Chapter 15 = Recruitment OSIS

180 4 0
                                    

Malamnya, Adit mengumumkan pembukaan pendaftaran calon osis, ketua osis, calon mpk, serta ketua mpk di grup kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malamnya, Adit mengumumkan pembukaan pendaftaran calon osis, ketua osis, calon mpk, serta ketua mpk di grup kelas. Mendengar notif yang tiada hentinya itu, Asya langsung menghentikan aktivitas membaca novelnya, dan langsung mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya.

Ia membuka ponsel dan menuju room chat kelas. Membaca informasi yang diberikan oleh Adit, Asya cukup tertarik untuk mencalonkan diri menjadi osis.

(❁'◡'❁)

Sekarang Asya berada di ruang kelasnya. Suasana kelas Asya sedang hening karena pelajaran Kimia, tak heran jika kelas Asya sunyi. Guru kimia adalah guru yang sangat baik bagi kelas X IPA 5, cara guru mengajarnya juga sangat lembut.

Kelas Asya adalah kelas IPA, namun perilaku para murid kelas X IPA 5 sungguh seperti anak IPS. Maka dari itu, kelas Asya ditunjuk sebagai kelas X IPS 6, padahal kelas IPS di kelas Sepuluh tidak sampai Enam.

Setelah pelajaran selesai, guru tersebut langsung merapikan barang-barangnya kemudian pergi dari kelas sambil tersenyum. Seperti biasa, kelas Asya pun akan ramai kembali seperti layaknya pasar.

Namun tidak dengan Asya, justru ia menanyakan perihal pendaftaran osis.

"Eh Mir, lo ikut pendaftaran osis?" tanya Asya pada Mira yang sedang berdiri merapikan barang-barangnya.

Mira duduk kembali di samping Asya. "Pengennya sih ikut,"

"Udah ayo ikut aja, temenin gue. Yuk yuk,"

"Tapi kayaknya seru ga sih kalo misal ikut, soal keterima ngga nya belakangan aja," ujar Mira.

"Nah iya, ya udah ayo ikut aja," seru Asya.

"Ya udah deh boleh,"

"Tapi kalo misalkan ikut gue mau nyalonin jadi apa ya, lo jadi apa dah Sya?" tanya Mira.

"Kayanya sekbid satu deh, yang keagamaan," jawab Asya.

"Tapi ga tau juga sih,"

"Yaudah lah, pikir besok lagi aja," ujar Mira.

"Sekarang kantin yu, gua laper nih." Mira berdiri lalu mengajak Asya. Dijawab oleh Asya dengan anggukkan kepala.

(❁'◡'❁)

Sesampainya di kantin, Asya dan Mira langsung menuju kantin yang biasa mereka pesan. Namun saat sampai di kantin langganan Asya, banyak sekali orang yang sedang mengantri sambil berteriak-teriak.

"Rame banget anjir," ujar Asya dengan nada yang lemah.

"Yaelah, kaya lo nggak tau Warung Besti aja sih." jawab Mira menyentuh pundak Asya.

Ya memang, warung langganan mereka adalah warung Besti. Sejujurnya nama Besti itu muncul karena sang penjual selalu berbicara "besti" kepada para pembelinya, maka dari itu kami menyebutkan "Warung Besti"

WAKTU RAFSYA [RAFAEL & ASYA] On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang