42

1.3K 115 3
                                    

Brakkk,

Harry mendobrak pintu kamarku, lalu berlari ke arahku.

"Are you crazy?! Ikut aku!"

Harry menarikku ke dapur, lalu mengikatkan handuk kecil ke luka di tanganku agar darahnya berhenti mengalir. Ia memberikanku segelas air putih, lalu emosiku reda seketika.

"What the hell do you thinking?" tanya Harry. Pandanganku masih kosong menatap lantai.

"Aku hanya nggak nyangka aja kalau selama ini Niall menghianatiku" jawabku pasrah tanpa mengubah pandanganku sedikit pun.

"Menghianatimu? Dia hanya mengobrol dengan teman kantornya kok"

"Hanya? Aku melihat tatapan Niall ke perempuan itu, seperti dia menatapku"

"No, kau hanya melihatnya dari jauh. Bagaimana kamu bisa yakin kalau tatapannya itu sama seperti saat ia menatapmu?"

"Nggak perlu dilihat, Harry. Aku bisa merasakannya kok"

"Daddy's home!"

Aku dapat mendengar suara Niall. Dengan cepat aku menghapus air mataku sebelum tertangkap basah oleh Niall.

"Haley!! Where's mommy?! Kenapa dikamar daddy berantakan dan banyak sekali darah?!" ucap Niall histeris. Ia masih tak menyadari kalau aku sedang di dapur.

"She's here" ucap Harry sedikit berteriak agar suaranya dapat terdengar sampai ke ruang santai. Niall dengan cepat berlari ke arahku, dan menarik lengan kananku.

"Ah!" ringisku. Harry melepaskan tangan Niall dari tanganku, dan sukses membuat pertengkaran.

"Jangan bermain kasar dengan perempuan!" tukas Harry.

"Dan kau jangan memaksaku untuk melukaimu, Styles" ancam Niall sambil menarik kerah kemeja Harry.

"Tell me, apa yang kau lakukan ke Leo sampai lengannya berdarah, hm?!" tanya Niall. Ia mendorong Harry sampai punggung Harry menabrak dinding.

"Niall! Let him go." aku meleraikan.

"Laki laki ini harus diajari bagaimana cara untuk nggak mengambil istri orang lain"

"Kau gila? Dia menolongku untuk mengobati tanganku!"

"Aku nggak percaya"

Blugh,

Niall mendaratkan tangannya yang ia kepal ke wajah Harry dan berhasil membuat hidung Harry berdarah.

"Lepaskan Harry, atau aku akan bunuh diri" aku mencoba mengancam dengan meletakkan pisau ke urat nadiku.

Niall menghela nafas dalam dalam. Ia melirik Harry tajam, lalu melepaskan Harry dengan kasar.

"Kenapa kamu lukain tanganmu?" tanya Niall.

"Karna kamu selingkuh dengan wanita itu!"

"Mommy..." panggil Adam.

"Harry, tolong bawa anak anak ke kamar" pintaku. Harry mengusap hidung nya yang berdarah, lalu meninggalkan ku dan Niall berdua di dapur.

"Wanita mana?" tanya Niall. Aku tak menjawab.

"Wanita mana?!!" Niall mengulang kalimatnya lebih tegas dari sebelumnya.

"Wanita yang tadi bersama mu di cafe" jawabku sambil menangis.

"Lalu?"

Bodoh kau Niall!! Kau masih pura pura tak menyadarinya?!

"Kau selingkuh dengannya"

"No, im not? Bisa nggak sih, kamu berhenti berpikir macam macam tentangku? Aku hanya mencintaimu"

❝ FAMILY ❞ [njh.agb/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang