36

154 16 3
                                    

Pagi ini Jaehan berangkat ke perusahaan, ia rasa jika terus menyibukkan diri semua yang terjadi akan cepat ia lupakan, namun ternyata apapun yang berhubungan dengan Yechan malah makin membuatnya mengingat pria tersebut.

Jaehan duduk di sebuah taman perusahaan di jam istirahat nya, ia meneguk sekaleng minuman sebelum Hyuk menghampiri nya.

"Gwenchana?" Senyum Hyuk.

"Nee gwenchana" jawab nya.

"Kalian bertengkar?" Tebak Hyuk.

"Lebih dari itu" Jaehan tertunduk.

Jaehan tidak bercerita banyak namun Hyuk yakin jika hubungan Jaehan dan Yechan kali ini sangat memburuk, ada rasa sedikit senang juga sedih yang dirasakan Hyuk karena ia akan sangat senang jika Jaehan bisa melupakan Yechan namun ia tidak bisa melihat Jaehan bersedih.

"Jaehan ah, bulan depan aku di undang untuk pertunjukan teater, mau pergi bersama?" Ajak Hyuk.

"Baiklah, akan aku pikirkan" senyum Jaehan.

Saat keluar dari perusahaan Jaehan melihat Yechan berada di depan mobilnya, ia memilih untuk kembali agar tidak bertemu dengan pria itu. Hyuk yang melihat hal tersebut dari jauh mencoba mendekati Yechan.

"Mwoya? Kenapa datang ke tempatku?"

"Pergilah aku sedang tidak ingin bertengkar" ucap Yechan.

"Dia sudah pulang dari tadi" bohong Hyuk.

"Benarkah?"

"Sepertinya kau sudah ketahuan" tawa Hyuk.

"Ya! Saekki" tatap Yechan.

"Sebaiknya kau bersikap baik dengan ku, karena aku akan lebih mudah mendekati nya" Hyuk mengedipkan sebelah matanya lalu meninggalkan Yechan.

Yechan mengemudikan mobilnya menuju rumah Jaehan sedangkan pemilik rumah tersebut baru saja keluar dari perusahaan setelah melihatnya pergi.

Jaehan menghentikan mobil nya saat melihat mobil Yechan masuk ke dalam komplek rumahnya, ia menunggu Yechan hingga pria itu pergi, ternyata Yechan menunggu nya cukup lama juga beberapa kali menghubungi ponselnya.

Sudah beberapa hari Yechan mencoba menemui Jaehan namun tak ada hasil, pria itu selalu saja berhasil menghindari nya meskipun tak jarang ia juga merindukan Yechan tetapi luka di hatinya lebih besar sekarang.

"Oo Hyukie" sapa Jaehan saat melihat Hyuk berdiri di luar lobby sebelum ia pulang.

"Jaehanie, kau akan pulang?" Tanya Hyuk.

"Nee" angguk Jaehan.

"Mobil mu dimana?"

"Di bengkel, aku akan naik bis untuk mengambilnya"

"Aku akan mengantarmu"

Hyuk mengemudikan mobilnya mengantar Jaehan mengambil mobil di sebuah bengkel, tak ada percakapan sepanjang jalan karena Jaehan hanya terlihat melamun memikirkan sesuatu.

Siapa sangka saat berada di bengkel tersebut mereka bertemu dengan Yechan yang sudah beberapa hari ini Jaehan hindari, tatapan pria itu terlihat terkejut melihat Jaehan datang bersama dengan Hyuk.

Namun Jaehan berusaha tidak menghiraukan pria tersebut ia dengan acuh melewati Yechan begitu saja. Tentu saja hal tersebut tidak akan di terima oleh Yechan begitu saja, ia menarik tangan pria itu agar berhenti.

"Ya! Lepaskan" ucap Jaehan dingin.

"Jaehan ah, aku ingin bicara dengan mu" tatap nya.

"Sudah ku bilang tidak ada yang perlu di bicarakan" Jaehan menarik kuat tangan nya lalu pergi meninggalkan Yechan.

Hyuk hanya diam mengikuti Jaehan untuk menyelesaikan administrasi mobilnya, setelah itu pun ia pergi begitu saja mengemudikan mobil. Yechan sangat kesal dengan hal tersebut namun perbuatan nya lebih menyakitkan untuk Jaehan.

Pagi ini Jaehan menemui psikiater nya karena sudah jadwalnya untuk datang, semenjak memutuskan kembali kerumah nya pria bernama Jaehan itu tidak pernah tidur dengan baik jika tidak meminum obat.

Setiap malam di atas bantalnya ia selalu gelisah, mimpi buruk yang selalu datang membuat nya sangat terganggu, malam-malam nya dipenuhi dengan ketakutan. Perasaan memalukan saat tubuh nya dipaksa untuk di nikmati malam itu sangat membuatnya tersiksa.

Jaehan terkadang tidak bisa bekerja seperti biasa karena traumanya, ia bahkan bisa ketakutan saat seseorang tiba-tiba menyentuh nya meskipun tidak berniat jahat.

Psikiater sudah meresepkan obat agar ia bisa menjalani kehidupan nya dengan normal kembali, namun hanya sebatas saat setelah ia meminum obat tersebut, jika pengaruh obat itu hilang ia kembali dengan trauma nya.

Bahkan kini tubuh Jaehan sedikit demi sedikit kehilangan bobot nya, karena suapan yang ia inginkan tidak bisa ia telan karena perutnya meminta makanan itu untuk di keluarkan setiap mengingat kejadian itu maupun Yechan.

Di sisi lain, Yechan kembali menghabiskan malam nya berada di bar milik Jaehyun tetapi tidak seperti dulu, ia hanya duduk disana tanpa berbicara apapun dan terkadang hanya menangis menyesali semuanya dan mabuk lalu ia akan pulang setelahnya.

Baru kali ini Jaehyun melihat pria itu sangat kacau, pria yang selalu tidak memikirkan apapun selain bersenang-senang tersebut kini sangat berbeda, seperti nya cintanya tidak main-main sekarang.

Setelah minum dalam keadaan mabuk atau tidak, Yechan akan melewati rumah Jaehan setiap malam nya meskipun ia hanya akan melihat lampu kamar Jaehan dalam keadaan hidup.

Setiap malam ingin rasanya Yechan untuk menerobos pintu masuk tersebut, tetapi setelah malam Jaehan kembali kerumah ia sudah mengganti sandi kunci rumah nya yang tidak di ketahui oleh Yechan.

Next=>

Meet Me in The AfterGlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang