Ngabuburit✓

243 33 1
                                    

•Annyeong Chingudeul

••o0o••

Haekal keluar dari rumahnya membawa kresek hitam ditangannya. Mana sambil lari-lari lagi bocahnya.

"Kal jangan lari-lari nanti lo ja...."

GUDUBRAK.

"....tuh hahahaha"Baru Renjun mau peringatan Haekal,eh dah jatuh duluan bocahnya auto ngakak Renjun.

"Bhahahaha"Tawa Chenzo dan Aji meledak bersamaan.

"Kan jatuh mampus hahahaha"kata Naren menghampiri Haekal sambil ketawa ngakak,lalu membantu Haekal bangun.

"Sakit na"ringis Haekal bangun dari posisi tengkurapnya.

"Makanya jangan pecicilan"omel Renjun masih tertawa.

Sedangkan Chenzo dan Aji masih saja ketawa ngakak.

"Bocah malah nge tawain bukannya bantuin"dumel Haekal mengelus siku nya yang memerah,tapi gak luka atau lecet kok.

"Hahahaha"bukannya berhenti ketawa,tawa Chenzo makin menjadi.

"Udah udah ayo main"ajak Renjun.

Kedua bocil langsung mengangguk antusias.

Mereka berlima bermain petasan bersama-sama, dihiasi oleh canda dan tawa juga.

Aji tak henti-hentinya tersenyum,ini hal yang sangat amat membahagiakan bagi Aji. Aji gak kesepian lagi, Aji punya temen dan Aji merasa sangat bahagia sekarang.

"Main apa tuh?"

Suara itu menyapa indra pendengaran kelimanya dan mereka berlima langsung menoleh ke sumber suara.

"Main masak-masakan bang,pake nanya dah tau main petasan"ujar Haekal.

"Bang Mark sini ikut main"panggil Chenzo.

Mark langsung menghampiri kelimanya didepan rumah.

"Boleh nih gue ikutan?"tanya Mark.

"Boleh lah bang"sahut Naren.

"Ini siapa?"tanya Mark menatap Aji yang malu-malu.

"Aji temen Chenzo"jawab Chenzo.

"Oh hai gue Mark"sapa Mark menjulurkan tangannya kearah Aji.

"Aji"kata Aji malu-malu menerima uluran tangan Mark.

Tautan tangan mereka terlepas dan Aji tersenyum canggung kearah Mark.

"Ayoo main"ajak Haekal.

"Koreknya mana?"tanya Mark.

"Chen koreknya mana?"tanya Renjun.

"Ga punya korek"ucap Chenzo.

"Lah terus elo nyalain petasannya pake apa?pake kentut lo?"tanya Haekal asal ngomong aja.

Mark langsung ketawa,begitu juga Chenzo.

"Malah ketawa?pake apa tadi nyalainnya?"tanya Naren.

"Di nyalain sama om tadi"jawab Chenzo.

"Papa gue?"tanya Renjun.

"Iyaa"sahut Chenzo menganggukkan kepalanya.

"Yaudah yaudah tunggu sini gue pinjem korek sama ayah dulu"ujar Mark berlari kecil memasuki rumahnya.

Tak berselang lama Mark kembali membawa korek hijau ditangannya.

"Mana"pinta Haekal meminta koreknya pada Mark.

BUJANG ABSURD//00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang