16

28 1 0
                                    

.

.

.

.

Pintu ruang rawat inapnya terbuka dengan menampakkan seorang wanita yang sedang berjalan ke arahnya bersama suaminya

Terry menatap lemah wanita yang menatapnya balik dengan sorot mata merasa bersalah di sisi ranjangnya, kemudian isakan kecil keluar dari belah ranumnya "Maafkan kami, karena kami kamu jadi terluka seperti ini"

"Tidak perlu minta maaf, mungkin ini sudah takdirku untuk terluka. Kalian juga harus bahagia setelah acara perkawinan kalian, akan miris sekali jika kalian terluka saat hari bahagia kalian" Balas Terry lemah

"Terima kasih sudah menolong kami, andaikan kamu tidak ada saat itu mungkin acaranya akan semakin hancur" Jay menatap Terry iba "Saya akan meminta pertanggung jawaban atas apa yang telah terjadi pada semua orang yang bersangkutan akan hal ini"

Terry memalingkan wajahnya dari kedua orang yang ada di sisi kanan ranjangnya, dia melihat ke arah jendela ruangan yang menampakkan langit biru di sana "Tidak perlu, Jay. Mungkin ini hanyalah kesalahan teknis, mereka juga tidak sengaja"

Hening di ruangan itu, pasangan pengantin baru itu pun tak merespon ucapan Terry lalu,

Ponsel Jay berdering, layarnya menampilkan nama sang ayah yang sedang meneleponnya 

"Jay, dimana kamu? Apakah harus Ayah panggil dulu agar kamu dan istrimu datang mengunjungi rumah ayah? Dari kemarin kita hanya punya sedikit waktu untuk berbicara" Dan bla bla bla , Jay pergi keluar ruangan Terry

Tersisa Terry dan Fey berdua di dalam, Canggung. Semenjak acara perkawinan Fey kemarin, sepertinya mereka saling ragu untuk membuka suara dan berbicara

Terry sadar jika dia sedang mencintai istri orang, Terry juga ingin berhenti mencintai namun dia tak tau caranya bagaimana. Dia hanya bisa merenggangkan hubungan mereka dengan bersikap kurang peduli pada Fey

Terry tak hiraukan Fey sedikitpun, Dia terus melamun dengan tatapan yang tak kunjung pindah dari jendelanya. Bahkan ia berharap agar Fey cepat pergi bersama suaminya

"Terry, maaf. Banyak anak kecil yang minta gue buat pergi ke ruangan mereka. Gue juga lupa mau nyuruh Kamal buat nganter makanan" Ucap Lia menghampiri Terry dengan makanan bungkus di tangannya

"Nggak papa"

"Gue buatin makanan dari rumah, kalau dari rumah sakit stoknya masih habis" Kata Lia sambil membuka kotaknya "Udah jam 9 aja, maaf ya gue telat banget. Gue suapin aja ya? Tangan lo nggak bakal kuat kalau makan sendiri"

Terry mengangguk, kemudian Lia menyuapkan makanan yang ia buat sendiri kedalam mulut Terry dengan sangat berhati hati

Sedangkan Fey hanya bisa diam melihat kedua temannya, kenapa semuanya berubah menjadi canggung saat acara kemarin? Bahkan sejak Lia masuk ke ruangan ini sampai sekarang dia berlagak seakan akan tidak ada kehadiran Fey disana 

Seluruh atensinya hanya tertuju pada Terry seorang

"Fey, aku mau ketemu sama Seon, kamu mau tetep disini atau ikut? Nanti sore ayah ngajak kita untuk datang ke rumahnya" Ucap Jay saat baru masuk ke ruangan itu

"Baiklah, aku ikut. Terry, Lia, aku pergi dulu ya. Oh iya, ini buat Terry, semoga ceprt sembuh. maaf sudah bikin kamu terluka" Fey meletakkan paperbag berisi beberapa makanan dan buah di meja samping ranjang Terry

Terry tak merespon, namun Lia Mengiyakannya "Tidak masalah bagi Terry, pergi saja"

Kemudian Fey berlalu begitu saja meninggalkan Lia dan Terry berdua di dalam ruangan ber AC itu

Temporary ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang