Jaehan menatap langit malam di balik jendela nya, kini ia sudah kembali melihat bintang malam, pria yang memiliki gingsul itu tidak bisa tidur sejak tadi, bagaimana malam saat ia melakukan hal yang tak seharusnya ia lakukan dengan Yechan berputar di otak nya meskipun saat itu ia hanya dapat merasakan bagaimana Yechan bermain dengan tubuh nya tanpa melihat wajah pria itu.
Namun sangat berbeda dengan nya yang masih saja memikirkan hal tersebut pria yang bernama Yechan itu memintanya untuk melupakan itu semua sepertinya bagi Yechan ini adalah hal yang tidak terlalu penting baginya.
Jaehan menarik nafas panjang nya, ia tidak ingin perasaan ini semakin besar namun setiap menatap wajah tampan tersebut jantung nya selalu berdebar dengan kencang.
Pagi ini Jaehan bangun lebih awal tepatnya ia hanya tidur beberapa jam saja, tidak lama setelah Jaehan bangun Yechan mengetuk kamar nya untuk sarapan.
"Hari ini aku libur, bagaimana jika kita belajar berjalan di taman belakang" ucap Yechan melahap makannya nya dan di balas anggukan oleh Jaehan.
Mereka berdiri di taman rumah Jaehan untuk melatih kaki pria itu kembali, langkah yang terbata-bata jika tangannya di lepaskan oleh Yechan membuat Jaehan sangat kesulitan untuk menyeimbangkan tubuhnya.
"Ya! Yechan-ah jangan lepaskan tanganku" ucap Jaehan mencoba menggapai tangan Yechan yang menjauh darinya.
"Pelan-pelan saja, aku akan menangkap mu jika terjatuh" senyum Yechan.
Beberapa kali Yechan kembali memegangi tangan Jaehan setiap satu langkah karena pria itu belum terlalu bisa merasakan kakinya.
"Aku akan menunggumu mu disini, jadi datanglah" ucap Yechan berada beberapa langkah di depan Jaehan.
Namun baru saja langkah pertama Jaehan kehilangan keseimbangan nya, ia hampir saja jatuh namun dengan sigap Yechan menangkap nya dengan memeluk Jaehan. Mata mereka saling bertatapan beberapa saat sebelum akhirnya saling mengalihkan pandangan masing-masing.
"Oo sepertinya sudah cukup dari ini" ucap Yechan sedikit gugup.
"Aa. .nee, aku juga sudah mulai lelah" angguk Jaehan.
Mereka berdua duduk di pinggir kolam berenang dengan memasukkan kedua kaki, Jaehan sangat menikmati hal tersebut namun jantung nya masih berdetak tak karuan karena kejadian tadi.
"Mwoya" Yechan menoleh melihat wajah yang penuh dengan senyuman itu.
"Ooo mwo?" Jaehan menjawabnya gugup.
"Wajah mu, kau tersenyum dari tadi" Yechan menunjuk wajah Jaehan.
"Aniyo" geleng Jaehan.
"Kau masih bisa berbohong" senyum Yechan menepikan rambut Jaehan yang menutupi matanya, jantung Jaehan berdetak dengan kencang kembali, ia bahkan takut jika Yechan bisa mendengarnya, Jaehan memilih mengalihkan pandangan nya ke sisi lain. Yechan melihat hal tersebut hanya tersenyum.
Mereka mengobrol tentang kehidupan masing-masing sambil terkadang bercanda, wajah Yechan saat tertawa membuat Jaehan semakin menyukainya, begitu juga melihat tawa Jaehan dengan gingsul nya tersebut membuat wajahnya terlihat manis hingga Yechan merasa nyaman berada di dekat pria ini.
"Mau minum dengan ku malam ini" ucap Yechan membuat Jaehan menoleh.
"Nee" angguk Jaehan.
Malam ini mereka berdua sudah berada di bar milik Jaehyun, seperti biasa Yechan mengambil kursi di depan bartender tersebut seolah olah kursi itu hanya milik nya dan sekarang ia tidak sendirian Jaehan duduk tepat di samping nya.
"Jaehan ah, aku dengar kau sudah melakukan operasi" senyum Jaehyun menyapa Jaehan.
"Nee" angguk Jaehan.
"Chukhae, kau mau minum apa, aku akan mentraktirmu untuk ucapan selamat" Jaehyun menaikkan alisnya.
"Gomawo, aku mau yang tidak terlalu kuat" senyum Jaehan.
"Kau tak bisa minum?" Celetuk Yechan.
"Hanya sedikit" jawabnya.
Mereka menikmati minuman tersebut dengan suara musik yang sedang di putar, namun saat minuman Jaehan tinggal setengah seorang wanita mendekati Yechan yang fokus dengan minumannya.
Tampak wajah Yechan tak menyukai keberadaan wanita itu di dekatnya, ia sudah menjawab semua pertanyaan wanita itu dengan dingin, Jaehan mengingat bau ini.
"Vanilla, bau vanilla pagi itu" ucap nya dalam hati sambil memperhatikan Yechan dan wanita tersebut.
Namun lamunan Jaehan di buyarkan oleh Jaehyun yang merasa jika pria itu merasa terkejut dengan apa yang di lihatnya.
"Kau mau mencoba sesuatu yang manis" tawar Jaehyun agar Jaehan mengalihkan pikirannya.
"Tanpa alkohol?" Jaehan kini fokus melihat Jaehyun meracik minuman untuknya.
Beberapa saat wanita itu menyerah menghadapi Yechan dan pergi begitu saja, Yechan kembali menikmati minumannya, dan menoleh melihat Jaehan menatap Jaehyun dengan tatapan kosong.
"Ya! Kau melamun?" Yechan menepuk pundak Jaehan.
"Oo anii, aku hanya melihat mereka membuatnya" bohong Jaehan.
"Tunggu lah di sini aku akan kesana sebentar" Yechan mengedipkan sebelah matanya lalu memasuki area tempat orang-orang mulai menari, ia menggerakkan tubuhnya mengikuti irama musik tersebut.
Melihat hal tersebut Jaehan memilih melihat ke gelasnya, inilah kehidupan Yechan ia bisa menari dengan wanita manapun, tentu saja kejadian malam itu bukan apa-apa baginya.
"Dia akan baik-baik saja, ini adalah rutinitasnya?" Celetuk Jaehyun membuat Jaehan menoleh.
"Oo nee" angguk Jaehan.
Setelah pergantian musik Yechan kembali duduk di samping Jaehan, ia kembali meneguk minuman nya lalu menoleh ke arah Jaehan yang menatap gelasnya. Namun tak berselang lama, seseorang mendekati mereka berdua membuat wajah Yechan menjadi sangat dingin.
Next=>
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me in The AfterGlow
Hayran KurguYechan seorang Dokter Mata yang kini sedang mencari cara untuk mendapatkan kembali fasilitas dari orang tuanya karena tidak mau bekerja di rumah sakit. Jaehan seorang Mahasiswa seni tingkat akhir mengalami kebutaan setelah kecelakaan. Pertemuan mere...