Kylan Xyaluna Prameswari gadis cantik berbakat yang sangat amat mengagumi bulan bertemu dengan sosok murid baru lelaki sedingin kutub utara bernama Kylan Renanza Mahardika dan mereka menjadi chairmate/teman sebangku.
Kinta dan Kylan itu tidak pernah...
Kedua alis Kylan tertaut menampakkan ekspresi bingung kini tergambar jelas diwajahnya saat menemukan sekotak coklat terletak di laci mejanya dengan sebuah note kecil berwarna pink tertempel diatasnya bertuliskan "Have a good day, Kylan." tanpa sebuah nama pengirim.
Lelaki itu bingung dan tidak habis pikir entah siapa pengirim coklat misterius itu, ini bahkan bukan hari valentine dan yang lebih penting menurut Kylan cara seperti ini sudah terlalu kuno.
Kinta baru saja tiba dan segera duduk di kursinya, kepalanya hari ini sedikit terasa pusing sebab dalam perjalanan menuju sekolah ia terjebak macet hampir satu jam. Untung saja hari ini dia tidak terlambat.
Kini tatapan gadis itu beralih ke sosok Kylan yang sedang duduk disebelahnya sambil menggenggam sebuah coklat import berbentuk kotak dari salah satu brand coklat ternama, Kinta bisa melihat dengan jelas ada sebuah note kecil tertera diatasnya. Gadis itu yakin 100% bahwa lelaki itu baru saja menerima sebuah coklat dari penggemar fanatiknya.
Kylan yang merasa ditatap oleh Kinta segera beranjak dari kursinya dan berjalan keluar seketika tangannya membuang sekotak coklat itu ke dalam tong sampah. Kedua mata Kinta bisa melihat dengan jelas apa yang baru saja dilakukan lelaki itu.
"Lah? dibuang? parah banget" Batin Kinta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah hatinya Kylan terbuat dari apa pikir Kinta. Sebab saat ini dia membayangkan jika saja dia yang merupakan penggemar "Jay Enhypen" memberi Jay hadiah sekotak coklat dan melihat Jay membuang hadiah yang ia berikan sudah pasti ia sedih sampai tidak bisa tidur berhari-hari.
Beruntungnya, idolanya tidak seperti Kylan.
"Kenapa dibuang? orang yang ngasih bisa sedih kalau liat lu ngebuang itu." Kinta mengeluarkan kalimat itu tepat saat lelaki itu duduk kembali di kursinya.
Entah sejak kapan Kinta punya keberanian untuk menegur tingkah laku Kylan yang terkadang menyebalkan.
Kylan benar-benar tidak tertebak, terkadang ia bisa menjadi sehangat sinar matahari namun terkadang sedingin es, sifat lelaki itu berubah-ubah seperti suhu.
Tapi jika saja bisa terus terang, Kinta lebih suka versi Kylan yang terlihat hangat sama seperti pada saat lelaki itu mengantarnya ke toko playstation dan mampir makan malam bersama dirumahnya.
Hari ini seperti dugaan Kinta sebelumnya, ia seperti orang yang berbeda saat disekolah.
Gadis itu terdiam. Tetap saja, menurut Kinta apapun alasannya perlakuan yang baru saja dilakukannya itu benar-benar jahat.
Disisi lain seseorang berlari menuruni tangga dengan perasaan kesal dan marah. Teman-temannya pasti akan menertawainya jika mereka tahu apa yang baru saja dilihatnya beberapa menit yang lalu.