Hari kedua class meeting.
Pagi ini matahari bersinar sangat cantik. Cahayanya sangat menyinari kamar Asya yang cukup gelap itu. Langit biru serta gumpalan putih itu benar-benar menjadi perpaduan yang pas untuk dipandang mata. Dengan cahaya dan langit yang seperti ini, akan membuat banyak sepasang mata yang tersenyum di pagi hari. Tapi tidak dengan Asya, ia sangat menyukai kondisi langit yang seperti ini. Tapi sayangnya, untuk hari ini ia tidak tersenyum saat melihatnya.
Asya masuk sekolah dalam kondisi tubuh yang kurang sehat. Semalam badannya panas, pilek serta merasakan pusing yang menjalar di kepala. Tadinya, ia disuruh Mama untuk tidak masuk sekolah. Namun Asya tetap ingin masuk, karena masih ada jadwal jaga UKS.
"Sya, lo kenapa? Badan lo kayaknya lemes banget." ujar Mira saat melihat Asya tiba di depan kelas.
Asya tak menjawab pertanyaan Mira, ia fokus berjalan menuju tempat duduknya. "Gue semalem meriang, Mir."
Mira duduk berhadapan dengan Asya. "Kalau lo meriang kenapa masuk sih?" khawatir Mira.
"Gue masih ada jadwal jaga, kalau gue izin mendadak takut kena omel." jawab Asya dengan nada yang lemah.
Mira berdecak. "Orang aneh, masa yang ngobatin orang lagi sakit sih."
"PMR juga manusia ya anjir," jelas Asya.
Asya mengecek jam di ponselnya. Ia juga sudah mendengar suara OSIS dari pengeras suara.
"Ya udah, gue mau ke UKS dulu ya." ujar Asya berdiri dari duduknya.
"Lo yakin, Sya?" ucap Mira menahan lengan Asya.
"Bismillah, gue nggak bakal maksain kok. Lagipula jam jaga nya dibatasi, gue ke bagiannya pagi. Nanti kalau gue nggak kuat, kayaknya gue izin pulang duluan," jelas Asya.
"Ya udah, semangat ya bestie ku. Kabarin aja ya kalau ada apa-apa," tutur Mira.
Asya hanya menjawab dengan senyuman, kemudian ia berjalan pergi keluar kelas.
•••
Syukurlah, pasien untuk pagi ini tidak sebanyak kemarin. Jadi, Asya punya waktu untuk beristirahat. Sebentar lagi waktu akan menunjukkan pukul 10.00 WIB, dimana waktu jaga Asya sudah selesai. Namun, tak lama setelah itu Kak Zia datang ke UKS untuk memberi informasi.
"Asya ada?" tanya Kak Zia masuk ke dalam UKS.
Merasa dipanggil, Asya menjawab pertanyaan Kak Zia. "Saya Kak."
Kak Zia berjalan menuju keberadaan Asya yang sedang duduk di sebelah brankar.
"Saya boleh minta tolong?" tanya Kak Zia.
"Kenapa Kak?" jawab Asya bangkit dari duduknya.
"Kamu bisa kan lanjut jaga, sebentar doang kok. Soalnya orang yang jaga di jadwal setelah kamu itu ternyata nggak masuk," pinta Kak Zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU RAFSYA [RAFAEL & ASYA] On Going
Teen FictionRafael Samudra Sanjaya adalah laki-laki yang menjabat sebagai ketua jurnalis di SMA Wiragama. Rabella Asya Afifah adalah siswa di SMA Wiragama yang menjabat menjadi sekretaris PMR di sekolahnya. Awalnya mereka berada di dalam satu sekolah yang sama...