan anda sendiri?? " Cibir nata"Baik saya ataupun tuan aksa tak memiliki perbedaan apapun"
"Namun tuan aksa adalah pemimpin sah pada perusahaan dan anda??? " Ucap pria tua tersebut
"Saya rasa anda harus menelan kembali perkataan anda tuan sam" Ucap aksa yg dengan berjalan mendekat ke arah meja pertemuan.
"Tuan aksa" Sapa first
"Saya ataupun natala tak ada perbedaannya tuan, perusahaan yg saya miliki juga perusahaan tuan natala"
"Dan saya harap anda bisa kembali fokus pada pekerjaan anda sendiri daripada harus beradu hal tidak penting seperti ini" Cibir sinis aksa lalu ikut duduk di samping natala."Maaf tuan David karna datang terlambat"
"Tidak masalah tuan"
"Saya begitu tersanjung jika tuan natala lah yg menghadiri pertemuan siang hari ini karna sejujurnya sedari awal saya cukup penasaran dengan semua ucap para klien tentang kepandaian tuan natala yg membantu Anda" Ungkap tuan David"Baiklah kita mulai meeting nya"
50 menit lamanya mereka melakukan negosiasi pada kerjasama tersebut , sampai dimana tuan David lebih memilih untuk bekerja sama dengan natala.
" Saya harap kerja sama kali ini bisa saling menguntungkan tuan David" Ucap natala sembari menjabat tangan tuan David
"Ternyata berita tersebut benar adanya"
"Tuan aksa begitu beruntung memiliki pasangan seperti tuan nata" Ungkap nya kagumProyek kerja sama tersebut di menangkan oleh natala yg memang sudah begitu antusias dalam pertemuan hari ini , ia mempelajari semua tentang kerja sama tersebut.
..............
Nara berjalan cepat menuju kamar rachen dengan segala rasa jengkel di perasaannya, is buka kasar pintu kamar tersebut dan menampilkan seorang pria dewasa yg sedang tertidur di atas ranjang.
"Rachen anjing"
"Lo kalau emng udah gk niat urus perusahaan mending tutup aja" Cibir Nara emosi3hari ini rachen tak datang ke kantor dan membatalkan meeting penting begitu saja, apakah ia tak berfikir jika semua sikapnya ini akn berdampak pada perusahaan.
"Bangun chennn..." Kesabaran Nara yg sudah habis membuat ia memiliki ide konyol.
Nara memasuki kamar mandi lalu mengambil air di sana dan menyiratkan nya pada rachen yg masih begitu nyenyak dalam tidurnya.
"Apasih narrrr"
"Basah semua anjing" Ungkap rachen emosi"Lo yang apa apan chen! "
"Gk dateng ke kantor batalin meeting seenak jidat capek gw ngurusin elu" Jelas Nara dengan meredakan emosinyaRachen yg mendengar omelan sahabatnya hanya memutar bola mata malas, ia usap rambutnya kasar lalu terduduk menatap Nara.
"Nata gk mau sama gw nar"
"Gw bajingan banget ya" Ucap nya lemas"Anjing chen"
"Wajah lo menyedihkan banget" Nara yg tadinya emosi menjadi sedikit tertawa ketika melihat mimik wajah sahabatnya yg patah hati"Narrrrr gw harus gimana"
"Mana gw tauu"
"Makanya dari awal apa gw bilang jangan macem macem sama perasaan"
"Lo pake gk percaya sama kenyataan" Cibir nara sinis"Bantuin gw nar"
"Ogah" Ucap Nara cepat
"Naransaaaa"
"Ketemuiin gw sama dia, ntar lo boleh cuti deh"
"Bikin anak sama prama" Rachen mencoba negosiasi dengan sahabatnya tersebut"Prama belom mau punya anak"
"Dahhh jangan banyak ngeluh mending sekarang lo beberes terus ke kantor"
"Dokumen lo numpuk chen"
"Singkirin dulu perasaan galau lo, bisnis lo sekarang lebih penting" Omel nara sembari berjalan keluar dari kamar rachenRachen yg mendengar itu segera mengusap kasar wajahnya lalu menghentakkan kakinya di kasur bak anak kecil, setelah itu ia beranjak dari ranjangnya dan mulai membersihkan diri dan bersiap ke kantor.
TBC
SEE YOU NEXT CHAPTURE
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANING OF LOVE (Blm Revisi)
Short StoryBagaimana jika tatapan mata semanis itu mampu memberi luka sedalam samudra??