49

1.2K 112 5
                                    

Pagi ini, aku kembali beraktifitas seperti biasa. Pukul 7, aku terbangun dan memasak masakan untuk sarapan. Mengingat kemampuan masakku yang terbatas, aku memutuskan untuk mencari di google. Aku tau, ini sangat aneh karna seorang istri tak pandai memasak. Dan terkadang aku suka iri melihat Niall yang lihay sekali memasaknya. Masakan Niall juga tak pernah gagal.

1 jam kemudian...

Akhirnya makanan yang ku masak kali ini jadi dengan sempurna. Ya, secara fisik memang sempurna, tapi rasanya entahlah. Semoga saja tidak buruk.

Aku berjalan ke kamar mandi untuk meminum obat.

"Ugh..." gumamku sambil memijat pelan lengan kanan ku.

"Ah! Niall! Sedang apa kau disana?" ucapku terkejut setelah melihat Niall berdiri tepat di belakang ku.

"I'm sorry.. Aku nggak bermaksud mengejutkan mu" kata Niall.

"Ya, it's fine"

"Kau kenapa? Tangan mu sakit?"

"Nggak, mungkin cuma pegal sedikit karna habis masak"

"Hei! Kau baru pulang dari rumah sakit! Mulai besok, aku yang memasak"

"Aku kan ibu rumah tangga disini. Jadi tugas memasak harus aku yang mengerjakan. Tugasmu di kantor,"

"Kau lupa satu hal, kau juga bekerja di toko butik"

Niall tersenyum sambil menempelkan keningnya dengan keningku. Ia berniat membuka bajuku, tapi dengan cepat aku menahannya.

"No. Jangan sekarang please. Aku nggak mau kejadian kemarin terulang lagi," ucapku sambil memegang kedua tangan Niall.

Ia menghela nafas,

"I'm sorry, aku hanya... Merindukanmu"

"I miss you toooooooo"

Aku mencium Niall, niatnya hanya ingin menjadikan itu ciuman selamat pagi. Tapi Niall malah membalas ciuman ku.

"Hahaha stop it. Kau lebih baik membantuku membangunkan anak anak," aku terkekeh sambil menjauhkan bibirku dari bibirnya sebelum ini memakan waktu yang lama. Niall mengigit bibir bawahnya, lalu keluar kamar mandi.

**

Siang ini, kami menghabiskan waktu kami di rumah. Melihat Kyanna yang bermain masak masakan sendiri, dan Cameron juga bermain bola sendiri, membuatku tak tega. Biasanya mereka selalu bermain bersama sama Haley dan Adam. Tapi sekarang sudah tidak.

"Cam, mom ingin bicara sebentar," panggilku sambil duduk di balkon.

"Apa?" tanya Cam.

"Kau mengajari Kyanna arti fuck?"

"Uhm... Nggak kok"

"Jangan berbohong, Cam"

"Mom nggak perlu tau,"

"Oh Jesus, kau tau kan itu bahasa negative? Dan kenapa kamu memberitau adikmu?"

"Berhenti menyalahkan aku, mom! Ini salahmu! Kalau saja mom dan dad kemarin nggak tiduran di lantai ruang tamu layaknya sedang di kamar, mungkin Kyanna nggak akan bicara seperti itu!"

"Hei, kamu jangan berkata seperti itu, honey. Kemarin mom sama dad benar benar minta maaf, mom dan dad nggak seharusnya--"

"Iya, dan itu salah mom. Jadi berhenti menyalahkan ku!"

Cameron berlari. Tingkahnya memburuk sejak terakhir aku bertemu dengannya. Aku tak mau Cameron tumbuh menjadi anak laki laki yang kasar.

N I A L L

❝ FAMILY ❞ [njh.agb/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang