04

43 3 0
                                    

Jay menghentikan mobilnya di pekarangan rumah Fey yang lumayan luas, dia menghampiri pintunya lalu memencet tombol bel yang kemudian calon ibu mertua yang membukanya, "Oh, Jay, mau ketemu Fey ya?"

Jay tersenyum, "Iya, Fey ada?"

"Masih ada di kamarnya, ayo masuk dulu"

Jay mengangguk, mengekori wanita itu hingga dia duduk di sofa ruang tamu, sendirian karena ibu Fey ke ruangan belakang

"Maaf buat kamu nunggu" Fey datang dengan secangkir teh di tangannya, duduk menghampiri Jay

"Nggak masalah, aku juga baru sampai"

Hening

Hanya ada suara dari jarum detik jam yang mengisi kesunyian itu. Canggung memang, mereka sama-sama bingung harus berbicara bagaimana terlebih dahulu

"Tadi itu siapamu?" Kini Fey punya topik

"Oh, itu sahabatku dari Amerika, dia liburan dua minggu di Indonesia"

Fey ber oh ria, "maaf, aku sibuk banget sampai nggak sempat ngeladeni kamu"

"Jangan terlalu banyak minta maaf, aku jadi nggak enak" Jay menatap halaman luar rumah dari pintu rumah yang masih terbuka. Tak lama setelahnya gerimis datang dengan perlahan berubah menjadi hujan lebat yang membasahi halaman rumah Fey

"Sebentar, Jay. aku mau nutup jendela kamar dulu" Pamit Fey pergi ke lantai atas kala menyadari hujan itu datang

Sekarang Jay sendiri, dan bagaimana ini? padahal kurang 10 hari lagi mereka menikah dan harus tinggal bersama

Bukan rumah yang Jay permasalahkan, tapi kalian sudah tau kan tadi? mereka kaku

"Mengobrol dengannya saja kaku dan canggung, bagaimana nanti jika sudah berhubungan ranjang dengannya?"

Kan, pikiran kotor Jay mulai

"Jay, dimana Fey?" Tanya ibu Fey dari ruang tengah

"Masih ke atas Te"

"Jemput saja ke atas, sekalian kalau kamu mau liat ruangan di rumah ini, biar nggak asing"

Jay menurut, mengiyakan apa kata Ibu Fey, mungkin saja Fey sedang membutuhkan bantuan di atas.

"Fey?" Jay sudah berdiri di ambang pintu kamar Fey, melihat Fey yang sedang menutup jendela kamarnya

"Oh, Jay. masuk aja, lagipula ruangan ini bukan privasiku bagi kamu dalam waktu dekat ini"

Jay masuk ke kamar Fey akibat ajakan Fey yang membawanya ke dalam, terasa hangat ruangan yang didominasi warna cokelat dan emas itu. Sepertinya mereka satu selera tentang desain. Kamar Fey juga sangat wangi

"Kamu suka warna cokelat ya?" Jay mencoba mencairkan suasana yang lagi-lagi agak canggung itu, Pandangannya terus menelisik sekitar

"Iya, aku suka" Fey pergi menutup pintu balkon yang lupa tidak dia tutup, air hujan sampai masuk ke lantai kamarnya

Saat Fey kembali, kakinya salah melangkah hingga lantai basah nan licin itu membuatnya terpeleset

Begitu cepat dan tak terduga kejadiannya, Fey menutup mata karena terkejut. Sebentar lagi dia pasti akan jatuh, tapi

'Eh?' Fey tak merasakan sakit, ia malah merasa tubuh bagian atasnya itu melayang. dan sekarang matanya terbuka perlahan dan,

Deg.

Hazelnya dan obsidian kelam milik Jay bertemu dengan jarak yang begitu dekat, sangat dekat sampai mereka bisa merasakan deru napas yang saling menyapu kulit wajah mereka

Jay merasakan dadanya sedikit sesak dengan detak jantung yang berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya, di agak gugup dapat menatap hazel Fey yang begitu indah baginya dengan bulu mata yang lentik melebar cantik.

Jay mengakui bahwa Fey itu cantik, dengan lesung pipi yang terlihat manis menghiasi senyumnya yang tak jarang memperlihatkan gigi-gigi kecilnya saat berbicara

Fey juga merasa gugup di saat-saat seperti ini, dia bisa melihat tatapan Jay yang begitu dalam dengan mata seperti elang. Begitu sempurna pahatan wajah lelaki itu dengan rahang yang jelas terlihat di pandangan Fey

Entah ada dorongan dari mana Jay berani mendekatkan wajahnya pada Fey, mengikis jarak lalu mencium ranum Fey yang menjadi pusat atensinya. Hangat dan manis bibir wanita itu menyentuh bibirnya

Tiba-tiba Jay melumat lembut ranum itu karena tak ada protesan dari sang empu, bahkan Fey hanya diam dan membiarkan Jay memainkan bibirnya. Tak menuntut, Jay tak berbuat lebih lalu melepaskannya

Ini diluar kesadaran Jay, setelah melepasnya Jay dapat melihat Fey yang menunduk malu. Jay juga tidak tau kenapa dia bisa melakukan hal itu pada Fey

"Maaf, sepertinya kita butuh waktu untuk berdua keluar bersama"



BERSAMBUNG


Na.yya☘︎

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang