30

11 1 0
                                    

.

.

.

.

Beberapa waktu lalu, Fey mengatakan bahwa ia ingin keluar kepada Herden lewat telepon. Herden tak banyak beralasan. Dia langsung datang ke rumah Fey untuk menjemput temannya. "Mau jalan-jalan? kemana?"

"Terserah, dimana aja. Tempat yang menurut kamu cocok untuk dikunjungi pada malam hari"

Herden tampak berpikir Sejenak, lalu melajukan mobil menuju suatu tempat yang la
pilih untuk malam Ini

Tak lama, Mobilnya berhenti di tepi jalan, lalu turun bersama Fey yang menatap tempatnya aneh,

Oh, wisata luka masalalu

Spontan wanita itu menatap Herden dengan sorot seakan minta penjelasan

"Kubawa kamu kembali kesini dengan ending yang akan berbeda dari pada sebelumnya. Agar Memori Indah yang akan muncul di pikiranmu jika mendengar tempat Ini" Ucap Herden menenangkan. Lengannya merangkul bahu Fey dan masuk ke dalam pasar malam dimana Fey hanya bisa mengingat hal buruk tentang tempat Ini

Tenang, Herden akan merubahnya

Tudung jaket Fey, Herden pasang dengan penuh kelembutan. Dengan telaten la merapikan rambut Fey yang keluar dari sana. Dengan senyuman tampannya. la membenarkan Jaket Temannya

Pria itu membuat tubuh Fey menghangat ketika mendapat perlakuan lembut Herden, Padahal Mereka baru masuk ke area pasar malam dan funfair. Dia menggapai tangan besar Herden lalu menggenggamnya "Sudah, Ayo makan"

"Oh, makan? Kamu lapar ya? mau makan apa? Disini cuma ada Camilan "

"Beli yang banyak. Aku pengen makan Itu, Roll pisang"

Herden hanya mengangguk, mengiyakan semua permintaan Fey untuk membeli banana Roll, Sebanyak apapun itu, Herden akan membelikannya untuk Fey

Sampai saat makan pun, Herden hanya memakan 2 batang, Selainnya Fey yang habiskan. Sepertinya Fey sangat lapar, Seharian Ini dia tidak keluar dan masak sama sekali

Setelah itu, Herden membeli 2 cone eskrim untuk Fey dan dirinya sendiri, Mereka memakanya bersama di bangku

"Kamu comot banget makannya, Enak ya eskrimnya? Kamu mau beli lagi?" Herden terkekeh, tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya kepada wajah Fey

Kini Fey gugup, belum pernah dia menatap wajah tampan Herden sedekat ini. Seakan akan tubuhnya mengeras, dan mematung. Rasanya Seperti ada aliran listrik yang menjalar di sekujur tubuhnya bersamaan dengan perut yang terasa geli, ketika Herden menjilat sisa eskrim di sekitar bibirnya

.

"Ah!"

Jay terbangun dengan keringat dingin di sekujur tubuh nya. napas yang memburu, perasaan tak tenang di hatinya. Dia bermimpi buruk tentang Rumah tangganya

Dilihatnya pemandangan luar rumah melalui pintu kaca balkon, lalu melihat jam dinding. Ini masih dini hari, dan nanti sore dia harus berangkat ke Bandara untuk penerbangan yang telah diundur seminggu lalu

Ingin melanjutkan tidurnya, tapi tidak bisa. Dia terus memikirkan hal yang di dalam mimpinya. Dimana dia dan Istrinya akan melakukan perceraian karena pria lain yang merusak dan mengadu domba antara mereka

"Sudahlah. Jay. Itu hanya mimpi. Istrimu akan baik baiksaja, Semoga kalian bertemu nanti di pesawat" batin Jay ber monolog untuk menenangkan diri sendiri

.

Salah satu akibat Terry mulai hilang rasa pada Fey, Ya Ini. Karena wanita yang sedang memanfaatkan waktu bebas juga pekerjaan mereka dengan berjalan malam dengannya. Karena wanita itu semua pikiran Terry tentang Fey malah teralinkan pada dia 

"Kalo ke tempat Ini, gue mesti keinget Kejadian buruk yang Pernah Fey alami. Padahal itu sudah dulu Ujar Terry Menatap pasar malam dan funfair di hadapan mereka Ceritanya gamon nih, ya?" Lia terkekeh

"Bukan gitu juga! Ah, Sudahlah. Kita jarang ada waktu Santai kayak gini. Ayo masuk! Terry menarik tangan lia untuk masuk ke dalam sana

Lia Menyalakan ponselnya, lalu melihat Cerita adiknya yang berisi Foto dan Video pemuda sedang bermain basket di ring mini. siapa lagi kalau bukan Ricky, "Adek gue ngedate sama Ricky disini"

Terry turut melihat ceritanya, "Mereka yang lebih muda dari kita aja udah pacaran" 

"Kan, Makanya pacaran dong!" gelak tawa Ricky menyahut lirihan Ricky, "orang ada kakak Ipar "

"Gue join penumpang kapal Terrylia, ya gara gara Ayang!" Nava menepuk Pundak Ricky

Ricky tersenyum hangga, "Ayang gue bang, Ayang lo mana?"

Lia memutar bola mata malas, "halah, Bocil"

"Gue tau lo juga penger Pacaran, kan kak? Bukan pacaran lagi sih, kawin sana
Sama orang Sulawesi ini. lo udah tua tapi pacar aja gapunga "ledek Nava

Tangannya ancang ancang memukul adiknya, tapi, "sabar, li" monolognya menghela napas berat

Terry terkekeh, "gue kira lo ga pernah tengkar sama Nava"

"lya, kita ga pernah tengkar sampai kita ga pernah tidur sekamar. Ayo Ter, Cari kesenangan Sendiri tanpa bocil bocil Ini, lia Menarik tangan Terry agar menjauh dari Ricky dan Nava yang terus mengompori Mereka

Terdengar pasangan anak SMA Itu terus menyoraki lia dan Terry  menjauh dari mereka. Membuat Lia terus menghala napas, Menahan amarah berbeda dengan Terry yang sama sekali tak menghiraukan Mereka, lalu

"gue lupa mau bilang, Bang. Tadi gue liat ada orang yang mirip  sama mbak lagi-lagi Fey" Ricky menghampiri mereka

Nava melihat sekitar, tampak mencari sesuatu, "Itu tuh Babe, orang yang
tadi!"





BERSAMBUNG


Na.yya

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang