"Tidak, ini semua bukan salah Lisa, Lisa tidak bersalah kami bertengkar bukan karena Lisa, jangan pergi eonni mohon" Jennie terus memohon pada sang adik, namun permohonan itu seolah di tolak mentah mentah oleh gadis berponi di hadapannya itu "Eonni mohon jika Lisa pergi eonni dengan siapa? Eonni tidak bisa jauh dari lisa". Jennie jatuh terisak di pangkuan Lisa.
Lisa bingung di satu sisi dia sudah capek dengan semuanya tapi di sisi lain dia juga tidak bisa meninggalkan keluarganya terlebih harus meninggalkan Kaka kesayangannya itu. Berat sangat berat untuknya.
"Maafkan lisa eonni" lisa melepaskan kedua tangan sang Kaka yang semula mencengkram dirinya, dia berlari keluar rumah dengan keadaan yang sangat kacau.
"Appa eomma Jennie mohon susul Lisa, apa kalian tidak khawatir, dia anak perempuan dia masih sekolah dia belum bekerja bagaimana dia akan hidup sendirian di luar sana, bagaimana dia akan makan dengan apa dia membeli makanan eomma" jennie tersipu di kaki kedua orang tuanya dia menangis meraung memohon pada kedua orangtuanya namun baik ibu ataupun ayahnya acuh dan tidak memperdulikan tangisannya itu.
~~~~~
Entah dimana gadis itu sekarang yang jelas dia sudah mengelilingi jalanan yang ia lewati sebanyak 5 kali dan dia bingung kemana tujuannya, Lisa pergi tanpa membawa apapun kecuali handphone yang sedang ia genggam sekarang. Pulang kembali ke rumah bukan suatu jawaban yang pas, pergi ke rumah neneknya pun kayaknya tidak bisa jarak mereka terlalu jauh.
Lisa terus berjalan menyusuri setiap jalan sepi di depannya. Karena di rasa ada getaran di saku rok sekolah miliknya dengan cepat dia melihat siapa yang menelepon dirinya.
Setelah melihat siapa yang menghubunginya Lisa dengan cepat menekan tombol hijau yang berada di layar ponsel miliknya itu.
"Yakk Lisa dimana kau?" Lisa menjauhkan ponsel itu dari telinga nya setelah mendengar teriak memekikkan di sebrang sana.
"Jennie menghubungiku katanya kau pergi dari rumah karena marah".
"Kau ini bisu atau apa, aku bertanya padamu dimana kau sekarang?"
Lisa menelan salipahnya sebelum menjawab pertanyaan dari mulut pria di sebrang sana.
"Eoh oppa aku pergi dari rumah, oppa bisa jemput aku? Sekarang aku tidak tau ada dimana aku bingung di sini sangat sepi tidak ada kehidupan, aku takut oppa"
Pria yang lisa panggil oppa itu adalah KAI pacar Jennie, sering sekali ketika kai mengajak jennie jalan Lisa ikut maka dari itu kai juga dekat dengan Lisa, pria itu juga sudah menganggap Lisa seperti adiknya sendiri.
"Tunggu oppa disana, jangan matikan ponselmu biar oppa lacak keberadaan mu sekarang, diam di sana" setelah mengatakan itu kai memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku kemudian dia mengambil kunci mobil di atas meja kantor miliknya itu. Dia berlari dan dengan cepat menjalankan mobil mewahnya.
Sesekali KAI melihat ke kiri ke kanan guna mencari keberadaan gadis nakal yang telah ia anggap sebagai adiknya sendiri. KAI cukup prustasi saat mencari Lisa, google map itu mengarah ke tempat sepi dan sepertinya tempat itu tidak terdeteksi sinyal sehingga map yang dia gunakan pun tiba tiba mati.
~~~~~
Jennie terus mondar mandir di kamar khawatir akan adiknya itu, KAI sempat menghubungi dirinya tadi dan mengatakan jika Lisa tadi menjawab telpon darinya, tentu saja Jennie merasa senang tapi tidak lama dari itu ia kembali merenung.
"Jennie sudahlah Lisa sudah besar dia bisa menjaga dirinya sendiri" dengan entengnya jisoo mengatakan hal yang membuat Jennie rasanya ingin mencakar muka milik sang Kaka.
"Iyah eonni biarkan saja, bukankah selama ini dia ingin kebebasan, mungkin dengan dia pergi itu akan membuatnya senang" timpal rose yang membuat Jennie semakin marah.
"Cukup eonni, chaeng. Jika kalian tidak menghawatirkan Lisa maka pergi dari hadapanku kalian justru semakin memperkeruh suasana"
"Kami hanya membantu menenangkanmu Jennie apa salahny"
"Eonni apa kau tidak merasa khawatir sedikitpun padanya? Dia sendirian di luar sana eonni, adikmu sendirian" teriak Jennie menegaskan pada sang sulung.
"Kenapa aku harus khawatir, bukannya dia sendiri yang meminta pergi? Sejak kapan eonni menganggap gadis sial itu sebagai adik eonni? Bahkan masalalunyapun sangat mengerikan"
"Ayo eonni kita pergi, percuma kita di sini" rose menarik tangan sang sulung keluar dari kamar Kaka keduanya.
Jennie hanya menggeleng tidak mengerti pada kedua saudarinya itu. Terbuat dari apa hati mereka.
~~~~~
Di tempat lain Lisa terduduk merenung di pinggir Jalan sembari menunggu pacar kakaknya datang menjemput.
Sedang melamun Lisa di kagetkan dengan dua motor mengelilingi dirinya, dia sangat takut sekarang apalagi dua dari yang lainnya turun dan menghampiri dirinya yg tertunduk takut.
"M-mau apa kalian?" Ucapnya dengan tangis yang sudah tidak bisa ia bendung lagi.
Satu dari pria itu mendekat mencoba mengambil ponsel satu satunya barang yang Lisa bawa saat ini.
"Serahkan ponsel itu padaku" terjadi aksi tarik menarik antara Lisa dengan pria menyeramkan itu."Tidak, aku tidak akan menyerahkan ini, ini barang satu satunya yang aku punya. Tolong lepaskan"
Karena tenaga Lisa yang kalah dari pria itu mau tidak mau Lisa memberikan secara terpaksa.
Pria yang lainnya menghampiri Lisa kemudian menarik lengan kurus Lisa untuk ikut dengannya ke dalam hutan di pinggir jalan yang mereka pijaki saat ini. Lisa terus memberontak dengan sesekali berteriak meminta bantuan walaupun pasti akan sia sia karena tempat itu sangat sepi dan jauh dari perumahan.
Saat pria itu hendak mencium leher Lisa tiba tiba ada seseorang menendang wajah pria yang hendak mencium Lisa.
"Lepaskan adikku"
"Kai oppa tolong Lisa, Lisa takut" Isak Lisa.
Mendengar ucapan Lisa yang terdengar seperti bisikan dengan cepat kai menghampiri dan memukul pipi pria itu dengan tangan kekarnya. Kai menarik Lisa untuk bersembunyi di belakang tubuh tegap dirinya.
Terjadi baku hantam antara KAI dengan dua pria itu. "rasakan ini, ini karena kalian telah mengganggu adikku"
Bugh...
Pukulan demi pukulan KAI layangkan hingga membuat kedua pria di hadapannya tidak mampu melawan lagi.
"Kai oppa hentikan" KAI menghentikan aksinya setelah mendengar tangis memilukan dari gadis di belakangnya. Dia menatap gadis itu dengan lekat kemudian memeluk sang gadis dengan sangat erat. Lisa gemetar ketakutan nafas gadis itupun memburu.
"Maafkan oppa, oppa terlambat, apa Lisa baik baik saja?". Lisa mengangguk mengiyakan. Kai menuntun adiknya itu masuk ke dalam mobil setelah keduanya masuk KAI kembali melajukan mobil mewahnya itu.
~~~~~
Mau curhat dikit, aku kan udah nulis 5 bab nah niatnya mau d up besok semua tapi entah kenapa pas aku buka WP semuanya ilang, kehapus atau gimana aku juga tidak tau, nyesek banget sih nulisnya butuh effort gede.
Guys yang komen maaf yah gak kebales semua, WP suka berhenti tiba tiba, keknya hp ku lagi eror deh makannya banyak apk eror juga, menyedihkan wkkk. Terimakasih yah untuk vote sama komennya, kalian terbaik 👍🙏
Selamat berpuasa guys
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAGIA? (End)
RandomBahagia, itulah yang di katakan semua orang Padanya, memiliki rumah yang sangat besar, barang mewah, orang tua yang pengertian, tiga Kaka perempuan yang sangat cantik dan sangat menyayangi nya. Orang hanya melihat dari luar, bagaimana dia ters...