Karena kondisi Lisa yang semakin membaik dokter pun mengizinkan gadis itu untuk pulang dan beristirahat di rumah saja sampai kondisi Lisa benar-benar pulih.
Jisoo berjalan di depan dengan tangan membawa tas Lisa sedangkan Jennie dan rose memegang tangan Lisa membantu adiknya untuk berjalan menuju mobil.
Selama perjalanan mereka menuju mobil canda tawa itu tak terhenti membentuk senyum di masing-masing bibir. Mereka tidak perduli jika sekarang banyak yang menatap mereka heran.
"Hahahaa eonni jika nanti malam eonni mengompol di celana jangan salahkan aku" rose meledek Jennie, rencananya malam ini ketika pulang dari rumah sakit mereka akan menonton film horor di kamar Lisa tapi mengingat Jennie sangat penakut sepertinya rencana itu akan gagal. Pernah waktu itu mereka menonton film horor di bioskop ketika malam tiba Jennie tertidur sembari mengompol.
Mengingat kejadian itu membuat Jennie menunduk malu.
Lisa menatap ketiga Kakanya satu persatu, sungguh menyenangkan rasanya.
"Diamlah, kau membuatku malu chaeng"
Rose semakin tertawa ketika melihat wajah merah Jennie karena malu.
"Eonni lepaskan biar Lisa jalan sendiri saja"
"Apa kau yakin Lisa?" Tanya rose.
Lisa mengangguk mantap, dan saat itu Jennie maupun rose melepaskan pegangan mereka dan membiarkan Lisa berjalan sendirian.
"Awshh" Lisa terduduk dengan tangan yang menjadi tumpuan ketika ada seorang wanita tidak sengaja menabrak dirinya.
"Yaa Lisa, aishhh sudah eonni bilang kan" rose membantu Lisa berdiri.
"Maafkan saya nak, saya sedang buru-buru jadi tidak melihat jika ada orang di depan"
Tatapan itu saling bertemu cukup lama.
"Tidak masalah ahjuma, tidak perlu meminta maaf ini memang salah adikku dia yang teledor, maafkan Lisa" Lisa mengangguk menyetujui ucapan Kaka ketiganya itu.
"Oh! Hai, perkenalkan nama saya Hye Kyo" Hye Kyo menjulurkan tangan berniat Memperkenalkan diri.
Lisa meraih tangan itu sembari tersenyum "Lisa, dan ini jisoo eonni, rose eonni serta Jennie eonni".
"Baiklah ahjuma kami permisi dulu adik kami harus segera beristirahat, maaf atas kejadian barusan" keempat gadis park itu menunduk sebelum mereka pergi.
Hye Kyo memandang dengan intens ketika gadis di hadapannya barusan telah menghilang secara sempurna di hadapannya.
"Tidak tau kenapa tapi di dekat gadis itu hatiku terasa nyaman, aish mungkin aku merindukan putriku" hye Kyo menepis fikiran itu kemudian pergi ke tujuan awalnya.
~~~~~
Sesampainya di rumah Lisa langsung pergi ke atas dimana kamarnya berada.
Ia merebahkan tubuh lelahnya di ranjang besar itu. Lisa menghela nafas melamunkan pertemuan tadi.
Entah kenapa tapi Lisa merasakan hal yang sama seperti apa yang Hye Kyo rasakan.
Lisa melirik ke arah pintu ketika pintu itu terbuka menampilkan sosok wanita dengan rambut di ikat satu di belakang jangan lupakan penampilan nya yang rapih.
"Eomma" Lisa bangkit dari tidurnya kemudian berdiri dengan tangan yang sibuk saling meremas. Taku? Tentu saja.
"Eomma ada perlu menemui Lisa?" Tanya Lisa ragu.
Minyoung masuk ke dalam dan sekarang ia berdiri tepat di hadapan putri bungsunya itu. Minyoung menatap lekat wajah sang bungsu yang tengah menunduk takut.
"Bagaimana kabarmu"
Lisa mendongak cukup terkejut, ibunya menanyakan kabarnya? Sungguh di luar prediksi Lisa. Jangankan menanyakan kabar ibunya itu sudi hanya sekedar menatap mata Lisa.
"Eoh! Eoh Lisa baik eomma, terimakasih sudah bertanya"
Sebelum pergi dari kamar putrinya minyoung hanya mengangguk kemudian tubuhnya benar-benar menghilang dari sana.
Lisa tersenyum riang, ia melompat di atas kasur empuknya.
"Yaa Lisa apa kau gila, kenapa kau tersenyum terus melompat seperti itu?"
"Eonni tadi eomma ke sini dia menanyakan kabarku. Aaa aku sangat senang eonni" Lisa memutar tubuh Jennie saking senangnya.
Jennie juga terkejut dengan penyataan sang adik namun ia ikut bahagia atas Lisa.
~~~~~
"Lisa jangan sekolah dulu jika masih tidak enak badan, kata dokter juga harus banyak istirahat" jelas jisoo ikut duduk di sisi ranjang Lisa kemudian menatap Lisa yang sedang menatap kaca merapihkan seragam sekolahnya.
"Tidak eonni Lisa harus sekolah, jika Lisa lama di rumah appa bisa marah besar"
"Aish Lisa biarkan saja dia. Jangan terlalu di pikirkan"
"Mana bisa seperti itu eonni, Lisa tidak mau jika harus di kurung di gudang itu lagi, di sana gelap Lisa tida suka" Lisa ikut duduk di samping sang Kaka.
"Baiklah tapi jika nanti di sekolah Lisa merasa pusing atau apa langsung hubungi eonni atau kedu eonnimu yang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAGIA? (End)
RandomBahagia, itulah yang di katakan semua orang Padanya, memiliki rumah yang sangat besar, barang mewah, orang tua yang pengertian, tiga Kaka perempuan yang sangat cantik dan sangat menyayangi nya. Orang hanya melihat dari luar, bagaimana dia ters...