BAB V

146 12 0
                                    

"Yaa?-..."

"H-Haechan...?"

-

-

Di ruang tamu kini mereka berada, hanya ada keheningan sampai Xiaojun membuka suara

"kenapa kamu kesini?" tanya Xiaojun menunduk

"aku ingin bertemu dengan Hendery dan tak menyangka kau juga ada disini"

"Hendery tidak ada, dia sedang bertemu dengan kekasihnya kau bisa kembali lagi nanti"

Hening..

"kau berhutang penjelasan padaku, bagaimana semua ini bisa terjadi?" Haechan berusaha membuka obrolan.

"tidak ada yang perlu dijelaskan Haechan semua sudah jelas" jawab Xiaojun.

"tapi kenapa kau harus mengambil jalan ini?".

"hanya ini yang bisa ku lakukan, semua jalan seolah tertutup sehingga hanya jalan ini yang bisa aku lewati".

"Maafkan aku, aku sangat membencimu saat itu, mengenai ayahmu, namun aku tau, kau tidak bersalah dalam masalah ini, maka dari itu aku kembali ke seoul untuk menemui mu".

"kenapa kau minta maaf, harusnya sikap mu sama seperti kakakmu, membenci seorang anak yang telah membunuh ayahmu".

"sebaiknya kau pulang Haechan aku takut Hendery pulang dan marah kepadaku kalau kau ada disini".

-

"aku sudah pulang"

Xiaojun terkejut mendengar suara yang ia kenali, Haechan melihat kearah suara itu berasal, terlihat Hendery diambang pintu sedang melipat tangannya. Xiaojun meremat baju yang ia pakai.

Hendery berjalan menuju Xiaojun dan Haechan berada, menarik tangan Xiaojun hingga ia berdiri dari duduknya.

/PLAAAKKKK

Xiaojun memegang pipinya terkejut, Haechan langsung bangkit dari duduknya. Yaa Hendery menampar Xiaojun secara tiba-tiba.

"GEE APA YANG KAU LAKUKAN HAH?" Teriak Haechan

"diem aja lo, gak usah ikut campur!" jawab Hendery

Hendery beralih menatap Xiaojun yang sedang menahan tangis dengan luka disudut bibirnya.

"ini yang kamu lakukan Ketika tuan mu tidak ada dirumah Xiaojun?! beraninya kamu melayani pria lain disaat kau masih menjadi jalang pribadiku?" Hendery meremat Pundak Xiaojun.

"GE!! Kami tidak melakukan apapun, aku kesini hanya ingin menemuimu." teriak Haechan.

"keluar!" jawab Hendery pelan

"KELUARRRR!!" teriak Hendery.

Haechan hanya diam dan melangkah mundur

"Xiaojun aku akan menghubungimu lagi nanti, Ge masih ada yang harus kita bicarakan" Haechan meninggalkan rumah Hendery dan pergi.

Setelah kepergian Haechan, Xiaojun lari menuju kamar nya. Hendery menatap tangannya yang memerah karna telah menampar Xiaojun.

"itu pasti sakit sekali, tapi blm seberapa Xiaojun".

Malam harinya Xiaojun memberanikan diri keluar namun tidak ditemukannya Hendery di seluruh penjuru rumah itu. Mungkin Hendery keluar lagi batin Xiaojun. Kesempatan itu ia gunakan untuk pergi menjenguk ayahnya di penjara.

Kondisi sedang hujan dan Xiaojun memesan taksi online untuk mengantarnya kesana. Sesampainya Xiaojun di Tahanan itu, ia langsung menghadap ke penjaga.

"hmm permisi saya ingin bertemu dengan ayah saya, Namanya Yuta"

Ekspresi Penjaga itu langsung berubah menjadi sangat khawatir.

"Maaf untuk saat ini Kau belum bisa bertemu dengannya".

"K-Kenapa??" tanya Xiaojun khawatir.

"Dia terluka parah karna di babi buta oleh Tahanan lainnya"

Dada Xiaojun sesak, bagaimana bisa ayahnya kenapa-kenapa sedangkan dia disini berjuang agar ayahnya baik-baik saja di dalam tahanan. Xiaojun jongkok dan menangis namun ia langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menelpon seseorang.

"............"

"Haloo..?"

"Hendery.. apa yang kau lakukan ke ayahku?'

"apa yang ku lakukan? Sebaiknya kau intropeksi selama ini apa kau sudah bersikap baik?"

Xiaojun meremas bajunya

"kenapa kau melakukan ini aku sudah melakukan apa yang kau mau"

"itu adalah peringatan Xiaojun, sekali kau macam-macam denganku ingat nyawa ayahmu ditanganku"

Telpon itu langsung dimatikan oleh Hendery.

Xiaojun berjalan kaki ditengah derasnya hujan, tidak ada yang tau jika air hujan itu tercampur dengan air yang keluar dari matanya, ia membiarkan tubuhnya basah diterpa derasnya hujan. Atensi nya beralih kepada Rumah Sakit didepannya.

Xiaojun memasuki Rumah sakit tersebut dan mencari Ruangan ICU.

Xiaojun membuka pintu Ruangan tersebut dan memperlihatkan pasien yang terbaring koma di kelilingi oleh banyaknya selang dari mesin-mesin yang bekerja. Xiaojun berjalan perlahan dan memeluk pasien tersebut.

"bunaaa...."

-

-

-

maaf kalo tidak jelas >.<

'designer' henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang