9

353 32 2
                                    

Natala berjalan tertatih dengan tangan yg mengengam kuat beberapa kursi yg ada di sekitar rumah sakit, ia meninggalkan kamar begitu saja karna baginya berada di sana terus menerus akan membunuh jiwanya semakin dalam.

Seorang pria tampan dengan setelan jas formal menghampiri natala yg terlihat begitu kelelahan bersandar pada tembok.

"Tuan baik baik saja?? " Tanpa pria tersebut

"Iya saya baik baik saja" Jawab natala bohong, namun ia tak dapat memungkiri jika perutnya kembali kram hingga keringat dingin mulai membasahi dahinya

"Kau yakin tak apa?? "
"Astaga berkeringat sekali, sebentar " Ucapnya khawatir sembari mengeluarkan sapu tangan dan memberikannya pada natala

"Ini masih baru kok masih bersih"
"Gunakan ini untuk membersihkan keringat mu"
"Kau menahan sakit ya, mau ku bantu untuk memangil suster/dokter"

"Jangan ku mohon"

"Tuan kau ingin kabur? " Selidik pria tersebut

"Kau bisa menolong ku keluar tuan? "
"Aku tak sanggup jika harus berjalan sendiri, namun jika tetap disini jiwaku akan semakin terluka" Jelas natala lirih

Tanpa kembali bertanya pria tampan itu segera mengendong ala bridal tubuh kurus natala menuju parkiran mobil, ia letakkan pelan tubuh tersebut lalu ikut memasuki mobilnya.

"Ingin di antar kemana? " Tanya nya sembari menjalankan mobilnya

"Turunkan saja di depan tuan, saya akan memesan taksi"

"Dengan kondisi mu yg seperti ini?"
"Aku akan mengantarkan mu ketempat yg kau inginkan"
"Tunjukkan saja"

Natala menatap lamat pria tampan yg berada di samping nya itu, sedangkan pria tersebut yg mengerti arti tatapan nata hanya tersenyum ringan

"Jangan takut tuan"
"Saya bukan orang jahat"
"Perkenalkan saya rachen, saya datang ke rumah sakit karna sepupu saya di rawat di sana" Jelas rachen sembari menepikan mobilnya lalu mengulurkan tangannya pada natala

Nata menatap sekilas pria tersebut lalu membuka seat belt nya dan beranjak keluar dari sana namun sebelum ia keluar ia kembali menoleh dan menatap chen.

"Terimakasih karna sudah menolong saya tuan rachen" Ucap natala lalu beranjak keluar dari mobil dan memasuki taksi yg tak jauh dari sana

Rachen menatap natala dengan kepala miring, matanya menyipit dengan apa yg pria itu lakukan senyum nya muncul ketika ia melihat natala memasuki taksi.

"Pria yg cukup menarik"

Chen mengendarai mobilnya menuju mansion, ia ingin istirahat karna sedari pagi ia di rumah sakit untuk menjenguk sepupunya.

...........

Plak..........

"Dosa apa yg mom lakukan hingga memiliki anak seperti mu natala!!! " Ucap sang ibu sembari menjambak kasar rambut natala

"Kau aborsi! "
"Dimana akal sehat mu nata!!! "
"Bagaimana bisa kau hamil!!!!! "
"Siapa ayah dari anak itu ha! "

Nata tak berminat menjawab satupun pertanyaan mom nya

"Nata, Aksa itu pria baik dia mau menerima orang seperti mu yg banyak kekurangannya!! "
"Tak sudi aku menyebutmu putraku! "

Natala menerima pasrah tamparan dan makian dari mom nya, matanya hanya bisa menangis tanpa suara hatinya begitu terluka tubuhnya lelah perutnya masih terus menerus sakit namun ia tak dapat memberontak inilah takdirnya , hanya itu yg bisa nata sematkan INI LAH TAKDIRNYA

Saat sang ibu hendak kembali menampar natala lengan tegap Aksa berhasil menghadang tamparan tersebut.

"Nak Aksa"

"Aksa bawa natala dulu ya mom"
"Maaf" Ucap Aksa sembari membawa natala pergi keluar dari sana

Ia kendarai mobilnya keluar dari mansion, lalu berkendara dengan kecepatan penuh membelah jalan.

"Kenapa Nat"
"KENAPA!!!!! "

Mobil yg di kendarai Aksa oleng ketika ia hampir saja menyerempet seseorang.

"Kau bisu natala? "
"siapa ayahnya"
"Siapa ayah anak itu natalaa!!!! "

Natala seakan enggan menjawab apa yg Aksa tanyakan, sorot matanya hanya menatap lurus kedepan

"SIAPA AYAHNYA NATALA!!!!!! "Aksa remas lengan natala hingga menghadap dirinya

" Natala!! "
"Siapa SIAPA AYAH DARI ANAK ITU!!!! "

"Kau tak perlu tau Aksa" Ucap natala lirih

Aksa yg mendengar itu geram dan langsung mendorong kepala natala hingga terbentur dasbort mobil, hidung natala mimisan dengan luka di sudut hidung nya yg terkena goresan dari tempelan pengharum ruangan yg sedang menancap di sana.

"Shhhh" Rintih natala

Aksa menatap natala sekilas lalu berniat menjalankan mobil, namun dengan cepat natala membuka pintu mobil melompat dari sana.

"Nataaaaa" Teriak Aksa ketika melihat natala  melompat, Aksa ingin turun namun matanya terkejut ketika melihat natala yg di kelilingi orang lain ia tak ingin ada masalah dengan cepat ia tancap gas dan pergi menjauh meningalkannya  sendirian.

"Tuan tak apa??? " Tanya wanita paruh baya yg menolongnya tadi di tepi jalan

"Saya tidak papa bibi"

"Tapi anda mimisan tuan, serta luka.... "

"Terimakasih sudah menolong saya"
"Maaf, saya permisi " Ucap natala memotong ucapan wanita itu ia berpamitan lalu berjalan tertatih menjauh dari sana

Tubuhnya masih cukup lemas karna memang hari ini ia masih harus berada di rumah sakit akan tetapi ia memilih kabur dan pulang ke mansion berharap menerima belas kasih dari sang ibu, namun yg ia dapatkan hanya makian dan hinaan serta perlakuan kasar yg di lakukan oleh sang kekasih.




TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

MEANING OF LOVE (Blm Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang