11

22 2 0
                                    

Jay melihat story yang Bianca upload kemarin, story yang menampilkan pemandangan pantai di Bali yang ditatap dari jendela penginapan di sana. Sudah terhitung lima hari dengan sekarang wanita itu menghabiskan waktu liburannya di pulau itu

Karena itu juga Jay sering menghubungi dan menemani Fey, tidak ada Bianca di Jakarta

Bianca
|acara perkawinan mulai benar-benar besok?

Iya, maaf ya. Baru bisa kirim| undangannya

|gapapa, semoga acaranya lancar nanti

Terima kasih|

Jay meletakkan ponselnya, melihat Fey yang baru turun dari lantai atas dengan pakaian kasual namun tak terbuka. Jay suka style Fey meskipun yang sekarang terlalu santai untuk dating, pasalnya Jay juga mengenakan baju yang santai juga

"Sudah? Ayo keluar" Jay beranjak kemudian keluar bersama Fey

Pandangan Fey menyapu pekarangan rumahnya, ia mencari kendaraan beroda empat uang biasa Jay tumpangi "kamu kesini pakai apa?"

Jay membuka tenggok sepedanya melalui remote dan membuat kendaraan itu berbunyi "itu"

"Memangnya kita mau kemana?"

"Ikut aku saja, sudah ku tentukan tempat yang akan kita datangi hari ini. Aku ingin date nya menggunakan sepeda motor saja" Jay menggandeng tangan Fey untuk mendatangi sepeda motor nya

Terserah Jay saja, dia memang berbeda dari yang lain. Seharusnya kalau pakai sepeda malam saja karena Jakarta panas sekarang

Jay memasangkan helm Fey lalu naik ke motornya bersama Fey yang ikut naik ke boncengan nya. Pria itu menjalankan motornya, membelah jalanan yang ramai di bawah sinar matahari yang beruntung nya tak terlalu menyengat

Di kala motornya melaju, Fey mengeratkan pegangannya hingga tanpa sadar memeluk perut lantaran Jay mengendarainya dengan cepat. Jay tersenyum tipis merasakannya, tangan pria itu pun meraih tangan wanita di sana dan mengusapnya

"Jangan dilepas"





.




Cklek

Pintu terbuka menampilkan isi gereja yang sudah dihias seindah dan serapi mungkin, Jay menggenggam tangan Fey untuk melangkah di tengah jalan antara dua Venue. Penampakan yang indah melebihi ekspektasinya, pandangannya mengarah ke atas tepatnya kepada sebuah lampu kristal yang menggantung elegan di atas ruangan
"kamu yang beli semua ini?"

Jay mengangguk tentu "temanku yang rancang desainnya"

Kemudian seorang pria tinggi berkulit putih kepunahan menghampiri mereka "gimana sama penataan nya? Perlu ditambah atau gimana?"

"Nggak perlu, ini udah bagus. Makasih ya"

Pria itu mengangguk dan tersenyum menampakkan lesung pipinya "baiklah, Oh ya, perkenalkan namaku Andexeon, panggil saja Seon. Teman Jay di Jakarta dulu" tangannya terulur ke arah Fey

Fey menjawabnya "Namaku Fey"

"Aku tau tentang mu mungkin beberapa hal karena Jay sering bercerita" ucap Seon lalu menoleh pada Jay

"ternyata calon istrimu lebih cantik kalau dilihat secara langsung"

Jay tersenyum "iya, aku baru sadar Juga" katanya melihat pada Fey "kamu mau lihat lihat disini sebelum jalan lagi?"

Fey mengangguk "iya"

"Lihat saja, kalau ada yang kurang menurut kalian bilang saja padaku" sahut Seon

Kemudian Fey dan Jay berjalan bersama menuju sekitar altar dengan tangan yang kembali pada tahun seperti pasangan yang tak bisa dipisahkan

Sedangkan sayang tetap berdiri di tempatnya menata pasangan itu dengan senyuman tipis yang membentuk di bibirnya,  dia agak ragu

Ting!

Pesan baru masuk dari Herdian Nathan

"Lo mau jatuhin apa buat Jay? Gue ga bakal dateng ke sana"








BERSAMBUNG






Na.yya☘︎

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang