34

138 14 3
                                    

Jaehan yang sudah menunggu Yechan dari tadi langsung berdiri mendengar suara mobil, ia berlari dari depan televisi menuju pintu rumah tersebut.

Namun saat di buka ia terkejut saat Nyonya shin yang langsung memeluknya, ia melihat Tuan Shin mengikuti istrinya tersebut dari belakang dan baru lah disusul oleh Yechan.

"Kenapa tidak memberitahu eomma jika kau sakit" nyonya shin memegang wajah Jaehan dan mengusap-usap kepala nya.

"Mianhe eomma" senyum Jaehan.

"Yeobo, aku akan membawanya kerumah kita, anak mu tidak bisa menjaganya dengan baik" ucap nyonya shin.

"Aniyoo eomma" protes Yechan berdiri di samping kekasihnya tersebut.

"Ya! Kau membuat nya hingga di rawat di rumah sakit" teriak nyonya shin memukul lengan Yechan.

"Aniyo eomma, ini bukan salah Yechan" Jaehan memegang tangan nyonya shin untuk melindungi kekasihnya tersebut.

Setelah dibujuk oleh Jaehan agar tidak bertengkar lagi akhirnya mereka makan malam bersama, ibu Yechan sangat memperhatikan Jaehan melebihi putra nya sendiri karena hanya Jaehan satu-satunya yang mampu merubah anak semata wayang nya tersebut.

"Anakku, tinggal lah bersama kami aku akan merawat mu dengan baik" ujar nyonya Shin.

"Aniyoo eomma, aku takkan membiarkan kalian membawanya" rengek Yechan.

"Gwenchana eomma, aku baik-baik saja disini lagi pula Yechan sangat menjagaku" senyum Yechan memperlihatkan gingsul nya.

"Kau ini manis sekali, Berjanjilah jika sesuatu terjadi lagi kau harus memberitahu kami oke?"

Dengan berat hati kedua orang tua Yechan pulang tanpa bisa membawa Jaehan, berbeda dengan Yechan yang sangat bahagia karena Jaehan akan tetap tinggal bersama nya.

"Wae, kau sepertinya sangat senang?" Tanya Jaehan melihat Yechan dari tadi hanya tersenyum setelah mereka mengantar kedua orang tua Yechan keluar.

"Tentu saja, aku senang mereka gagal membawa mu"

"Kenapa memberitahu mereka jika kau tau akan seperti ini"

"Aku terpaksa karena appa tidak berhenti memukuli ku jika tidak jujur"

Yechan memeluk Jaehan dari belakang saat pria itu berdiri di depan jendela menatap lampu kota di luar sana.

"Bogosipheo" bisik Yechan.

Jaehan berbalik menatap wajah Yechan ia memegang kedua pipi pria itu lalu perlahan mendekatkan wajahnya dan mencium lembut bibir Yechan, setelah Jaehan melepaskan ciuman nya Yechan dengan sigap menarik pinggang Jaehan agar ia bisa kembali mencium kekasihnya tersebut.

Jaehan tidur dalam pelukan Yechan hingga pagi, entah kenapa jika bersama Yechan mimpi buruk Jaehan tidak pernah kembali, ia bisa tidur dengan nyenyak jika bersama pria tersebut.

Saat bangun Jaehan masih menemukan Yechan yang berteman dengan mimpinya, ia mencium lembut pipi Yechan lalu beranjak meninggalkan tempat tidur.

Sedang fokus memberikan selai di rotinya Jaehan dikejutkan oleh Yechan yang memeluknya dari belakang.

"Sedang apa?" Ucap pria itu mencium bahu Jaehan.

"Kau sudah bangun?" Jaehan membalikkan tubuhnya.

Yechan mengangkat tubuh yang lebih pendek dari nya tersebut agar duduk di samping wastafel, Jaehan melingkarkan tangannya di leher Yechan mereka berciuman dengan lembut hingga ciuman Yechan pindah ke leher Jaehan.

"Ya. Kau akan terlambat untuk bekerja nanti" Jaehan mencoba menghentikan Yechan.

"Bagaimana kalau aku libur hari ini" goda Yechan.

"Kau ingin dimarahi ayah mu lagi?"

"Baiklah, tapi jangan harap malam ini kau bisa lepas" bisik Yechan membuat pipi Jaehan merona.

Setelah jam makan siang Yechan kembali ke ruangan nya, ia mendapat sebuah panggilan dari Jaehyun yang sudah mengecek seluruh CCTV, mereka menemukan identitas yang meretas mobil Yechan, dan hal mengejutkan bukan hanya Jaehyun yang datang untuk mengecek CCTV tersebut ternyata Hyuk sudah terlebih dahulu melihatnya.

Yechan melajukan mobil nya setelah menerima panggilan tersebut,  mereka sudah menemukan dimana orang itu tinggal. Di saat yang sama ternyata Hyuk juga sudah berada di depan rumah yang katanya milik seorang pria yang meretas mobil Yechan.

"Hyukie?" Suara Yechan membuat Hyuk menoleh.

"Kau perlu apa datang ke tempat ini?" Timpal nya.

"Pria ini yang merusak mobil mu" ujar Hyuk.

Di saat perdebatan tersebut pintu rumah itu di buka, mereka melihat pria yang sama persis dengan yang ada di CCTV, tentu saja amarah Yechan sudah sampai di ubun-ubunnya, ia berhasil menangkap pria itu sebelum kabur.

Mereka membawa pria tersebut menuju Showroom Hangyeom, sampai nya disana pria itu langsung di dorong Hyuk ke depan Hangyeom.

"Mwoyaa? Apa teman lama kembali akrab lagi?" Senyum Hangyeom mendekati anak buah nya yang di ikat oleh Hyuk.

"Berani nya kau menyentuh mobil ku" Yechan mencengkram baju Hangyeom.

"Ya! Kau lupa sedang berada di tempatku" Hangyeom melirik semua anggotanya yang akan siap mengabisi kedua orang tersebut.

"Ya saekki, kau kira aku akan takut" tatap nya dingin dan langsung mendaratkan tinjunya di wajah Hangyeom.

Sebelum anggota Hangyeom bergerak Hyuk terlebih dahulu mengancam mereka dengan CCTV tersebut karena jika CCTV itu tersebar dan Hangyeom terbukti melakukan kecurangan ia tidak akan diterima untuk balapan lagi.

Mereka melepaskan Yechan dan Hyuk begitu saja tanpa bisa melawan sedikitpun, Hangyeom menghapus darah yang mengalir di bibirnya karena pukulan Yechan.

Kini Yechan melajukan mobilnya untuk pulang ia tidak sabar ingin bertemu Jaehan, namun saat memasuki rumah tersebut ia melihat Jaehan menatapnya nya dengan tatapan dingin saat turun dari tangga, ia juga terlihat berpakaian seperti akan keluar.

"Jaehan ah, mau kemana?" senyum Yechan mendekati pria tersebut tetapi Jaehan menghindar saat Yechan akan memeluknya.

"Wae??" Yechan menatap Jaehan.

"Ige mwoya?" Jaehan menunjukkan sebuah rekaman video yang memperlihatkan saat Yechan menyetujui menjadikan nya taruhan.

Yechan sangat terkejut ia lupa jika Hangyeom bisa melakukan ini terlebih setelah kejadian tadi, belum sempat Yechan mengeluarkan suaranya Jaehan mendorong nya untuk menjauh.

Next=>

Meet Me in The AfterGlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang