BAB XIII

133 13 0
                                    

-

-

-

"Dan kau tidak berfikir siapa yang selama ini menghancurkan ayahmu didalam penjara?"

Xiaojun berbalik badan dan menatap Wanita itu dengan tatapan tak percaya.

Kini jarak tubuh Xiaojun dan Wanita itu sangat jauh namun mereka saling menatap satu sama lain.

"Jauhi Hendery, atau ayahmu akan mati" ucap Wanita itu gugup.

Xiaojun berlari kearah Wanita itu dan menarik rambut Wanita itu.

"Jadi kau yang sudah menyiksa ayahku dalam penjara? Atas dasar apa kamu melakukan itu sedangkan yang berhak adalah sang penuntut yaitu Hendery".

"Ahh sakit, t-tolong"

Xiaojun melepas tangannya, dan Wanita itu langsung membenarkan posisi tubuhnya.

"dengar Xiaojun, kau bahkan tak pantas jika hanya disebut pelacur, kau juga pantas disebut pacar gelap alias selingkuhan orang yang ingin menikah, kau datang ke Hendery saat kau mengetahui dia akan segera menikah, apa kau tidak memiliki etika? Sebelum Hendery mengumumkan pernikahannya kenapa kau tidak menemui nya? Bukan kah jelas Xiaojun kau ini lebih dari seorang Pelacur rendahan yang ingin merusak pernikahan kami?" jelas Wanita itu

"kau bahkan masih belum paham jika kami sudah berteman saat masih bayi, mau kalian akan menikah atau tidak, tidak akan merusak pertemanan kami, apalagi ini demi ayahku aku melakukannya, dan permasalahan kita.. ayahku tidak ada sangkut pautnya"

"aku tak peduli, jauhi Hendery.. nyawa ayahmu ditanganku"

Xiaojun hanya diam dan melangkah pergi.

Seharian ini Xiaojun mengabaikan Pesan dari Hendery.

Menurut Xiaojun untuk apa dia menurut lagi pada Hendery, seperti peliharaan yang berpindah Tuan, yang harus Xiaojun waspadai adalah kekasihnya Hendery, sekarang Hendery adalah ancaman untuknya.

Xiaojun pergi kerumah sakit untuk menemui Buna nya.

-

-

/pintu terbuka

"Bunaaa???"

Xiaojun berlari keluar berteriak memangil suster

"Sus tolong sus kenapa pasien di ruangan ICU no *** tidak ada ya sus?" tanya Xiaojun khawatir.

"maaf Tuan dari keluarga pasien di ruangan itu" tanya suster memastikan.

"I-iyaa benarrr..."

"Tuan, Pasien ruangan ICU no ** telah di rujuk kerumah sakit yang lebih besar di atas namakan Hendery yang mengurus surat-suratnya" jelas suster itu.

Xiaojun terkejut dengan apa yang diperbuat Hendery.

"boleh aku minta datanya" pinta Xiaojun.

Xiaojun membuka ponsel nya lalu menunjukan notif dari Hendery 5 jam yang lalu.

"Xiaojun, Buna mu sudah ku rujuk di rumah sakit *** tolong jika kau membaca pesan ini, kau tidak perlu lagi datang kerumah sakit itu."

Xiaojun menghela nafas, ia teledor sekali pikirnya.

"Ini Tuan..." suster memberi datanya.

"terima kasih" Xiaojun langsung pergi ke rumah sakit yang di tuju.

.

Sesampainya di Rumah Sakit, Xiaojun langsung memasuki Ruangan tempat rawat Buna nya dan melihat Hendery yang sedang menyuapi Winwin, terlihat pun Winwin sudah membaik dengan wajah cerahnya.

"B-Bunaa..."

"aa dejun.." senyum hangat Winwin.

Mata Xiaojun berkaca-kaca, ia pun berlari dan memeluk Winwin sambil menangis.

Winwin sangat merindukan anaknya itu.

"Bunaa, dejun sangat Bahagia Buna sudah membaik"

"Dejun.. buna baik-baik saja kok, apalagi ada Hendery yang sangat baik disini"

Xiaojun melirik ke Hendery yang sedang melihatnya, Hendery tersenyum tipis.

Xiaojun melepaskan pelukannya dan menatap dingin Hendery.

"Lebih baik kau pulang Hendery, terima kasih atas bantuannya, setelah ini kau tidak perlu repot-repot mengurus Buna ku" nunduk Xiaojun.

"Loh kenapa nak, tidak apaapa jika Hendery kemari kita jadi seperti dulu lagi"

"gapapa tante mungkin Xiaojun sudah bisa sering-sering kesini"

Hendery tersenyum dambil menatap Xiaojun.

Kini Hendery dan Xiaojun sedang diluar ruangan Winwin.

Xiaojun menatap Buna nya dari jendela ruangan Winwin.

Sedangkan Hendery sedang terduduk melihat Xiaojun yang sedari tadi hanya melihat ke arah Winwin.

"Xiaojun duduklah" muak Hendery.

"Kenapa kau masih disini, aku sudah menyuruhmu pulang" jawab Xiaojun tanpa gerak sedikitpun.

Hendery yang sudah Lelah dengan sikap Xiaojun pun berdiri dan memegang Pundak Xiaojun.

"Kau ini kenapa, kenapa kau jadi pembangkang?"

"Sebaiknya kau pergi Hendery, tolong"

"kenapa? Kekasih ku melakukan sesuatu?"

Xiaojun pun menatap dalam Hendery

"sebaiknya kau ke kekasih mu sekarang, dia membutuhkanmu.."

Hendery sangat bingung, kenapa Xiaojun tiba-tiba mengurusi hubungannya dan wanitanya.

Tiba-tiba suara ponsel Xiaojun berbunyi.

Oh ya Tuhan itu Notif dari Penjara ayahnya.

"Maaf Tuan.. bisa kah kau kesini, ayahmu kritis.."

/DEGGGG

-

-

-

Setiap tanggal merah aku ga update ya guys

Karna aku kerjainnya di kantor hehe

Jangan lupa di vote.

'designer' henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang