32

14 2 0
                                    

.

.

.

.

"Ter, lo gak mau cari Fey?" Lia bertanya setelah mendengar cerita dari Terry 

"Ga, gatau. Biarin aja" Terry ikut berhenti saat Lia berhenti di tengah jalan fun fair 

"Kenapa? Kan dia sahabat lo? lo juga cinta sama dia, kan?"

Terry menggenggam tangan Lia dan mengajaknya kembali berjalan "ga boleh, masa gue harus terus mencintai Istri orang?"

"Caranya Sampai harus berhenti peduli gitu, ya?"

"Nggak gitu juga kalau gue terus terusan peduli sama dia, yang ada gue tambah bisa move on. bukan jodoh gue juga kan?"

Lia terkekeh dan mengangguk paham, "Iya, Masih banyak wanita yang lebih baik buat kamu dari pada Fey"

.


Fey sudah larut dalam tidurnya sekarang, tersisa Herden yang masih berjaga sembari menatap paras cantik istri Jay yang sedang terlelap

"Sejak SMA, Parasmu yang lndah tak pernah berubah. Aku pecundang, Aku kalah dengan Rivalku sendiri " gumaman itu keluar dari mulut Herden kala Mengusap rambut Fey

"Kenapa sama dia?" Seorang pria masuk dan menghampiri Herden di ruangan itu "Rencana berjalan lancar, kan?

Herden mengangguk, namun wajahnya terlihat sayu

"Ada apa? dari wajahmu terlihat seperti ada masalan"

"Aku kalah cepat, dia sudah mengandung anak suaminya"

Seon tersenyum tipis dan Mengusap bahu Herden "Hanya kalah cepat, Belum tentu Jay menang di Ending, kan? Tenang, Sekeras apapun usahamu. Aku akan ku bantu"

.

Terryon

|langsung pulang ke rumahmu saja. Istrimu akan
Menyambutmu disana

Darimana kamu tau?|

|Dari Ricky, dia melihat Fey. tapi entah bagaimana dia sampai lebih dulu kesana. Fey juga tak tau kalau aku menyadari keberadaannya di Indonesia

Jay mematikan ponselnya lalu berjalan ke arah pesawat yang beberapa saat lagi akan lepas landas

Pikiran pria itu dipenuhi pertanyaan, dan perasaannya campur aduk sekarang. Senang, terkejut, gugup, dan bingung menjadi satu. Dia tak sabar kembali ke Indonesia. Tapi dia tidak tau bahwa Terry Menyembunyikan Kondisi dan bersama siapa Istrinya sekarang

.


Beberapa saat lalu Fey membuka matanya, dia menyadari dengan ketidak hadiran
pria yang semalaman menjaga dan menemaninya, kemudian

"Baru bangun tidur, kah? Bagaimana bisa kamu sampai kesini lebih dulu? Selama ini Jay nyari kamu di Paris" Terry masuk dengan makanan bungkus di tangannya lalu Memberikannya pada Fey,

"Makan Ini aja, makanan disini hambar. Janin mu lemah, ya? Harus banyak Istirahat"

 Fey tertegun, Bagaimana bisa Terry mengetahui keberadaannya?

"Aku tau karena Ricky yang mengintai Herden dengan kamu semalam" seakan akan Terry dapat membaca pikiran Fey, Jawabannya sangat berhubungan dengan pikiran Fey

"Oh, Iya. Terima kasih" Jawab Fey lemah

"Tentu, Dimana Herden sekarang? Oh, lya. Nanti sore Jay kembali, dia mau minta maaf
sama kamu. Kapan kamu boleh pulang?"

"Mungkin nanti sore, dan Herden, aku tidak tau dimana" 

"Baiklah, nanti sore aku antar pulang, Jay Sangat merindukanmu" Terry malah duduk di kursi samping brankar  "Kenapa Setiap aku hubungi. panggilanku tak diterima?"

"Mungkin Ponselnya drop"

Terry ber-oh ringan, "Aku harap rumah tangga kalian baik baik saja, maafkan suamimu setelah ini dan jangan sampai berpaling darinya, Aku tau bahwa suamimu sangat mencintai menyayangi mu" Dia berucap dengan tatapan yang sedikit menusuk,  Dia geram dengan Fey, meskipun sedikit

"Aku hanya Iba dengan Jay. Seminggu Ini dia rela berkeliling kota hingga larut malam demi mencarimu, tapi disini kamu malah bermain dengan Herden tanpa mempedulikan bagaimana perasaan gelisah dan khawatir suami mu kepadamu"

.

Terry tak akan menemani Fey seharian di rumah sakit lain, dia harus memperhatikan pasiennya yang lain, hanya beberapa saat dia menjenguk temannya, hanya untuk mengantar makanan dan bertanya beberapa hal kepada wanita itu

"Kapan Fey pulang? Jay bakal sampai kapan disini sore hari kan?" Tanya Lia saat menyadari kedatangan Terry di ruangan khusus dokter

"Nanti sore juga" Terry duduk di hadapan Lia "gue agak kecewa sama Fey,
kasihan sama Jay juga"

"Iya, lya. Gue juga ngerti dan ngerasa begitu"

Hening, kemudian pintu ruangan terbuka keras menampakkan seorang lelaki dan gadis yang sama sama memakai seragam abu abu putih. Kemudian mereka masuk kedalam ruangan tanpa permisi

Siapa lagi kalau bukan Terry dan Nava

"Lo berdua ngapain Kesini?" Tanya Terry dan Lia bersamaan

Nava dan Ricky Saling tatap dengan cengiran serta kekehan dari mulut mereka, memang pasangan prik

"Sampe ngomongnya barengan loh, Yang "Celetuk Nava

"Terdeteksi Jodoh!" Seru Ricky

Kemudian mereka berdua tertawa ditengah keheningan ruangan itu.

"Lo berdua, butuh apa kesini? tumben banget" Tanya Lia

"Em, Nanti sore gue yang jemput bang Jay, lo yang anter mbak Fey pulang Bang" Ucap Ricky yang diangguki Terry

"Udah. Itu aja? Terus yang Cewek apa?" Terry bertanya

"Gak ada, Cuma ikut Ayang"

"Sok penting bangke" umpat lia

"Dih, ngomongnya. Perlu dicepuin ke mama nih"

"Diem cil, pergi sana"

"lya dah. Ayo Babe, kami pamit undur diri, dan Selamat ngedate!" Ricky menarik Nava eluar ruangan meninggalkan Terry dan Lia

.


Jay melangkah ke arah rest area setelah penerbangan lama-nya

Sore Ini agak mendung di Jakarta. Tak ada yang akan menjemputnya, Jay tau itu. Dia duduk di area Istirahat sambil mencoba menghubungi istrinya lagi

Setelah beberapa saat, Istrinya tetap saja tak mengangkatnya. Yah, wanita masih marah. Kini Jay mengirim pesan sekali lagi setelah sekian banyaknya pesan yang tak dibaca oleh Istrinya.

Rafeyza

|Aku sudah sampai, kamu ada di Indonesia kan? tunggu aku ya


Jay menatap ragu layar ponselnya, Dia berpikir Istrinya tak akan membalas dan mengacuhkannya namun setelah itu

lya|


Kedua mata Jay membola kala melihat balasan dari Istrinya, Hanya karena satu kata Itu hati Jay bergemuruh, dia begitu bahagia setelah seminggu istrinya tak ada kabar

"Lo cengong Bang. Kenapa?" Ricky menempatkan diri di samping Jay tertawa ketika melihat Jay yang menangis bahagia 

"Maaf, you gue telat. To udah dari tadi?" 

Jay menggeleng sambil mengusap air matanya, "ga telat. Gue baru dateng. Lo tau dari siapa kalau gue datang sekarang?"

"Bang Terry ngasih tau dan nyuruh gue. Ayo, Pulang. Istri lo nunggu dirumah"





BERSAMBUNG



Na.yya

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang