41

165 16 10
                                    

Saat-saat bahagia dengan mu berlalu dengan sangat cepat, tetapi kenapa rasa sakit tanpa mu terasa begitu lama ~yechan~
__________________________________________________________

Yechan menatap layar ponselnya ia mengetik lalu kembali menghapus pesannya berulang kali, Yechan juga ingin menghubungi Jaehan namun tidak sanggup menekan tombol panggil di ponsel tersebut.

Pria itu memilih meninggalkan ruangan nya lalu mengemudikan mobil menuju rumah Jaehan namun di pertengahan jalan ketika berhenti di lampu merah Yechan melihat Jaehan memasuki sebuah cafe.

Yechan memarkirkan mobilnya di depan cafe tersebut lalu mengikuti Jaehan masuk ke dalam, Ia melihat sekeliling lalu menemukan Jaehan duduk menunggu kopinya.

"Kim Jaehan" ucapnya membuat Jaehan menoleh.

"Tunggu, jangan pergi kali ini saja" mohon Yechan melihat Jaehan akan meninggalkan kursinya.

Kali ini Jaehan mengalah dan duduk kembali sementara Yechan mengambil kursi di depannya.

"Jaehan ah mianhe, aku hanya ingin melihatmu" Yechan menatap mata Jaehan.

"Aku benar-benar bodoh, kau benar aku tidak akan pantas di samping mu dan ini untuk terakhir kalinya aku mengganggu mu" senyum Yechan meninggalkan Jaehan.

Jaehan hanya diam ia bahkan tidak menoleh sedikitpun saat Yechan pergi, namun air matanya menetes tanpa bisa ia tahan. Yechan sudah tidak akan mengganggu nya lagi seperti yang ia inginkan namun kenapa itu terasa sangat menyakitkan baginya.

Setelah memutuskan untuk tidak lagi menemui Jaehan dan melupakan nya, Yechan seperti kehilangan arah ia mencoba melupakan pria itu dengan minuman namun malah semakin memperburuk kenangannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun melihat Yechan menelungkup kan wajah nya di atas meja.

"Aniyo, ini terasa sangat sakit" jawabnya yang tak bisa membendung air mata.

"Apa benar-benar tidak bisa di perbaiki lagi, kau sudah mencobanya?"

"Dia sangat terluka aku bahkan bisa melihat tatapan yang hancur di bola matanya, bagaimana bisa aku memaksa untuk dia kembali"

Hari-hari yang sangat berat terus dilalui oleh Yechan terlebih beberapa waktu yang lalu Hangyeom kembali menemuinya, pria itu benar-benar berusaha untuk mendapatkan Yechan.

Kini balapan pun terasa tak ada seru nya bagi Yechan meskipun ia memenangkan pertandingan tersebut, tak ada bedanya dengan Jaehan bahkan obat psikiater seperti tidak lagi berpengaruh baginya, setiap hari ia mencoba menyibukkan diri agar melupakan semuanya.

Karena sudah terlalu muak dengan Hangyeom yang selalu mengganggu nya hingga mencoba mengancam untuk melukai orang-orang terdekat Yechan, pria itu mencari cara untuk memasukkan Hangyeom ke penjara lagi.

Ia melaporkan Hangyeom tentang penggunaan obat terlarang, dan juga mengirim beberapa vidio tanpa menyertakan nama nya sebagai pelapor, tentu saja polisi langsung menyelidiki hal tersebut.

Hangyeom yang berada di tempat perkumpulan nya mendengar jika polisi akan datang untuk menggeledah tempatnya berusaha kabur, karena sebelumnya ia juga sudah pernah di tangkap dengan kasus yang sama.

Beberapa hari bersembunyi di suatu tempat akhirnya Hangyeom mengetahui jika Yechan dalang di balik semua ini, tentu saja ia tidak akan tinggal diam sekarang.

Mula nya Hangyeom menargetkan Yechan namun malam itu saat diam-diam mengikuti Yechan yang berada di depan sebuah toserba yang tidak jauh dari rumah Jaehan ia sudah membawa sebuah pistol untuk membalas dendamnya namun ketika membidik targetnya tersebut seseorang tiba-tiba saja seseorang melindungi Yechan.

"Jaehan ah" teriak Yechan menangkap tubuh Jaehan yang tertembak, sedangkan Hangyeom sudah terlebih dahulu lari.

"Ya! Jaehan ah sadarlah" Yechan menutup perut Jaehan agar tidak mengeluarkan banyak darah.

"Yechan ah" ucap nya terbata-bata karena hampir kehilangan kesadarannya.

Ambulance datang secepat mungkin setelah mendapat panggilan dari Yechan, tak butuh waktu lama mereka tiba di rumah sakit dan Jaehan langsung di tangani oleh dokter.

Hyuk yang di hubungi Yechan juga sudah datang karena Jaehyun tidak mengangkat panggilan nya, ia tidak tau harus menghubungi siapa lagi, Hyuk mendekati Yechan yang menundukkan kepalanya dengan tangan menggigil ketakutan, bajunya juga penuh dengan darah Jaehan.

"Tenang lah, dia akan baik-baik saja" Hyuk mengusap punggung Yechan.

Namun Yechan tidak bisa langsung tenang begitu saja, ia masih sangat terkejut dengan apa yang terjadi terlebih itu sangat membahayakan keselamatan Jaehan.

Beberapa jam dokter berusaha mengeluarkan peluru di perut Jaehan dan akhirnya selesai namun sayang kondisi pria itu sangat lemah.

"Ya! Buka jaket mu dan pergi lah bersihkan darah di tangan dan wajah mu" ucap Hyuk.

"Ani, aku akan menemui Jaehan" gelengnya.

"Lalu kau akan menemui nya dengan keadaan seperti ini? Dokter tidak akan membiarkan mu masuk"

Yechan mengiyakan perkataan Hyuk karena Jaehan berada di ruangan khusus setelah operasi, mereka hanya bisa melihatnya di balik kaca dan jika ingin masuk harus memakai pakaian khusus sebelum kondisi Jaehan mulai stabil.

Next=>

Meet Me in The AfterGlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang