Kun dan Xiaojun berdiri untuk menyapa Hendery yang baru datang.
Kun yang Tersenyum lebar salah fokus oleh Hendery yang menatap Xiaojun sangat dalam, atensi Kun pun beralih pada Xiaojun yang mengalihkan tatapannya karna gugup. Ekspresi Kun yang tadinya tersenyum lebar pun berubah menjadi senyum tipis.
"Tuan Henderyyy.." Kun mengangkat tangannya untuk berjabat dengan Hendery.
Hendery yang menyadari itupun langsung tersenyum kepada Kun.
"Ahh terima kasih sudah datang" senyum Hendery dan beralih menatap Xiaojun singkat.
"Silahkan duduk kembali" ramah Hendery.
"tuan Hendery, acaranya sangat meriah, dan juga sangat mewah, aku suka" ucap Kun.
"ya tentu, semua harus di design dengan cantik" Hendery melirik ke Xiaojun dengan tatapan menggoda.
Xiaojun yang menyadari itu mengalihkan pandangannya, sedangkan Kun ia hanya tersenyum tipis.
"apakah kau sudah berdansa? Disini banyak wanita cantik juga jika kau membutuhkan lawan dansa" tanya Hendery.
"ah tidak aku sedang tidak ingin berdansa" jawab Kun gugup.
"kalau Xiaojun...." Hendery mengalihkan ke Xiaojun.
"kau tidak ingin berdansa dengan wanita disini?" tanya Hendery meledek.
"tidak terima kasih" jawab singkat Xiaojun.
"kalau begitu dansa dengan ku gimana?" Xiaojun melebarkan matanya karena terkejut.
"Bagaiman tuan Kun?" tanya Hendery intimidasi.
"Ah iyaa tentu saja.. Xiaojun sana" suruh Kun.
"Tapi..."
"Ayooo" Hendery berdiri dan menarik tangan Xiaojun.
Xiaojun hanya melihat Kun seperti meminta tolong, tapi Kun tidak bisa berbuat apapun, walaupun sebenarnya dia tidak suka jika Xiaojun berdansa dengan pria lain. Namun ia tidak enak hati dengan Hendery.
Hendery membawa Xiaojun ke tengah-tengah para hadirin yang sedang berdansa.
Hendery langsung merangkul pinggang Xiaojun dan menempelkan tubuhnya dan tubuh Xiaojun.
Xiaojun hanya menahan badan Hendery agar tidak terlalu menempel padanya.
Hendery memiringkan kepalanya dan menatap Xiaojun dengan senyum tipisnya.
"ahh Pak tolong jangan begini" risih Xiaojun
"kau sangat cantik Xiaojun"
Hendery mengatakannya dengan suara berat nan lembut nya yang membuat Xiaojun merinding.
"dengarkan aku Xiaojun..."
"Aku dan Kun adalah pewaris dari perusahaan besar, dan jangan sampai karna kau project ini gagal"
Hendery mendalamkan suaranya dan membuat Xiaojun tak bisa berkutik dengan kata-kata Hendery.
"Hendery menjadikan aku tumbal agar aku tidak bisa macam-macam dengannya, oh Ya Tuhan, bahkan cara satu-satunya pergi bekerja untuk nafas sedikit dari Hendery pun sudah tidak ada lagi" batin Xiaojun.
"kau sengaja Hendery?" tanya Xiaojun pelan.
"aku tanya sekali lagi, mau sampai kapan kau lari dari aku? Hmm?" tanya Hendery semakin dekat dengan Xiaojun.
"aku katakan sekali lagi, tidak ada yang lari-"
/cupp
Hendery mengecup singkat bibir Xiaojun yang membuat sang pemilik membesarkan matanya dan membeku. Di sisi lain Kun hanya bisa mengepalkan tangannya melihat pemandangan dari jauh didepan matanya seperti itu.
Dengan posisi Hendery merangkul pinggang Xiaojun posesif dan keningnya menyentuh kening Xiaojun membuat orang yang melihat pun akan ambigu dibuatnya.
"aku bilang mau sampai kapan kamu lari?"
Xiaojun terdiam entah bagaimana ia menjawab Pria dihadapannya ini.
"Hendery.. semua orang melihat kita" ucap Xiaojun berbisik.
Hendery yang sadar akan hal itu, Hendery mengangkat kembali kepalanya yang tadinya menyentuh kening Xiaojun.
"Tuan Hendery....."ucap salah satu hadirin.
"kau terlalu takut Xiaojun..."ucap pelan Hendery
"ahh iyaa mari lanjutkan pestanya" Hendery pun membalas hadirin yang memanggilnya.
Hendery melepas rangkulannya dan pergi menninggalkan Xiaojun yang masih terdiam ditengah lantai dansa itu. Kun yang melihat itu pun menghampiri Xiaojun. dan Hendery ia berbincang dan melihat kearah Xiaojun yang dihampiri oleh Kun, dengan ekspresi senyumnya Hendery kembali mengalihkan pandangannya dari Xiaojun dan melanjutkan berbincang.
Kun membawa Xiaojun ke outdoor dimana ada kolam renang besar disana dan beberapa hadirin juga.
"Xiaojun kita duduk disini saja mencari udara segar"
Xiaojun mengangguk dan kembali meneguk minumannya.
"Xiaojun hati-hati itu adalah alkohol dan jika kau belum terbiasa meminumnya jangan minum terlalu banyak atau kau akan tidak sadarkan diri" ucap Kun yang khawatir melihat Xiaojun terus menengguk minumannya.
"Baik Ge" kalimat yang Xiaojun ucapkan malah seperti kalimat penenang, pada nyatanya Xiaojun terus meminum minuman itu.
Kun sudah frustasi melihat Xiaojun, harusnya waktu mereka di outdoor bisa mengganti suasana yang bagus untuk mereka. Banyak yang ingin Kun tanyakan dan bahas pada Xiaojun.
Kun sudah tidak kuat lagi, ia merampas gelas dan botol alkohol Xiaojun.
"Xiaojun aku tau kamu tidak terbiasa meminum alkohol ini, jangan berlebihan"
Xiaojun hanya mengangguk, Kun memberikan botol alkohol beserta gelasnya kepada pelayan agar Xiaojun tidak meminumnya lagi.
"aku akan mengambilkanmu air putih, kau tetap disini! Jangan kemana-mana" ucap Kun.
Kun meninggalkan Xiaojun sendiri, ia pergi ke indoor untuk mendapatkan minuman lain.
"ah permisi.. apa ada minuman lain selain bir?"tanya Kun kepada pelayan itu.
"ada pak, soda dan jus" jawab pelayan itu.
"ah tidak, kalau air putih?" Kun memastikan.
"maaf pak, untuk air putih kita harus mengambilnya dulu di kitchen"
Kun yang melihat pelayan itu sedang banyak pekerjaan maka Kun inisiatif untuk mengambilnya sendiri.
"kalau boleh tau dimana kitchennya?"
Pelayan itu pun mengarahkan arah kepada Kun.
"hufttt jauh sekali kitchennya, yang penting aku sudah dapat air putih aku harus segera memberikannya kepada Xiaojun"
Kun pun berjalan namun ia melewati ruangan yang sangat menarik perhatiannya.
Beberapa menit kemudian.
"Xiaojun.. aku...XIAOJUNN??!" Kun terkejut.
Xiaojun menghilang.
-
-
-
-
jangan lupa di vote ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
'designer' henxiao
FantasyXiaojun adalah seorang Designer yang berjuang demi kehidupan Ayahnya dipenjara akibat terjerat kasus pembunuhan, membuatnya harus menjadi 'Simpanan' CEO muda yang akan menikah. Setidaknya 3 tahun menjadi simpanan sampai ayahnya keluar dari penjara...