0.22 berubah

173 29 0
                                    

Satu bulan berlalu semenjak kejadian itu keluarga park berubah, jika dulu keempat anaknya saling canda dan tawa sekarang mereka terlihat asing.

Dimana Lisa yang selalu menjauh dari mereka semua. Setiap ketiga kakaknya mencoba mendekat maka Lisa akan mundur.

Bukan Lisa tidak merindukan moments saat mereka bersama namun fikirnya itu lebih baik.

Seo jeon yang masih terus menghukum Lisa dan tentunya tanpa penolakan dari gadis berponi itu. Ia seakan pasrah.

Semenjak kejadian itu Lisa terus di sibukkan dengan kegiatan belajarnya, ia selalu mengurung diri di kamar.

Jennie sangat terpuruk, biasanya dia selalu ada di sisi Lisa. Mendengar setiap keluh kesah sang adik namun semuanya seakan terbang terbawa angin. Lisa nya berubah.

~~~~~

Sepulang sekolah lisa tidak langsung pulang ia memilih berjalan santai menyusuri jalanan sepi dengan sesekali menendang bebatuan kecil yang menghalangi jalannya.

Ia melihat sosok wanita yang selama ini ia rindukan. Lisa berlari menghampiri wanita itu, masa bodo jika ia akan ketahuan sang ayah yang terpenting baginya saat ini adalah melepas rindu.

"Hye Kyo ahjuma"

Ya seseorang yang Lisa rindukan adalah song Hye Kyo wanita yang menurutnya selama ini baik pada dirinya.

"Eoh Lisa" Hye tentu terkejut, sudah beberapa bulan mereka tidak bertemu.

"Aku merindukan mu ahjuma" Lisa berhambur ke pelukan Hye Kyo, tentu saja Hye Kyo menerima pelukan itu dengan suka cita.

"Ahjuma juga merindukan mu Lisa, kemana saja kau hah, ahjuma selalu mencarimu"

Lisa melepaskan pelukan itu kemudian menatap lekat manik mata Hye Kyo, entah kenapa namun ada rasa yang sulit ia ungkapkan ketika mata mereka saling bertemu.

"Ceritanya panjang ahjuma, maaf yah Lisa menghilang tanpa kabar"

Hye Kyo mengusap Surai Lisa sembari tersenyum. "Tidak masalah nak yang terpenting ahjuma melihatmu sehat"

"Lisa sudah makan?" Tanya Hye Kyo. Ia mendapati gelengan pelan dari gadis di hadapannya.

"Aigo, ayok ikut ahjuma kita makan di sebrang jalan sana"

Lisa kembali mengangguk mengiyakan, jujur saja perutnya sekarang terasa sangat lapar.

"Ah kenyangnya, terimakasih Hye Kyo ahjuma perut Lisa rasanya akan meledak".

"Sekarang sudah sore, biar ahjuma antar Lisa pulang" hendak berdiri namun tangannya berhasil Lisa tahan.

"Tidak ahjuma, biar lisa pulang sendiri saja". Wanita di hadapannya tidak bisa menolak ia tidak bisa memaksa Lisa juga jadi dengan berat hati ia hanya mengangguk.

"Aku pulang dulu Hye Kyo ahjuma. Annyeong" Lisa mengecup singkat pipi Hye Kyo kemudian membungkuk sopan setelahnya ia pergi menaiki Taksi.

Hye Kyo menyentuh pipi yang tadi Lisa cium ia meneteskan air matanya.

~~~~~

"Lisa" Lisa berhenti ia menoleh ke arah sumber suara.

Itu Jennie Kaka keduanya Kaka yang paling ia sayang Kaka yang paling ia percayai.

Lisa membungkuk sopan kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar miliknya.

"Sekecewa itukah lisa pada eonni"

Tentu saja Lisa kecewa, Jennie adalah Kaka yang paling ia percaya dari dulu tapi dengan tega Jennie menyembunyikan fakta tentangnya. Lisa tau pasti ada alasan Jennie melakukan itu tapi untuk saat ini biarkan Lisa bergulat dengan hatinya sendiri.

~~~~~

Semenjak kejadian itu jisoo selalu merenung, menyendiri di ruang pribadinya.

Ia marah pada dirinya, ia marah pada kedua orangtuanya. Kenapa mereka harus menyembunyikan fakta tentang Lisa, jika akan terjadi seperti ini kenapa jisoo tidak memberitahu Lisa semuanya saat mereka berhubungan baik kemarin.

"Ah sial" jisoo melempar vas bunga kesembarang arah.

"Lisa kembalilah seperti dulu, eonni merindukan senyum Lisa" jisoo menangis dalam diam menatap foto dirinya dan Lisa, sakit rasanya ketika ia sudah bergantung pada adiknya namun fakta sialan itu harus terungkap dan semua ini karena ayahnya sendiri.

"Aku harus pulang, aku tidak bisa membiarkan lisa terus menjauhiku"

Jisoo menyambar tas dan kunci mobilnya.

~~~~~

Rose disana, berdiri dengan tangis yang membendung pelupuk matanya. Ia menatap pintu kayu di hadapannya.

"Park Lisa" pintu itu bertuliskan nama sang adik yang berarti kamar yang sedang rose tatap adalah kamar si bungsu.

Rose terus mengetuk pintu itu namun Lisa seolah tidak mendengar, ia mengabaikan ketukan sang Kaka.

Lisa bergulat dengan buku yang dari tadi tidak lepas dari tangannya. Sepulang menemui Hye Kyo Lisa langsung masuk ke kamar kemudian mengunci pintu kamar itu.

"Dia masih belum mau keluar nak" rose menoleh ke arah sumber suara.

Ia menggeleng pelan sembari tertunduk sedih.

"Maafkan eomma karena tidak bisa mencegah ayahmu" minyoung mengusap lembut Surai blonde putri ketiganya.

Rose tidak mendengar sang ibu ia langsung melenggang masuk ke kamar miliknya yang terletak di sebelah kamar Lisa.

~~~~~

Malam ini seo jeon nampak kerepotan pasalnya dari tadi tidak henti-henti nya berita tentang dirinya dan keluarganya terus muncul.

"Suruh semua saluran tv menghapus berita tentang keluarga ku"

Seo jeon melemparkan asal ponsel miliknya. Ia terduduk kemudian memijat pelipisnya yang terasa pusing.

"Aku tidak tahu jika impact nya akan seperti ini".

Seo jeon menatap foto di hadapannya, foto keluarga park. Di foto itu mereka semua tersenyum bahagia. Jisoo dan Jennie yang berdiri di tengah mereka, rose yang di gendong seo jeon dan Lisa di gendong minyoung.

Entah kenapa tapi setelah melihat foto itu hati kecil seo jeon tersenyum. Ia menyesal.

BAHAGIA? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang