47

1.3K 114 7
                                    

N I A L L

Hari ini, tepatnya sore menjelang malam ini, aku ada janji dengan Perrie di starbucks. Aku ingin bicara banyak soal Leo. Salah satu kenapa aku memilih Perrie, adalah karna ia sangat dekat dengan Leo. Dia tau mana yang baik, mana yang buruk.

"Hei, maaf menunggu lama" ucapku sambil duduk di sebrang Perrie.

"It's fine. Aku baru datang beberapa menit yang lalu kok. So, apa yang mau kau bicarakan?" tanya Perrie.

"Leo"

"Kenapa lagi? Bukannya katamu dia sudah normal?"

"Ya memang. Tapi ini masalah kandungannya,"

"What happened? Jangn bilang dia keguguran?"

"No. Kemarin aku menelfon dokter kandungan Leo. Dan kata dokter itu, kandungan Leo lemah. Kalau Leo tetap nekat untuk mempertahankannya, mungkin bayinya selamat, tapi nggak dengan Leo,"

"Hei Niall! Kau tau itu sangat bodoh! Aku mau kau menggugurkannya!" omel Perrie.

"I tried, tapi Leo nggak mau"

"It doesn't matter! Kita bawa dia ke dokter kandungan, dan bilang ke Leo kalau kita hanya sekedar checkup, nanti baru setelah Leo dibius, pihak rumah sakit menggugurkannya. Kau tau kan nyawa Leo lebih berharga?!"

"Ofcourse, tapi aku nggak bisa memaksanya seperti itu. Itu sangat.. Kejam"

"Ini demi keselamatan Leo. Kau mau dia meninggal? Soal anak, kalian bisa bikin lagi kan? Tapi kamu nggak akan bisa menemukan perempuan seperti istrimu. Percaya padaku Niall, ini pasti berhasil"

"Perrie, kalau dia membenciku gimana?"

"Paling hanya sebentar aja kok bencinya. Besok aku akan datang ke rumah mu"

"What? Besok?!"

"Iya. Kenapa? Ada masalah sama besok?"

"Nope. Tapi aku nggak mau melakukan ini. Ku serahkan semua kepadamu"

"Don't worry. Aku akan atasi ini"

Perrie mencium pipiku, lalu ia pulang. Aku masih tak ingin pulang. Aku sedang malas bertengkar dengan Leo. Tapi aku harus kemana? Ke rumah Zayn? Liam? Louis? Mereka kan kerja.

London Orphanage

Ya. Aku memutuskan untuk ke panti asuhan. Mungkin dengan melihat anak anak di panti ini akan sedikit menghibur hatiku.

"Hei Mr. Horan dari perusahaan terbesar di London, right?" tanya Amanda, penjaga panti ini.

"Ya, long time no see" aku menjabat tangannya, lalu Amanda mengajakku masuk.

"Ada apa kemari? Kau ingin mengadopsi anak?"

"No, hanya ingin menghibur hatiku aja"

"Baiklah kalau begitu, aku akan tinggal ya. Kau boleh bermain dengan mereka."

"Ya , thankyou"

Amanda meninggalkan ku. Aku masuk ke ruang bermain mereka. Banyak anak perempuan yang sedang bermain kejar kejaran, masak masakan, dan itu mengingatkan ku dengan anak anakku.

Aku duduk di bangku taman luar sambil mengecek ponselku. Tak ada pesan sama sekali. Apa Leo sudah benar benar tak perduli denganku?

Aku melirik ke jendela yang ada di kamar lantai 2, terlihat seperti ada perempuan yang mengintipku. Ia segera mengumpat saat aku melihatnya. Karna penasaran, aku menghampirinya.

"Hello?" sapaku. Aku masuk ke kamarnya, dan ia sedang melukis.

"Hi uncle," ia tersenyum ke arahku.

❝ FAMILY ❞ [njh.agb/COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang