(❁'◡'❁)
Hari ini adalah waktunya Asya melaksanakan kegiatan kemah sekaligus pelantikan ekskul. Ia sudah berkemas sejak malam, dan semua barang sudah siap di dalam tas Asya. Asya hanya membawa dua tas yang cukup besar dan satu tote bag.
Saat ini, ia masih bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sayangnya, di pagi hari ini hujan turun. Hujan turun sekitar pukul 03.00 WIB, dan sampai saat ini sekitar jam 05.00 WIB masih terdengar suara rintikan hujan, gerimis.
Asya harus siap bersedia di sekolah pada pukul 05.30 WIB. Asya sedang mengecek ulang perbekalan yang akan ia bawa. Kemudian, ia membawa tas tersebut ke ruang tamu.
"Udah semua Mba? Ga ada yang lupa?" tanya Mama memastikan.
"Insya Allah kayaknya udah semua Ma." jawab Asya seraya melepas tas yang ada di tangannya.
"Ya udah sini sarapan dulu-"
"Ngga Ma, nanti aja sarapannya," ujar Asya tiba-tiba.
"Heh kamu itu, makan sedikit aja ini. Mama taruh di mangkok kecil deh Nasi nya. " Sang Mama pergi ke dapur untuk mengambil mangkok kecil.
Tak ingin membantah, Asya pun menurutinya. Ia berjalan ke arah meja makan dan duduk. Melihat Mama kembali dari dapur, ia pun dengan cepat mengambil mangkok yang berada di tangan Mamanya.
"Aku aja yang ngambil." ujar Asya tiba-tiba dengan senyuman di wajahnya.
"Oh ya, Mama anterin aku ya,"
"Iya," Balas Mama singkat.
"Ayah berangkat pagi lagi?" tanya Asya di sela-sela sarapannya. Sedangkan Mama hanya menganggukkan kepala pelan.
Selesai sarapan, Asya langsung bersiap memakai sepatu. Melihat awan hitam serta rintikan air yang jatuh ke bawah tanah. Mama Asya pun keluar dari pintu rumah dan menutup kembali pintunya.
"Mau pake jas hujan Mba?" tawar Mama Asya.
"Nggak usah deh Ma, kayanya mah ini gerimis biasa aja. Tapi kalo Mama harus pake atuh, nanti baliknya gimana," jelas Asya.
"Yowis," Balas Mama.
Setelah semua siap, tas pun sudah dalam posisinya di motor. Serta Asya yang sudah naik di atas motor, Mama pun melajukan kendaraan dalam kecepatan normal.
(❁'◡'❁)
Sesampainya di sekolah, ia melihat banyak murid yang berada di depan sekolah bagian pinggir. Mereka semua seperti Bebek yang sedang meneduh. Mama Asya pun memberhentikan motor tepat di depan gerbang, Asya langsung turun dari motor dan mengambil alih barang-barang.
"Awas berat Mba," ujar Sang Mama.
"Aman, ya udah Mama pulang aja. Takutnya deras," ujar Asya prihatin.
"Yowis, Mama pulang ya. Hati-hati, kalo udah jalan kasih tau Mama ya." ujar Sang Mama. Sedangkan Asya membalas dengan anggukkan kepala, kemudian Sang Mama memutar kembali kendaraan untuk pulang ke rumah.
Melihat Mama sudah hilang dari pandangan Asya, ia pun memasuki ke dalam sekolah untuk mencari Mira. Ia pun melewati lorong yang berisi banyak sekali murid yang sedang meneduh. Asya pun harus membelah keramaian itu untuk sampai koridor pertama halaman sekolah. Ia melihat sekeliling untuk mencari Mira, dan yeah akhirnya ia menemukan Mira. Mira pun melambaikan tangannya sebagai pertanda bahwa Mira berada disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU RAFSYA [RAFAEL & ASYA] On Going
Teen FictionRafael Samudra Sanjaya adalah laki-laki yang menjabat sebagai ketua jurnalis di SMA Wiragama. Rabella Asya Afifah adalah siswa di SMA Wiragama yang menjabat menjadi sekretaris PMR di sekolahnya. Awalnya mereka berada di dalam satu sekolah yang sama...