BAB XXIX 'kebakaran'

106 11 0
                                    

Malam Hari nya

Hendery bermain ponsel di kamarnya.

Ia melihat Xiaojun dan Riku yang ia jadikan sebagai wallpaper.

Terukir senyum hangat Hendery saat melihat wallpaper nya.

"sebentar lagi.. tidak akan ada yang memisahkan kita..."

Hendery menaruh ponsel itu di dadanya dan memejamkan matanya.

-

-

-

/Ting Tong

Bunyi bel yang dipencet berkali-kali.

Membuat sang pemilik ruangan merasa terganggu olehnya.

"iyaa.. siapaaaaaa...."

"Hendery cepat bangun, kita harus kembali ke Korea sekarang" teriak Kun dari luar.

Hendery pun membangunkan tubuhnya dan membuka pintu kamarnya

"ada apa.. kenapa tiba-tiba sekali" Hendery masih mengantuk.

"apa kau tuli tidak mendengar telfon di ponsel mu?"

"Huh??" Hendery menggeleng.

"Kantor mu di Busan terbakar bodoh, kau harus segera kembali ke Korea" kesal Kun.

Hendery terkejut dengan membesarkan matanya.

-

-

Beberapa saat kemudian.

Kun sedang menunggu Hendery berkemas.

"cepatlah Hendery.."

"oke sudah.."

"kalau gitu ayo.. aku akan memesan tiket pesawat di mobil, saat ini aku sudah memesan taksi untuk kita berdua ke Bandara" jelas Kun.

Hendery dan Kun pun berjalan untuk menuju Lobby.

"tunggu Kun.." Hendery seketika berhenti.

"ada apa Hendery kita tidak ada waktu banyak" kesal Kun.

"Xiaojun..." lirih Hendery membuat Kun buang nafas kasar.

/di kediaman Nakamoto Yuta.

"ayah jangan pergiiii" cemberut Riku.

"ayah akan kembali sayang, ayah tidak akan lama, setelah ini kita tidak akan berpisah lagi okee?" hibur Hendery.

"bagaimana bisa kau asal membuat janji semudah itu? Tidak akan berpisah lagi? Cihh.. atas dasar apa kau" remeh Xiaojun.

Hendery menatap Xiaojun lalu berdiri.

"aku yakin, karena siapapun pelaku yang membakar perusahaanku pasti ada kaitannya dengan pelaku pembunuh ayahku" Hendery menatap Xiaojun serius.

"aku juga ada pemikiran kesitu" sahut Yuta.

"ayahhhh" Xiaojun kesal karena ayahnya seperti setuju dengan Hendery.

"sebaiknya kau diam saja dejun" sahut Hendery.

Xiaojun membuang wajahnya malas.

Hendery mendekati Xiaojun.

"lebih baik kau Bersiap... membuat costum untuk pernikahan kita"

Kata-kata Hendery mampu membuat Xiaojun menatapnya dengan tatapan sayu.

Hendery melangkah mundur.


"Hendery pergi dulu..."

Hendery pun pergi diikuti oleh Kun dibelakangnya.


'designer' henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang