Yechan bangun lebih dahulu ia menemukan Jaehan masih memeluknya, panas nya sudah turun namun sepertinya ia belum sembuh sepenuhnya.
"Bangun lah kau akan terlambat ke rumah sakit" celetuk Jaehan yang tidak beranjak dari tubuh Yechan.
"Sudah bangun?" Yechan mengelus punggung Jaehan.
"Nee" angguknya mengadahkan kepala melihat wajah pria yang ia peluk tersebut.
"Aku akan mengambil libur hari ini untuk menjagamu" ucap Yechan.
Jaehan tersenyum ia sangat bahagia jika di perhatikan oleh Yechan seperti ini. Yechan mencium kening Jaehan sebelum beranjak dari tempat tidur untuk membuatkan mereka sarapan. Saat fokus memasak Jaehan yang tadi ia tinggalkan di kamar tiba-tiba ada di belakang dan memeluknya.
"Wae?? Kenapa turun kebawah aku akan membawakan sarapan mu" protes Yechan membalikkan tubuhnya.
"Tidak perlu, aku bisa makan disini" jawab Jaehan meletakkan kepalanya di dada Yechan tanpa melepaskan pelukannya.
"Kau ini, baiklah tapi bisa lepaskan aku sekarang atau kau ingin menjadi sarapan ku?" Bisik Yechan.
"Yaa!" Teriak Jaehan melepaskan pelukannya segera.
Yechan tertawa melihat ekspresi wajah pria yang sekarang memilih duduk di kursi meja makan dan menunggu sarapan nya. Selesai sarapan Jaehan memilih untuk menonton televisi, Yechan mendekati pria tersebut untuk memeriksa nya.
"Ini obat mu" Yechan menyodorkan sebuah obat dan air.
"Istirahat lah aku akan pergi berbelanja" senyum Yechan mengacak rambut Jaehan.
Saat sibuk memilih sereal yang ia inginkan Yechan mendengar suara dari trolinya, seseorang telah salah memasukkan barang ke dalam troli miliknya.
"Permisi, seperti nya anda keliru" ucap Yechan memanggil pria yang sedang memilih susu.
"Oo. . ." Pria itu menoleh.
"Ya! Bajingan ini" gumam Yechan
Siapa sangka pria itu adalah Hyuk, mereka tidak menyangka jika akan bertemu disana.
"Ya! Jinja, kau masih makan sereal ini?" Tawa Hyuk menunjuk sereal yang sedang di pegang Yechan.
"Mwoya, aku menyukainya" Yechan memasukkan sereal tersebut dan melempar kembali belanjaan Hyuk yang tadi nya masuk ke trolinya.
"Dia pikir dia masih anak-anak" gumam Hyuk mendorong trolinya.
Saat berdiri di kasir Yechan tidak menemukan dompetnya, ia sudah bersusah payah mencari di semua saku namun tak menemukan nya, antrian tersebut mulai panjang menunggu Yechan ia juga baru sadar tidak membawa ponselnya, dan di sela-sela hal tersebut Hyuk menyodorkan kartunya untuk membayar belanjaan Yechan.
"Aku tidak menyangka kau sekarang bahkan tidak memiliki uang" celetuk Hyuk.
"Dompet ku tertinggal, aku akan membayar semuanya" jawab Yechan dingin.
Belum selesai dengan kesialan tersebut, saat menghidupkan mobil nya ia melihat jika bensin nya juga tidak cukup untuk pulang, Yechan memukul-mukul kepalanya dengan stir mobil, dan di saat yang bersamaan ia melihat Hyuk sedang memasukkan belanjaan nya ke dalam mobil.
"Ya! Kamchagia" teriak Hyuk saat memasuki mobilnya yang sudah ada Yechan duduk di kursi depan.
"Kau terkejut melihat ketampanan ku?" Tolehnya.
"Ya keluarlah, dimana mobil mu"
"Di sana, aku kehabisan bensin" ujarnya tanpa peduli dengan ekspresi Hyuk.
"Lalu kau meminta ku mengantar mu?"
"Tentu saja, bukankah kita teman kau meminta ku melupakan kejadian empat tahun lalu, dan ini saatnya kau menebusnya"
Hyuk tidak habis pikir dengan pria ini, sudah bertahun-tahun terjadi perang dingin di antara mereka namun hari ini musuh nya meminta di antarkan pulang, Hyuk dengan hati sangat terpaksa mengikuti permintaan Yechan. Namun bagaimana pun mereka bertengkar di dalam perasaan masing-masing masih merasakan pertemanan tersebut.
"Ya ya, lurus saja jangan berbelok" Yechan menghentikan Hyuk yang akan berbelok ke rumah nya.
"Wae? Kau sudah pindah?"
"Ani, sementara aku tidak tinggal disana"
"Oo. .kau benar-benar di usir kali ini?" Tawa Hyuk.
"Ya! Diam lah" ucap Yechan dengan wajah sinis nya.
Beberapa tahun yang lalu saat mereka masih akrab sebagai teman, Yechan memang sudah beberapakali akan di usir oleh ayah nya dan ia akan datang ke tempat Hyuk sebelum merayu ayahnya kembali.
"Lalu ini rumah siapa" tanya Hyuk saat mereka sampai di depan sebuah rumah.
"Rumah Jaehan" jawabnya enteng.
"Mwoo? Kalian tinggal bersama?" Hyuk mengerenyitkan kening nya.
"Nee" angguk pria tersebut lalu keluar dari mobil.
Hyuk melajukan mobil nya menuju rumah kembali ia merasa sedikit terluka namun ia juga tidak bisa berbuat apapun karena ia bukan siapa-siapa Jaehan.
Saat memasuki rumah Yechan menemukan Jaehan tertidur di atas sofa mungkin ia tertidur karena obat demam yang ia minum sebelum Yechan pulang. Yechan memeriksa kening Jaehan memang demam nya sudah turun namun wajah nya masih terlihat pucat.
Yechan mengelus pipi Jaehan jarinya berhenti di bibir bawah pria itu, ia menatap wajah Jaehan cukup lama sebelum akhirnya Jaehan bangun.
"Oo kau sudah kembali?" Jaehan mencoba bangkit untuk duduk.
"Nee, masih terasa pusing?" Yechan mengelus kepala Jaehan.
"Ani" gelengnya lalu memeluk pinggang Yechan.
Jaehan merasa sangat nyaman dan tenang jika berada di pelukan Yechan, ia sangat berharap jika Yechan benar-benar mulai mencintai nya dan menghargai dirinya sekarang.
Next=>
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me in The AfterGlow
FanficYechan seorang Dokter Mata yang kini sedang mencari cara untuk mendapatkan kembali fasilitas dari orang tuanya karena tidak mau bekerja di rumah sakit. Jaehan seorang Mahasiswa seni tingkat akhir mengalami kebutaan setelah kecelakaan. Pertemuan mere...