43

1.3K 111 8
                                    

Note: Maaf banget, authornya mabok huhu, okay ini chapter 42 nya yaaa.

.
.
.

C L E O

Aku terbangun dan melihat Niall masih tidur. Ku cium keningnya, lalu aku menelusuri rumah ini. Rumah yang ku rancang 7 tahun lalu, dan berharap inilah rumah bulan madu kami. Tapi saat itu, Niall tak sempat makannya ia langsung beli rumah jadi. Aku dapat melihat pemandangan luar rumah dengan jelas.

"Hei," sapa Niall sambil memelukku dari belakang.

"Niall, thankyou for this. I really like it"

"Apa kau masih mau tinggal disini?"

"Ku harap begitu, tapi kita punya anak Ni. Kan kasian kalau mereka tinggal dirumah Harry terus"

"Iya, um... Aku mandi ya, habis itu aku akan beresin segala perlengkapannya"

Niall berjalan meninggalkan ku, lalu aku tersenyum ke arah nya.

Sesampainya dirumah...

"Mommy! Daddy!" teriak Cameron, Haley, Adam, dan Kyanna sambil berlari memelukku dan Niall.

"Hi babes..."

Aku mencium satu per satu anakku. Mereka terlihat antusias dengan kepulangan ku dan Niall.

"Mommy sama Daddy memang kemana sih?" tanya Haley.

"Mommy sama daddy ada urusan sayang.."

"Oh begitu"

Aku memejamkan mataku sejenak di sofa, karna aku benar benar lelah. Kepalaku juga sakit sekali.

"Kamu kenapa?" tanya Niall sambil duduk di sofa.

"Nggak tau, kepalaku sakit"

Niall membawa punggung tangannya ke keningku, untuk mengecek suhu tubuhku.

"Oh my god! Badan mu panas!! Kamu harus ke rumah sakit!" histeris Niall, dan membuat Harry ikut panik.

"I'll call ambulance" ucap Harry.

"Hei, im fine. Kalian ini kenapa sih? Aku paling hanya kelelahan. Yaudah aku istirahat dulu" protesku sambil naik ke tangga.

N I A L L

5 hari setelah kepulangan kami dari rumah yang ku baru buat, keadaan Leo memburuk. Jelas aku sangat panik. Ditambah lagi, ia tak mau makan dan suka muntah.

"Ni, apa nggak kita panggil dokter aja? Aku khawatir sama Leo," tukas Harry.

Aku menatap wajah Leo yang sedang tertidur. Bibirnya pucat sekali.

"Kamu nggak berhak mengkhawatirkannya" sahutku sinis.

"Maksudmu? I do know her first than you. Kenapa kamu selalu bertingkah kekanak kanakan seperti ini sih Ni?"

"Karna aku tau, kau selalu berusaha untuk mengambil hati istriku"

"Ohya? Kau bahkan yang merebutnya duluan dariku. Aku yang pertama dekat dengan dia, karna aku juga jatuh hati dengannya saat itu. Dan kau dengan enaknya menjadikan dia permainan mu. Kau-"

"SHUT THE FUCK UP!" bentakku sambil menatap Harry tajam.

"Kenapa? Kamu nggak mau aku mengingatkanmu, saat kamu membuat kontrak dengan Molly?!"

Plaaakkk,

Tamparanku melesat di pipi merah Harry. Dan itu menjadi tontonan anak anakku. Mereka menatapku dengan takut. Begitu juga Leo yang tiba tiba bangun.

❝ FAMILY ❞ [njh.agb/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang