(❁'◡'❁)
Beberapa hari setelah kejadian kemah sekaligus pelantikan ekskul dan Rafael mengantar Asya setelah wawancara OSIS. Hubungan Rafael dan Asya menjadi sangat dekat, terkadang mereka sering pulang sekolah bersama.
Saat ini Asya sedang berada di sekolah, hari ini adalah hari Sabtu. Asya datang ke sekolah untuk melakukan kegiatan ekskul PMR. Ia datang sekitar pukul 08.15 WIB, ia langsung masuk ke dalam kelas. Karena Asya masih kelas sepuluh, ia pun harus diberikan beberapa bimbingan dan arahan serta tambahan materi dari senior maupun pelatihnya.
Saat ini Asya sedang diajarkan bagaimana cara pembalutan. Pembalutan ini menggunakan kain khusus bernama mitela. Yang panjangnya sekitar 90 cm. Pembalutan ini bedakan menjadi beberapa bagian, ada pembalutan bagian kepala, mata serta rahang atas.
Namun ada lagi pembalutan di bagian lengan tangan, serta di bagian jari-jari tangan. Selain tangan, ada pembalutan di bagian kaki, jika pembalutan di bagian kaki ini membutuhkan banyak kain serta kayu tipis khusus untuk pembalutan, kegunaannya untuk menopang si kaki supaya tidak ada pergerakan.
Namun, saat ini Asya baru diajarkan bagaimana caranya pembalutan di bagian kepala. Ia memperhatikan secara seksama, bagaimana kain mitela itu terlipat. Ia juga memperhatikan pergerakan tangan senior yang ia jadikan sebagai contoh.
Setelah senior selesai mencontohkan, mereka memberi waktu kepada juniornya untuk melakukan pembalutan oleh kelompok mereka sendiri yang terdiri dari 2 orang.
Asya berada di bagian yang melipat kain mitela, atau bagian yang melakukan pembalutan. Asya melakukannya dengan perlahan namun pasti, ada satu senior yang melihat kinerja Asya melakukan pembalutan di bagian kepala.
Setelah waktu selesai, orang yang melakukan pembalutan akan langsung menghentikan aktivitasnya. Senior pun langsung mengecek hasil dari pembalutan dari kelas sepuluh.
Ternyata, hasil pembalutan yang paling bagus dah rapih di raih oleh pembalutan yang dilakukan oleh Asya. Kaget, Asya bingung terhadap dirinya sendiri. Namun setelah itu, pembalutan ini masih berlanjut. Berganti pada pembalutan bagian mata dan rahang atas.
Waktu berjalan begitu cepat, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, kegiatan ekskul PMR selesai. Asya langsung merapikan barang-barangnya, kemudian pamit kepada senior yang telah mengajarkan pembalutan.
"Kinerja dia bagus banget Zi, lu nggak mau milih dia sebagai ketua angkatan dia sendiri?" ujar salah satu senior Asya saat melihat Asya sudah jauh dari hadapannya.
(❁'◡'❁)
Sekarang, Asya sedang berada di Koridor kelas 12 menuju parkiran. Ia berjalan dengan sangat santai sambil melihat kegiatan dari ekskul lain seperti paskibra, pramuka, silat, serta taekwondo. Saat melihat kegiatan ekskul paskibra, ia melihat Mira yang sedang belajar baris berbaris. Asya tidak berani untuk menyapa Mira, karena itu tidak dibolehkan saat kegiatan ekskul berlangsung.
Saat Asya melewati taman dekat dengan koridor kelas 12, ia bertemu dengan Rafael yang berjalan ke arahnya. Rafael sedang bersama ketiga temannya yang tidak Asya kenal. Saat mereka ber pas-pas an, Asya dan Rafael hanya saling senyum untuk sebuah sapaan.
"Tumben kaga ngomong, apa lagi males ya?" ujar Asya dengan nada yang pelan.
Tak ingin berpikir panjang, ia kembali berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya dan pulang.
(❁'◡'❁)
Pada saat siang menuju sore, Asya mendapatkan sebuah notifikasi dari account base sekolah. Ternyata, itu adalah pengumuman calon OSIS yang lolos saat wawancara. Sejujurnya, Asya tidak ingin berharap lebih pada kegiatan ini. Namun, ternyata ada sedikit rasa harapan untuk lolos sebagai calon OSIS SMA Wiragama.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU RAFSYA [RAFAEL & ASYA] On Going
Teen FictionRafael Samudra Sanjaya adalah laki-laki yang menjabat sebagai ketua jurnalis di SMA Wiragama. Rabella Asya Afifah adalah siswa di SMA Wiragama yang menjabat menjadi sekretaris PMR di sekolahnya. Awalnya mereka berada di dalam satu sekolah yang sama...