45

1.2K 113 7
                                    

"Anak anak? Niall, anak siapa yang meninggal?" tanya Leo. Aku terdiam.

"Jawab!"

"Haley dan Adam..."

"What? Are you fucking kidding me?"

"I'm so sorry Leo..."

Leo bangkit dari kursi rodanya, lalu mendorong ku dan dokter William keluar. Ia mengunci kamarnya, lalu membanting seluruh barang yang ada di kamar rawat.

"It's okay, Mr. Horan. Istri anda nanti biar kami rehab"

**

Aku menatap Leo dari balik pintu kamar rawatnya. Ia sedang duduk di kursi roda sambil menatap jendela. Aku tak berani masuk, karna aku takut mengacaukan perasaannya. Ini sudah menginjak hari ketiga, semenjak kepergian Harry dan kedua anakku.

"Mr. Horan?"

Aku menoleh ke belakang, dan ada Dokter William.

"Ada apa?" tanyaku.

"Istri anda kena penyakit kejiwaan, ia tak mau diajak bicara, dan emosinya suka memuncak tiba tiba,"

"Then what should I do now?"

"Biasanya orang yang punya gangguan kejiwaan harus sering diajak bicara, tapi jangan sampai mengingatkan memory yang membuatnya stress"

"Bagaimana kalau ia selalu kehilangan kendali?"

"Kami selalu punya obat bius nya kok. Cobalah ajak bicara,"

"Uhm.. Okay dok"

Dokter William meninggalkan ku, lalu aku berniat menghampiri Leo. Bagaimana pun juga, dia istriku, dan aku harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi dengannya.

"Hei Leo" sapaku. Leo tak menyahut, pandangannya kosong menatap jendela.

"Give them back and kill me," ucap Leo tanpa mengubah pandangannya sedikit pun.

"What?" aku mencoba mendekat dan memegang tangannya.

"GIVE THEM BACK! DONT YOU HEAR ME?!" teriak Leo. Ia berdiri dari kursi rodanya, lalu mencekikku dan mendorongku sampai punggungku bertemu dinding. Suster dan dokter segera datang dan menyuntikan obat bius, seketika Leo tenang kembali.

Aku menangis sambil duduk menatap Leo di ranjang. Andai aku dapat mengulang waktu, aku takkan membiarkan kejadian itu terjadi. Aku tau, sangat berat untuk Leo kehilangan anak anak, terutama Harry. Aku dapat merasakannya. Tapi apa yang bisa ku perbuat? Mengembalikan nyawa mereka? God please, I'm not that hero.

"Mr. Horan, istri mu boleh pulang sore ini" ujar Dr. William.

"Tapi, dia harus benar benar istirahat, dan seperti yang saya pesan tadi. Jangan mengingatkannya pada memory yang membuatnya sakit. Sering sering ajak bicara, dan sebaiknya jangan ditinggal sendiri,"

"Seriously? Thankyou dokter!"

"My pleasure!"

Selagi Leo tidur, aku masuk ke kamar rawatnya, lalu membereskan barang barang Leo. Setelah itu, aku mengirim pesan ke Zayn untuk menjemputku dan Leo di rumah sakit.

"Nah Leo, kamu boleh pulang. Itu, suami mu sudah menunggu" rayu Dokter William. Leo menatapku seperti tak mengenalku.

"He isn't my husband" kata Leo lirih.

"HE IS NOT MY HUSBAND!"

Prank,

Leo membanting vas bunga yang ada di lemari. Dokter William segera menyuntikan kembali obat bius Leo, sampai ia tertidur. Aku segera membawa Leo ke mobil sebelum ia sadar kembali. Melihat Leo seperti ini, membuatku jauh lebih sakit. Ia bahkan tak mengakui ku sebagai suaminya. Bagaimana aku bisa mengatasi ini, kalau dia saja tak mengenalku sebagai suaminya.

❝ FAMILY ❞ [njh.agb/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang