.
.
.
.
Jay kembali ke rumahnya dengan tergesa. Sekarang Sudah pukul 12. 5 jam lagi dia harus sampai di bandara
Pria itu menurunkan kopernya dengan berat hati, mengemasi pakaian dan barang dalam koper. Kala itu dia terdiam sesaat, bagaimana nanti dengan Istri dan anaknya yang akan tinggal disini tanpa dirinya. Dia sungguh belum siap. Takut sesuat dengan kandungan istrinya, juga Herden yang sepertinya akan semakin leluasa mendekati istrinya. Meskipun Bianca bilang bahwa pria itu akan kembali ke Amerika,
Jay tetap khawatir. Tak lama setelah itu, Bianca menelpon
"Halo, Jay. Masa cutimu dipotong mendadak, ya?"
Jay menghela napas, "Mendadak Sekali, Aku belum beres beres. Aku juga khawatir
dengan Fey, dia hamil muda sekarang"Dibelahan dunia lainnya, tangan Bianca menggenggam kuat kuat ponselnya, la sangat geram mengetahui Jay sudah mempunyai calon buah hati
Rahangnya mengeras dengan gigi yang menggertak kuat. Batinnya terus mengucapkan sumpah serapah agar rumah tangga mereka akan rusak karenanya dan Herden
"Em, Bersabarlah. Istrimu akan baik baik saja" Dia menyantaikan nada bicaranya
"Ya, semoga. Baiklah, Aku tutup. Aku harus berkemasa"
"Aku bakal jemput kamu disini. Sampai lusa kan?"
"Iya jika angin nya stabil dan tidak ada kendala udara "
"Baiklah, ku matikan. Bersiap siaplah"
Kemudian panggilannya diputus, Jay kembali meletakkan ponselnya. Bagaimana dia akan mengatakan hal ini pada istrinya? Haruskah dia pergi ke tempat kerja Istrinya? Sedangkan dia belum menyiapkan semuanya. Dia takut Istrinya akan mengalami shock
Dia menatap foto polaroid berukuran sedang, berisikan gambar seorang wanita yang tampak sedang meminum cokelat hangat dengan latar taman eiffel. Wanita berambut kepang dua itu terlihat bahagia di foto lainnya, IstrinyaJay tersenyum mengusap beberapa foto yang dia tangkap saat sang istri berbincang dan bergurau dengannya kala itu, Dia rindu momen momen Itu. Dan, secepat Inikah dia harus meninggalkan dokternya?
.
Fey baru saja kembali setelah memeriksa kondisi banyak pasiennya, membuatnya sedikit lelah, "Pasien hari Ini lumayan banyak daripada biasanya""Iya, dari kemarin, Jangan terlalu bekerja berat hingga melelahkanmu " ucap Terry
"Nggak papa, Kandunganku kuat kok"
"Hari Ini kamu pulang awal, ya? Sekarang sudah Jam 4 sore" sahut Kamal
"lya. tapi dimana Jay ya?" Fey mengambil ponsel yang dia tinggalkan di sini. Menatap layarnya, beberapa panggilan tak terjawab dari Jay. Namun Jay tak mengirim pesan sama sekali
Dia mencoba menghubungi suaminya balik, beberapa saat kemudian panggilannya tak dijawab lalu,
"Permisi, Dokter Rafeyza. Ada tamu sedang menunggu Anda di depan rumah sakit" Ucap Seorang perawat di ambang pintu ruangan
Fey langsung beranjak menghampiri perawat itu, "siapa yang mencari saya?"
"Sepertinya orangtua anda. Mereka menunggu di depan rumah sakit" ucap Perawat itu
Kemudian Fey segera pergi ke depan rumah sakit. Dilihatnya orangtua Jay yang berada di sana, "Ibu, Ayah. Ada apa?"
"Akhirnya kamu keluar juga, ayo kita pergi ke bandara Sayang" ajak Ibu Jay menatap menantunya cemas
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Chaos
FanfictionDijodohkan dengan pilot yang menyebalkan, pelupa bahkan sering lalai dengan hal yang harus dilakukannya membuat Rafeyza harus banyak-banyak bersabar Tapi, ternyata sosok Jaydan tak seburuk itu ketika mereka sudah menjalin janji suci. Jaydan memang b...