Uji nyali dimulai (2)✓

259 26 3
                                    

•Annyeong Chingudeul•

••o0o••

"Sumpah sumpah gue mau pulang" seru Shaka ketakutan.

"Itu apaan shak?"Tanya Juan gemeteran parah tangannya.

"Layang², dah tau setan pake nanya lo"sahut Shaka berusaha nutup mata, tapi tiba-tiba saja rasanya matanya sulit banget buat nutup.

"Allahuakbar kenapa mata gue gak bisa nutup"batin Juan, bukan hanya matanya yang gak bisa nutup. Tetapi mulutnya pun tiba-tiba saja gak bisa buat ngomong.

Byan juga melihat apa yang Shaka dan Juan lihat. Karena dia berada disamping Juan, Juan meremas kuat tangan Byan.

Badan Byan rasanya lemas dan keringat dingin. Ingin sekali rasanya Byan berteriak kencang, tapi mulut serasa dikunci.

Didepan mereka bertiga ada sosok perempuan berambut panjang, menggunakan jubah putih (mbak kun). Sosok mbak kun ini, terbang melayang-layang dengan mata melotot.

Mereka bertiga seakan-akan dipaksa melihat mbak kun didepannya.

Yang tadinya hanya melayang-layang dan melotot. Kini sosok tersebut tiba-tiba saja tertawa kencang dan melengking.

Semua kaget reflek menoleh kearah sumber suara. Kecuali Renjun yang berusaha fokus berkomunikasi dengan sosok yang masuk ke dalam tubuh Naren.

"Kalian tenang jangan takut" Ujar Leon berusaha menenangkan teman-temannya.

Sosok mbak kun ini terus saja tertawa tanpa berhenti.

"Berisik"kata Leon melihat kearah sosok yang melayang tersebut.

"Jangan ganggu kalo gak mau dimusnahin"ujar Leon dengan mata tajamnya.

Tiba-tiba saja sosok mbak kun tersebut menghilang.

Badan para bujang langsung lemas seketika. Shaka, Juan dan Byan apalagi, badan mereka bertiga benar-benar lemas. Badan mereka bertiga langsung ambruk terduduk dilantai.

"Gue mau pulang"Ujar Byan disisa-sisa tenaganya, suaranya bergetar,wajahnya pucat.

"Kalian tenang ya, itu udah pergi"ujar Arkan mengelus bahu Byan.

"Lo gapapa kan?"Tanya Yangyang menghampiri Shaka yang masih diam dengan wajah pucat.

Shaka hanya mengangguk lemah menjawab pertanyaan Yangyang.

"Juan lo baik-baik aja kan?" Tanya Eric khawatir.

Juan tak menyahuti nya, dia masih terlihat shock. Bahkan nafasnya masih memburu.

"Istigfar Juan,astaghfirullahalazim" Ujar Setya menepuk-nepuk punggung Juan.

"Ass..astaghfirullahalazim" Ucap Juan pelan menetralkan nafasnya.

Sementara itu Naren sudah sadar, sosok tersebut sudah keluar dari tubuh Naren.

Renjun dan Leon mulai komat-kamit baca doa untuk sosok ini agar pergi dengan tenang.

BUJANG ABSURD//00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang