05

35 3 0
                                    

Jaydantara

|Sepertinya kita butuh waktu keluar, berdua. Kamu bisa keluar nanti malam?

Fey masih malu dengan kejadian semalam, bagaimana bisa Jay melakukan itu? . Tapi Fey mengakui jika Jay adalah seorang goodkisser

"Ter, kamu yang jaga malam ini? Aku pulang dulu ya" Pamit Fey sembari bersiap siap

"Iya, keburu banget. Mau kemana?"

"Jay ngajak keluar malam ini, aku ga bisa tunda lagi"

Terry tersenyum hambar, sepertinya mereka mulai terbuka satu sama lain "oh iya, have fun"

Fey terkekeh "menurut kamu wajar nggak? Suatu pasangan melakukan ciuman sebelum waktu pertunangan mereka?"

"Hmm, mungkin wajarlah, kenapa? Kamu sudah pernah?"

Tiba tiba wajah Fey memerah malu lalu ia mengangguk "Aku nggak tau, kenapa bisa Jay kayak gitu semalam"

Terry terkekeh samar, bukan karena Fey. Dia menertawakan dirinya sendiri

Terry bodoh, kenapa dia masih mengharap cinta dari wanita yang hendak memiliki suami?

.

Pukul 8 malam, sama seperti apa yang Jay katakan, dia sudah ada bersama Fey di dalam mobil

Memang benarkah? Haya karena sebuah ciuman sepasang orang itu akan menjadi lebih dekat? Jika benar, maka itu tidak berlaku bagi pasangan Jay-Fey. Yang ada mereka malah malu untuk bertemu dan menatap wajah, apalagi berbicara

Satu hal yang terus bersarang dan susah hilang di benak Fey, 'mengapa dia berani mencium? Padahal dia tidak mencintai sama sekali 'kan? '

Jay menatap jalan raya di depannya, malam ini ramai. Kini obsidian di mata elang nya menatap Fey yang sedang melihat keluar jendela

"Rafeyza"

"Ah, iya?" Fey menoleh

"Mau jalan jalan? Atau kamu mau makan? "

"Aku sudah makan" Fey kembali menatap ke jalan dan gedung gedung pencakar langit yang amat terang di depan sana

Jay tak bicara lagi, dia kembali menghadap depan dan menyetir mobilnya menuju tempat yang ia pilih sudah ia pilih untuk 'sarana pendekatan' dengan Fey

Jay berharap setelah jalan jalan ini, dia dan Fey akan lebih dekat dan saling terbuka

.


Jay menghentikan mobilnya di tepi jalan, dia membuka jendela dan menatap tempat hiburan sana

"Kamu bawa aku kesini?" Fey ikut melihat ke sana

Jay mengangguk lalu turun dari mobil membuka kan pintu untuk Fey "Sebenarnya aku nggak yakin, karena ini aku pertama kalinya datang ke sini"

"Belum pernah ke tempat ini?" Tanya Fey kala turun

"Iya, ini yang pertama kalinya" Jay menatap kilauan cahaya yang berasal dari berbagai wahana serta stand pedagang yang ada di pasar malam itu "orang tua ku selalu sibuk"

Fey tersenyum tipis "Tapi sekarang kamu bisa ke sini, kan?"

Jay mengangguk lalu melangkah masuk dengan tangan yang beralih menggenggam tangan Fey "Aku nggak pernah merasa se bebas ini"

Fey menatap Jay aneh, Tidak bisa diartikan. Namun guratan kebahagiaan yang sederhana terlihat dari manik bening itu ketika menatap Jay yang sedang tersenyum, dari arah samping

Sungguh, melihat seorang Jaydantara tersenyum merupakan hal yang agak langka baginya

Sepertinya kehidupan Jay selalu dipenuhi keseriusan dan jarang ada kebebasan serta waktu kebersamaan dengan orang tuanya, pikir Fey. Dan Fey berjanji akan berusaha memberi suasana baru dalam hidup Jay, meskipun cinta masih belum datang dan tinggal di perasaan mereka masing-masing

.

Bianca menatap sesuatu yang seangkatan beroperasi di dalam ponselnya saya ia bersantai di balkon hotelnya. Story dari Jay

Terlihat Jay mengunggah hasil tangkapan gambar seorang wanita cantik yang tengah memakan es krim dengan background bianglala yang semakin memperindah gambar nya.
Seperti foto yang ditangkap sembunyi sembunyi namun hasilnya bagus

Bianca melihat segerombolan cahaya yang berjarak sekitar 2 kilometer dari hotel yang ia tempati, seringai nya keluar

"Sampai jumpa di Fun fair! "






BERSAMBUNG


Na.yya☘︎

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang