-
"kondisinya membaik, perlahan pasien akan ada peningkatan, teruslah temani dia dan ajak dia bicara, karna hanya itu yang membantunya agar cepat pulih, jika ada apapun cepat kabari saya, saya permisi" Dokter itu menunduk dan pergi dari ruangan itu.
Xiaojun tersenyum dan beralih menatap Bunanya yang masih lemah.
"Bunaa.. cepat sembuh agar aku tak sendirian lagi...Bunaa.. aku akan pulang untuk membersihkan diri dahulu, setelah itu Dejun akan balik lagi kesini.."
-
Disisi lain Hendery mengkhawatirkan Xiaojun yang dari kemarin belum kembali, ia memiliki gengsi untuk menelpon Pria itu, Hendery bolak balik apa yang harus ia lakukan namun tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan Xiaojun dengan lusuhnya.
"Hendery.." Xiaojun terkaget.
"Kau dari mana saja?" tanya Hendery dingin
"aku abis dari rumah sakit menjenguk Buna, kini Buna sudah siuman dan ohiya, Hendery.. aku izin untuk sering menemeni buna dirumah sakit, perihal gaun untuk pernikahan kalian, kau jangan khawatir aku akan tetap mengerjainya sesuai estimasi".
Xiaojun tersenyum menunduk dan menaiki tangga untuk membersihkan diri. Sedangkan Hendery dia masih dalam diamnya, bagaimana ini Winwin sudah siuman itu akan merusak rencana Hendery dan justru malah akan berbalik ke dirinya sendiri.
-
-
Selesai membersihkan diri Xiaojun turun kebawah untuk memasak sesuatu di dapur.
"Xiaojun" panggil Hendery yang sedang duduk diruang tamu.
"I-Iyaaa?"
"Aku mau berbicara sesuatu denganmu.." Xiaojun pun duduk disamping Hendery dengan jarak 1 meter.
"Xiaojun.. dengar kan aku, kekasihku akan tinggal disini, aku tidak ingin kau ada disini karna akan ada masalah nantinya, aku sudah membelikan kamu apartemen, dan ku harap kau tidak macam-macam Ketika diluar pengawasanku, aku akan terus mengawasimu, kau bisa mengemasi kopermu dan besok kau harus sudah keluar dari rumah ini" tegas Hendery.
"harusnya jika masih menghargai perasaannya kau tidak butuh orang ke 3" ucap Xiaojun menunduk.
"kenapa? Apa kau cemburu?.. harusnya kau tau batasanmu"
Xiaojun hanya mengangguk dan pergi ke kamar untuk berkemas.
Didalam kamar Xiaojun hanya berdecak kesal
"ckk siapa juga yang cemburu, kalo takut kekasihnya tau kenapa bawabawa aku dalam permasalahan ini"
Ketika Xiaojun sedang asik mengemas barang Hendery secara tiba-tiba masuk kamar
"oh ya ampun kau mengkaget kan aku saja." Mengelus dadanya
Hendery menatap dalam wajah Xiaojun, mendekat dengan perlahan, Xiaojun yang menyadari itu hanya berjalan mundur hingga langkahnya berhenti dikarnakan sebuah tembok besar menghadangnya.
"Hendery. K-kau mau apaaa?"
Hendery mengunci Xiaojun didalam dekapnya, mengangkat dagu Xiaojun untuk melihat Hendery yang lebih tinggi darinya, Hendery tersenyum tipis dan mendekatkan wajahnya ke wajah Xiaojun. Xiaojun tidak takut dia hanya merasa canggung, dia langsung membuang wajahnya, Hendery yang melihat itu langsung berbisik.
"Xiao Dejun... I want you.."
Tubuh Xiaojun merinding, sedangkan Hendery membenarkan posisi wajah Xiaojun dan menatapnya. Wajah Xiaojun memerah, dia bahkan seperti sangat takut.
Hendery mencium Xiaojun dengan perlahan, Xiaojun hanya diam dan membiarkan Hendery melakukan itu terhadapnya.
Hendery melepas ciuman beralih menghisap leher Xiaojun dan memberinya tanda kemerahan disana.
"ahh.. Henderyy...jangann" namun Hendery tidak menggubrisnya.
Hendery menurun kan baju yang dikenakan Xiaojun, sambil menciuminya mengikuti baju itu turun.
Sekiranya puas dengan Xiaojun yang sudah bertelanjang dada dia menarik Xiaojun dan menghempaskan Xiaojun ke Kasur, Xiaojun langsung menutupi badannya dengan kedua tangannya, Hendery menatap Xiaojun sambil membuka kemeja yang dia kenakan hingga sama-sama bertelanjang dada.
Hendery membuka kaki Xiaojun yang masih dalam berbalut kain, dan menindih Xiaojun membiarkan kepemilikannya menyentuh kepemilikan Xiaojun.
Hendery menggesek kepemilikannya sambil menciumi Xiaojun. Xiaojun yang terbuai hanya mengikuti permainan yang Hendery berikan.
Hendery menatap Xiaojun dalam sambil membuka celana mereka yang tersisa, kini mereka hanya telanjang bulat, tubuh Xiaojun penuh dengan noda kemerahan yang Hendery perbuat.
Hendery masih menggesek kepemilikannya yang saat ini sudah mengeras dan berurat seolah-olah urat itu hampir meledak didalam.
Xiaojun yang merasakan kerasnya benda itu hanya mengumpat didalam hati.
Hendery coba memasukan miliknya kedalam milikXiaojun dengan perlahan
"AHHH SSAAKIITTT" Teriak Xiaojun menjambak rambut Hendery.
Hendery hanya memejamkan matanya karna kepemilikannya memasuki sesuatu yang sempit dan hangat, itu membuatnya sangat merasakan nikmat seperti dipijat.
Beralih menatap Xiaojun yang menahan sakit itu, Hendery pun mendekap bibir Xiaojun dengan bibirnya, Hendery mencium Xiaojun agar Xiaojun tidak terlalu berisik, atensinya teralihkan dengan sudut mata Xiaojun yang mengeluarkan air mata.
Hendery berhenti dan melepas pautan bibir mereka
"apakah sesakit itu?" tanya Hendery pelan
"maafkan aku Hendery aku tak bisa melanjutkannya"
Hendery menaikkan alisya sebelah, lanjut mengenjot miliknya yang membuat Xiaojun berteriak
'AHH SAKIT HENDERYYY"
Hendery memutar matanya malas dan kembali mencium bibir Hendery.
Xiaojun menangis karna kesakitan dan bibir Hendery yang mulai berdarah karna di gigit Xiaojun.
Namun Hendery masih pengaruh hawa nafsunya.
Xiaojun dihajar habis-habisan oleh Hendery hingga akhirnya Hendery capai puncaknya.
Hendery yang langsung roboh di samping Xiaojun.
Xiaojun hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya namun tubuh Xiaojun ditahan oleh Hendery, Hendery memeluk badan Xiaojun dan menyelimuti tubuh polos mereka.
-
-
-
GAKUAT BUAT NERUSINNYAA...
JANGAN LUPA VOTE YAWW...
KAMU SEDANG MEMBACA
'designer' henxiao
FantasyXiaojun adalah seorang Designer yang berjuang demi kehidupan Ayahnya dipenjara akibat terjerat kasus pembunuhan, membuatnya harus menjadi 'Simpanan' CEO muda yang akan menikah. Setidaknya 3 tahun menjadi simpanan sampai ayahnya keluar dari penjara...