Jaehan berlari menuju halte pagi ini, ia sudah terlambat untuk jadwal kuliah dan Yechan tidak bisa di hubungi. Jaehan sudah hampir akan membawa mobil nya namun karena terburu-buru ia takut jika harus melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
Hangyeom yang menuju kantornya melihat Jaehan berada di depan halte, belum sempat ia menepikan mobil nya pria itu sudah menaiki bis. Hangyeom mengikuti bis tersebut hingga berhenti di dekat universitas.
"Oo. .pria ini kuliah di sini, menarik juga" senyumnya melihat Jaehan berlari memasuki universitas.
Di tempat lain, Yechan bangun dengan kepala nya sangat pusing, wanita yang tadi malam bersamanya sudah tidak ada di kamar itu, Yechan melihat jam dan ia langsung tersadar jika ini sudah siang, beberapa panggilan Jaehan ia abaikan. Yechan beranjak dari tempat tidurnya memakai pakaian. Ia mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju rumah Jaehan, namun di tengah perjalanan Jaehan mengabarinya jika sudah ada di universitas.
Yechan memutar arah nya menuju rumah ia membersikan diri lalu berangkat ke rumah sakit. Sore ini Yechan menyempatkan diri untuk menjemput Jaehan selesai kuliah, pria itu sudah menunggu di depan universitas.
Jaehan menatap wajah Yechan yang sedang fokus dengan jalanan.
"Kenapa kau tak bisa di hubungi sejak tadi malam"
"Oo. .mian aku tertidur di bar Jaehyun" jawabnya.
"Mm. .baiklah" angguk Jaehan namun di dalam hati nya ia curiga jika Yechan bersama seseorang tadi malam tapi ia memutuskan untuk tidak membahas nya karena tidak ingin membuat Yechan merasa terganggu.
"Wae? Kenapa wajah mu murung begitu" senyum Yechan mengacak rambut Jaehan.
"Aniyo" geleng Jaehan menoleh ke arah Yechan.
Mereka berhenti di sebuah cafe karena dari tadi Yechan menginginkan sebuah kopi, mereka memilih tempat duduk sembari menunggu pesanan selesai.
"Malam ini Jaehyun ada balapan, mau ikut dengan ku untuk melihat nya?" Ujar Yechan.
"Nee" angguk Jaehan sambil tersenyum.
Jaehan sudah bersiap di rumah nya, ia sedang menunggu Yechan untuk datang, namun beberapa saat ia mendengar bunyi klakson mobil namun tidak seperti mobil milik Yechan.
Setelah melihat pria yang keluar dari mobil tersebut Jaehan tersenyum ternyata itu memang Yechan.
"Mwoya? Dimana mobil mu?" Ucap Jaehan mendekati Yechan.
"Ini, appa sudah memberikan lagi kepadaku" senyum Yechan.
"Jika kau tidak ada jadwal kuliah aku akan mengajak mu ke Showroom ku" timpal Yechan membuka kan pintu untuk Jaehan.
Di arena balapan sudah terlihat banyak penonton dan beberapa mobil yang bersiap disana, Yechan membawa Jaehan duduk di sebuah kursi agar ia nyaman untuk menunggu Yechan memeriksa Jaehyun.
Disana terlihat beberapa pembalap yang akan mengikuti balapan termasuk Jaehyun yang sudah bersiap, Jaehan juga melihat Hyuk yang sedang memonitor pembalap nya.
Saat balapan di mulai Hyuk mendatangi Jaehan yang duduk sendirian."Jaehanie" sapa Hyuk duduk di depan Jaehan.
"Hyuk ah"
Hyuk melihat sekeliling tapi tidak melihat Yechan ada disana. "Dimana Yechan?"
"Menemui Jaehyun disana" tunjuk Jaehan.
Hyuk pamit dan kembali ketempat nya sebelum Yechan datang, pria itu membawakan minuman untuk mereka berdua. Pertandingan itu berakhir hingga larut malam, Jaehan juga menghabiskan beberapa alkohol saat menonton balapan tersebut.
"Ya, sudah cukup" Yechan mengambil minuman Jaehan.
"Kajja kita pulang" Yechan membantu pria itu berdiri karena ia sudah hampir kehilangan kesadaran.
Jaehan tertidur di perjalanan pulang hingga sampai di rumah, Yechan mengangkat Jaehan menaiki punggungnya.
"Dia tidak bisa minum namun kenapa minum begitu banyak" protes Yechan menjatuhkan tubuh Jaehan di atas kasur.
Yechan membatu Jaehan membuka sepatu dan jaket nya, ia pergi membersihkan diri setelah menyelimuti pria itu. Yechan menjatuhkan tubuhnya di samping Jaehan lalu memejamkan mata.
Pagi ini Jaehan bangun dengan mual yang ia rasakan, Jaehan memuntah kan isi perutnya di toilet, Yechan mendengar suara ribut memutuskan untuk melihat keadaan Jaehan.
"Gwenchana?" Yechan mengelus punggung Jaehan.
"Tunggu disini aku akan mengambil obat pengar" ucap Yechan setelah Jaehan kembali duduk di kasurnya.
Setelah mualnya mereda, Yechan membawa Jaehan untuk sarapan di bawah.
"Kau tidak kuat minum tapi kenapa minum sebanyak itu"
"Hanya saja aku tidak bisa berhenti" senyum nya.
"Hari ini kau senggang?" Tanya Yechan.
"Nee" angguk Jaehan.
"Mau melihat Showroom ku?"
Mereka memutuskan siang ini untuk melihat-lihat koleksi Yechan, dari mobil klasik hingga modern yang ia punya. Sebuah mobil mengalihkan perhatian Jaehan, mobil keluaran terbaru yang sangat ia sukai.
"Kau menyukainya?" Yechan mendekati Jaehan yang sedang melihat mobil tersebut.
"Nee" senyum Jaehan memperlihatkan gigi gingsul nya.
"Aku akan memberikan nya jika kau mau?" Bisik Yechan.
"Aniyo" geleng Jaehan.
"Wae?" Yechan mengerutkan keningnya.
Namun di sela-sela perdebatan itu, ponsel Yechan berbunyi tertera nama rumah sakit memanggil nya membuat tour Showroom mereka terhenti, Yechan mengantar Jaehan ke rumah nya kembali dan ia pergi menuju rumah sakit.
Setelah pekerjaan nya selesai Yechan memutuskan untuk pergi ke bar milik Jaehyun karena sekarang ada pesta kemenangan Jaehyun semalam. Yechan pastinya tidak melewatkan acara minum ini, acara yang pastinya di adakan hingga larut malam itu sudah membuat Yechan mabuk, ia juga di temani seorang wanita yang beberapa kali mereka berciuman.
Yechan yang mulai merasa ia sudah mencapai batasnya menghubungi Jaehan meminta untuk menjemput nya.
Kini Jaehan berdiri di depan mobil memastikan ia sudah berani membawa nya, beberapa menit menguatkan diri Jaehan akhirnya melajukan mobil tersebut dengan pelan hingga kecepatan normal.
Jaehan memasuki bar yang di penuhi banyak orang tersebut dan mencari Yechan, ia menemukan pria itu dengan keadaan sangat mabuk dengan beberapa wanita duduk di sampingnya, ia juga sudah menjatuhkan kepalanya di atas meja. Jaehan sedikit kecewa dengan apa yang di lihatnya bahkan kemeja Yechan sudah terbuka setengah hingga memperlihatkan sebelah bahunya.
Namun Jaehan memutuskan untuk tidak memikirkan hal yang buruk, ia mendekati Yechan dan mengusap kepalanya.
"Ya, bangun lah" ucap Jaehan.
"Oo. .Jaehanie" Yechan mengangkat kepalanya lalu menjatuhkan ke perut Jaehan.
"Kajja, kita pulang" Jaehan menarik kemeja Yechan agar menutupi bahunya. Yechan hanya mengangguk di perut Jaehan.
Next=>
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me in The AfterGlow
Fiksi PenggemarYechan seorang Dokter Mata yang kini sedang mencari cara untuk mendapatkan kembali fasilitas dari orang tuanya karena tidak mau bekerja di rumah sakit. Jaehan seorang Mahasiswa seni tingkat akhir mengalami kebutaan setelah kecelakaan. Pertemuan mere...