Pemeriksaan sebelum pulang sudah selesai dilaksanakan, tidak ada yang perlu di khawatir kan dengan mata baru Jaehan, hanya saja ia masih harus menetes kan obat dan harus memakai kaca mata untuk sementara waktu.
Yechan membantunya berjalan menuju kamar untuk beristirahat, pria itu tertidur setelah berbaring di kasur nya, setelah memastikan Jaehan tidur, pria bernama Yechan tersebut mengemudikan mobilnya menuju bar Jaehyun.
"Ya! Kau kemana saja" teriak Jaehyun saat melihat Yechan.
"Pria itu baru saja operasi mata" ucap Yechan duduk di depan meja bartender.
"Oo. .jadi kau sudah bebas sekarang" Jaehyun menaikkan alisnya.
Yechan menceritakan semua yang terjadi sekarang sambil meneguk minuman yang sudah ada di depannya. Di tempat itu Yechan selalu minum sangat banyak, ia tidak pernah keluar dari sana dengan keadaan sadar.
Kali ini mata nya melihat sosok wanita bertubuh kecil yang akan ia dekati untuk malam ini, Yechan berhasil mendapatkan wanita tersebut dan membawa nya ke sebuah ruangan di bar tersebut.
Yechan pulang dengan keadaan mabuk seperti biasa, ia menjatuhkan tubuhnya di kasur, Jaehan yang terbangun mendengar pintu kamar pria itu di buka mencoba melihatnya dengan kursi roda. Terlihat Yechan sudah tertidur dengan pakaian yang ia kenakan saat keluar tadi.
Jaehan mendekati pria tersebut, ia menatap wajah yang memerah karena alkohol, Jaehan menepikan rambut Yechan yang menutupi matanya, selain alkohol Jaehan juga mencium bau parfum wanita dari tubuh Yechan.
"Dia dari tempat itu tentu saja banyak bau yang menempel" gumam nya namun dengan perasaan gelisah.
Jaehan memilih kembali ke kamar nya dan mencoba untuk tidur, tetapi bau parfum yang melekat dengan Yechan masih membuatnya bertanya-tanya.
Pagi ini Yechan sudah bangun lebih dahulu dan menyiapkan sarapan, pria itu melihat Jaehan masih berteman dengan mimpinya lalu ia mencoba membangunkan nya. Jaehan mulai membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat ialah wajah Yechan.
Jaehan tersenyum tiba-tiba karena selama ini setiap kali bangun ia hanya melihat kegelapan, dan sekarang ia bisa melihat wajah tampan seperti ini saat membuka mata.
"Mwoya?" Ucap Yechan menatap Jaehan.
"Oo. .ini sudah jam berapa" Jaehan mengalihkan pandangan dan mencoba duduk.
"Jam 7, kajja sarapan mu sudah selesai" Yechan mengulurkan tangannya.
Seperti biasa mereka berdua sarapan bersama, namun kali ini hingga Jaehan bisa berjalan kembali mereka akan kerumah sakit bersama. Jaehan duduk ruangan Yechan dengan kursi rodanya, kali ini ia lebih nyaman karena sudah bisa pergi kemana pun sendiri meskipun dengan kursi roda tersebut.
Yechan juga lebih leluasa memperbolehkan Jaehan untuk pergi kemana pun asalkan di sekitar rumah sakit agar pria itu tidak bosan tanpa takut jika Jaehan akan tersesat.
"Oo Jaehan sii" suara seseorang membuat Jaehan menoleh.
"Ah ternyata benar" senyum Hyuk mendekati Jaehan yang duduk di taman rumah sakit.
"Hyuk sii" ucap Jaehan melihat Hyuk mengambil tempat duduk di sampingnya.
"Jaehan sii kau sudah bisa melihat?" Selidik Hyuk menatap mata Jaehan meskipun dibalik kacamata.
"Aa nee, aku baru saja di operasi jadi masih harus memakai kacamata" senyum Jaehan.
"Chukhae, kenapa tidak memberitahu ku, aku akan menjenguk mu"
Mereka berdua mengobrol cukup lama, Hyuk berada di sama karena setiap bulannya ia akan memeriksakan matanya, karena itu dibutuh kan untuk balapan yang sering ia lakukan di malam hari.
Sedang asik mengobrol tiba-tiba ponsel Jaehan berbunyi, disana tertera nama Yechan. Ia mengangkat nya dan memberitahu jika ia berada di taman rumah sakit bersama Hyuk. Mendengar hal tersebut Yechan langsung bergegas menuju tempat Jaehan secepat mungkin.
"Oo dokter" ucap Hyuk melihat Yechan datang
"Yechan ah" lambai Jaehan melihat Yechan.
"Kenapa tidak kembali ke ruangan ku, ini sudah jam makan siang" ucap Yechan mendekati Jaehan.
"Aa mian, aku tidak melihat jam" senyum Jaehan.
"Jaehan ah, kau belum makan bagaimana kalau kita makan bersama, seperti nya dokter ini sedang sibuk" celetuk Hyuk.
"Ya! Tidak perlu, dia akan pergi bersamaku" ucap Yechan dingin sambil mendorong kursi roda Jaehan.
"Mian Hyuk ah, aku pergi dulu" teriak Jaehan melambaikan tangan nya.
"Ya! Cukup" Yechan meletakkan tangan Jaehan kedepan kembali.
Kedua orang tersebut menyantap makan siang tanpa ada suara sedikitpun, Yechan masih memasang wajah dingin nya yang tidak di mengerti oleh Jaehan.
"Kau marah?" Jaehan memecahkan keheningan tersebut.
"Ya! Jangan terlalu dekat dengan pria itu" ucap Yechan.
"Wae?" Kali ini Jaehan menatap pria yang ada di depannya tersebut.
"Dia itu bukan pria yang baik" Yechan menatap balik Jaehan.
"Bagaimana seorang seperti mu menilai seseorang buruk" guman Jaehan menyantap makanan nya.
Yechan masih saja mengomel hingga selesai makan, ia membawakan Jaehan keruangan nya kembali dan tidak memperbolehkan Jaehan keluar karena sebentar lagi pekerjaan nya selesai lalu mereka akan pulang bersama.
Sebelum sampai di rumah Jaehan, mereka makan ice cream di sebuah taman kota dengan pemandangan malam yang indah.
"Kau mengencani seseorang?" tanya Jaehan membuat Yechan menghentikan gigitan ice creamnya.
"Ani, tapi aku menemui beberapa orang" ucapnya tanpa ada jawaban dari Jaehan.
"Wae?" Yechan menoleh menatap Jaehan.
Malam itu langit tampak cerah dengan banyak bintang, udara pun terasa sejuk banyak orang berada di tempat itu hanya sekedar duduk dan memakan camilan.
Next=>
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me in The AfterGlow
FanfictionYechan seorang Dokter Mata yang kini sedang mencari cara untuk mendapatkan kembali fasilitas dari orang tuanya karena tidak mau bekerja di rumah sakit. Jaehan seorang Mahasiswa seni tingkat akhir mengalami kebutaan setelah kecelakaan. Pertemuan mere...