BAB XXVIII 'Riku adalah Hendery'

138 11 5
                                    

"kau harus menemukan pelaku utamanya,

hanya untuk memastikan kau menikahi putriku untuk tidak membalas dendammu" tegas Yuta.

-

-

-

Kini Xiaojun sedang tiduran Bersama anaknya.

Anaknya sedari tadi hanya bermain disamping Xiaojun, sedangkan Xiaojun sedang melamun melihat langit-langit kamarnya.

"maamaaa" Riku menggoyang tubuh Xiaojun.

"adaapa?" jawab Xiaojun.

"apa Riku boleh bertemu ayah Riku lagi" tanya Riku

Xiaojun pun memiringkan badannya.

"boleh, tapi Riku harus belajar yang rajin dulu yaa..." senyum Xiaojun mengelus rambut surai Riku.

Riku sangat mirip dengan ayahnya, batin Xiaojun.

-

-

"Riku?? Namanya Riku?" tanya Kun.

"iyaa, anakku Riku" jawab Hendery

"lalu apa yang mereka katakana padamu lagi" tanya Kun penasaran.

"aku bisa saja menikahi Xiaojun namun... sepertinya akan rumit" Hendery menunduk.

"rumit? Apa yang rumit?"

-

-

Keesokan harinya.

Kini Xiaojun mengantar putranya sekolah.

"Riku.. belajar yang rajin, mama akan menjemputmu nanti, maaf mama tidak bisa menemanimu di sekolah, karena mama harus pergi bekerja.. jangan nakal ya nak" Xiaojun mengelus rambut Riku.

"siap mama" hormat Riku.

Riku pun berlari memasuki sekolah nya, Xiaojun hanya tersenyum melihat putranya yang sudah besar.

"ah aku akan terlambat".

Xiaojun pun mengendarai mobilnya ke Butik.

-

-

Sesampainya di Butik

Xiaojun langsung duduk di mejanya dan sedikit berbincang dengan teman-temannya.

"Xiaojun..." panggil seseorang

Ohh itu Kun dan Hendery dibelakangnya, yang membuat ekspresi Xiaojun berubah menjadi dingin.

"Xiaojun kau tolong urus laporan mu lalu berikan ke ruangan ku ya" ucap Kun.

"Baik Ge" Xiaojun menunduk.

Kun dan Hendery pun pergi melewati Xiaojun yang masih menunduk.

-

"Permisi...."

"masuk Xiaojun" ucap Kun.

Xiaojun memasuki ruangan Kun dan menampilkan Kun yang sedang duduk di kursinya dan Hendery yang selalu tidak sopan duduk di meja Kun.

"ini laporan ku Ge" memberikan berkas itu ke Kun dengan canggung.

Hendery selalu menatapnya dengan tatapan intimidasi.

"Permisi.." Xiaojun hendak pergi.

"ahhh tunggu Xiaojun" tahan kun yang membuat Xiaojun kembali menatap Kun.

"ku dengar kau sering WFH, ada apa?" tanya Kun.

"ahh.. semenjak aku punya anak, ku rasa cuti 6 bulan setelah melahirkan sangat tidak cukup, bahkan saat sudah memasuki sekolah TK, anakku tidak bisa ditinggal" Xiaojun menunduk.

'designer' henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang