Hari ini jam pelajaran pertama dimulai dengan pelajaran olahraga. Teman-teman kelas Kinta masing-masing sudah terlihat siap dengan pakaian olahrganya.
Kinta yang sedang datang bulan hanya bisa menghela nafas, dia merasa kesal karena hari ini harus olahraga. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas dan tanpa sengaja kedua matanya bertatapan dengan Kylan yang baru saja mengganti pakaiannya mengenakan seragam olahraga. Sejujurnya, Kinta masih malu jika mengingat kejadian kemarin.
"Malu banget, mana udah gua follback lagi" gerutunya dalam hati.
"Olahraga gak?" Tanya Salsa diikuti Raina yang menatap Kinta, sebab dia sedari tadi masih saja pada posisi duduknya dan tidak bergerak sama sekali.
"Iya, olahraga kok" Kinta memutuskan untuk tetap mengikuti jam pelajaran pertama karena ia ingat kalau hari ini akan ada pengambilan nilai dalam pelajaran olahraga basket.
"Bisa gak?" Rara terlihat khawatir terhadap temannnya yang sedang datang bulan itu "Kalau gak bisa jangan dipaksa, Kin" lanjutnya untuk sekedar mengingatkan Kinta sekali lagi.
Kinta tersenyum mengacungkan jempolnya "It's okay! aman kok"
🌷🌷🌷Panas matahari menyengat kulit putih Kinta yang saat ini berada di barisan paling depan bersama Raina dan Salsa. Mereka sedang melakukan pemanasan dengan gerakan-gerakan kecil kemudian fokus mereka teralihkan sepenuhnya memperhatikan arahan dari guru olahraga mereka yang menjelaskan serta mempraktikkan cara men-dribble bola basket dengan benar.
Satu persatu murid kini dipersilahkan untuk mencoba mendribble bola. Beberapa teman kelas Kinta sudah bisa menguasai cara mendribble bola sekali coba dengan baik dan benar.
"Palingan tuh bola terbang deh kalau ditangan gua" Salsa menyahut khawatir sebab ia tahu kalau sesuatu hal buruk mungkin saja bisa terjadi.
"Gua gak bisa juga lagi" Raina menanggapi.
"Me as well" Ucap Kinta yang saat ini sedang memperhatikan giliran Kylan mendribble bola.
Salsa dan Raina terlihat bersemangat menatap lelaki yang berada dihadapan mereka mempraktikkan cara dribble, tatapan kagum benar-benar mereka tujukan pada Kylan.
"Keren.. keren" Sahut Raina bertepuk tangan dan serius memperhatikan Kylan.
"Ya wajar, anak basket" Kinta menimpali seakan-akan menyadarkan mereka bahwa itu sesuatu hal yang biasa saja, mengingat Kylan memang mengikuti ekskul basket jadi sudah sewajarnya kalau dia memang terlihat mahir.
"Tinggal bilang keren, apa susahnya sih Kin?" Goda Salsa melirik ke arah Kinta dengan tatapan usil.
Kinta Xyaluna Prameswari. Pak guru meneriakkan namanya, menendakan saat ini gilirannya.
God! i don't wanna do this.
ia kemudian meraih bola basket itu.
"berat" ocehnya dalam hati.
Setelah beberapa kali mencoba berusaha melakukan dribble dengan benar, Kinta akhirnya menyerah. Dia merasa lelah dan tangannya mulai terasa sakit, menurutnya bola basket itu sangat berat bagi tangan kecilnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/298846750-288-k637641.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Altalune
Novela JuvenilKylan Xyaluna Prameswari gadis cantik berbakat yang sangat amat mengagumi bulan bertemu dengan sosok murid baru lelaki sedingin kutub utara bernama Kylan Renanza Mahardika dan mereka menjadi chairmate/teman sebangku. Kinta dan Kylan itu tidak pernah...