37

8 2 0
                                    

.

.

.

.

Rencana keluar rumah mereka hari Ini gagal karena Herden, sepertinya. Tapi Jay beranggapan Ini semua salah Herden. Lelah hubungannya terus di datangi masalah, tak pernah sampai seminggu la tak berdebat dengan Fey. Seharian ini dia tak berbicara sama sekali setelah masalah itu berakhir, untungnya singkat. tak seperti sebelumnya. 

Jay sampai berpikir, apakah setiap pasangan pengantin baru yang dijodohkan selalu seperti Ini?Banyak masalah, dan apakah sangat banyak orang yang tidak merestui perkawinannya dengan Fey?

"Memang sial. Tangan kiri Jay menjadi bantalan di kepalanya lalu tangan kirinya menyesap putung rokok yang baru la coba kali ini, bersantai di atas balkon 

Ini pertama kalinya Jay menghisap rokok, Beberapa hisapan pertama, rasanya agak aneh bagi Jay. Namun lama kelamaan, Ini semakin candu, dia ketagihan 

Menenangkan menurut Jay, lebih baik menghisap batang bernikotin itu saja daripada meminum cairan panas untuk melepaskan semua beban. Memang, hidup ini penuh beban. Besok Fey Sudah bekerja, hari terakhirnya bersantai dengan Fey penuh malah digunakan untuk saling diam karena ulah Herden. Mungkin dia harus pergi ke suatu tempat yang jauh sekali agar bisa hidup tenang bersama anak mereka?

"Sepertinya iya. Tapi pekerjaanku yang terus menjauhkan ku dari Fey" gumam hisap Jay merokok 

Eh, dia ngapain nyaut? 

"Kalau aku berhenti dari pekerjaanku, Aku harus bekerja apa lagi untuk menafkahi keluargaku?"

Mungkin jadi influencer? Wajahmu cocok

"Aku tidak suka banyak orang mengenalku"

Lihat, Seseorang mengirim pesan

Bianca

|Hei, Seminggu lagi kamu Pergi ke Amerika, ya?

|gimana sama Fey? Kamu mau ninggalin dia?

Iya, apa aku bawa dia ke Amerika juga?|

|Sepertinya, percuma kalau kamu bawa kesini. kamu sama saja meninggalkannya di negeri orang
|kamu akan berkeliling belahan dunia dan jarang pulang

Oh lya, Biarkan saja. Tapi aku takut dia kesepian dan, Masalah Herden|

| Herden? Ada apa sama dia? Bikin Masalah?

Aku dan Fey Sering tengkar gara gara dia|

|Beberapa hari lagi Herden akan kembali ke Amerika untuk melanjutkan Karirnya kok, tenang aja

Baiklah kalau begitu|

|Аku tunggu disini ya, jaga kesehatan



Bianca berbohong, dia bilang bahwa Herden akan kembali ke Amerika agar Jay tak khawatir dan tak membawa Fey ikut kesana

.


Pagi ini Fey merasa perutnya mual, pergi ke wastafel untuk memutahkan cairan bening dari mulutuya

"Hoekk,"

Perutnya terasa aneh, dia tidak bisa mencium aroma masakannya lama lama

"Sayang, Sakit banget perutnya? Kita periksa ke dokter ya?" Jay Menghampiri Fey dan mengusap punggung istrinya

"Perutku sakit banget Jay" Fey meremas perutnya
"Hei, Jangan diremas, takut ada adek bayinya didalam" Jay melepaskan tangan Fey, "Ayo ke rumah sakit sekarang"

.


"Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kini kandungan nyonya Rafeyza menginjak usia 2 minggu. Selamat untuk kehamilan anda "Ucap Seorang dokter 

Fey hanya merespon dengan senyuman dan anggukan biasa karena la sudah menyangka, Ini semua ulah anaknya

Sedangkan Jay, mata pria itu membola, menatap sang istri penuh binar bahagia atas kedatangan buah hati mereka di rahim sang istri "Aku akan jadi Ayah, Fey"

Fey mengangguk tentu sambil tersenyum 

"Tuan, tolong jangan biarkan istri anda melakukan pekerjaan yang melelahkan nya. Dan nyonya, jangan sampai memikirkan hal berat yang membebani pikiran anda. Tetap jaga kesehatan dan minum susu kehamilan agar janin anda kuat. Jangan melakukan hubungan badan terlalu sering ya, dan periksakan kondisi janin setiap bulan untuk melihat perkembangannya"

Jay dan Fey mengangguk mengerti, "Baiklah, dokter, terima kasih. Kalau begitu kami pergi dulu" pamit Jay kemudian membawa Istrinya keluar dari rumah sakit

Senyumnya tak kian meluntur ketika keluar dari rumah sakit. Pria Itu memeluk Istrinya erat "Aku sangat bahagia sebentar lagi kita akan menjadi orang tua " 

Fey tak membalas pelukan Itu, dia malah menjawab malas "Tapi Ini baru 2 minggu" 

Jay melepas pelukan lalu menatap istrinya aneh, kamu keliatan biasa aja, Kamu nggak suka kita punya anak?"

"Bukan ga suka, tapi gimana ya" Fey menggaruk kepalanya, binging akan menjawab bagaimana

"Sebenarnya... Beberapa hari lalu sebelum kamu kesini, aku sudah tau tentang Kehamilan ini. Aku mengalami hal yang sama, makanya saya tidak terkejut" 

"Kenapa kamu nggak bilang dari awal ?!

"Karena, Aku memang membiarkannya Sampai kamu tau sendiri. Niat ku ingin memberi kejutan buat kamu saat beberapa bulan kamu kembali pulang dengan perut yang membesar. tapi aku mual lagi lebih dulu"

Jay tersenyum tipis "Baiklah, tidak papa, tapi kamu senang kan?"

Fey mengangguk "Saat pertama kali aku tau, aku juga sangat senang Jay. Ingin segera memberi tau padamu. tapi saat itu, Kondisi janinku lemah" 

Jay merangkul kedua bahu istrinya "Tapi sekarang sudah kembali kuat. Kan? kita
harus jaga anak kita, ya, Ikuti apa kata dokter, Sayang. Makan yang banyak, Jangan melakukan hal-hal berat. Kalau kamu ingin sesuatu, bilang ya?"

Fey menganggak mengerti dan tersenyum "lya"

Mereka berdua berjalan menuju mobil mereka. Rasa bahagia membuncah dari seorang Jaydan, Pria itu sangat tak sabar melihat anaknya nanti

Sedangkan Fey terus berpikir,

"Aku tidak siap berpisah dan Merindukanmu, Jaydan. Aku takut disaat saat dimana kita mustahil untuk bertemu secara langsung,  di saat itu juga aku merindukan dekapan hangat mu. Dan mungkin, rasa khawatir ku semakin bertambah akan kedekatanmu dengan Bianca disana"

Wanita itu khawatir jika setelah perpisahannya yang lama dengan suaminya nanti akan menimbulkan masalah baru. Sebenarnya Fey tidak mau berburuk sangka

Tapi, Bianca

Dia memang seperti itu






BERSAMBUNG



Na.yya

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang