BAB XXIII 'Jepang'

131 20 4
                                    

"hamil???"

-

-

-

Ten memasuki ruangan Xiaojun, terlihat Xiaojun sedang memiringkan badannya menghadap ke tembok. Apa ia tau jika dia hamil pikirnya. Ten pun perlahan duduk disamping badan Xiaojun dan mengelus Xiaojun perlahan.

"Xiaojun...."

Ten mendengar Xiaojun menangis.

"Xiaojun.. apa kau mengetahui semua ini?"

Xiaojun pun menghapus air matanya dan duduk menghadap Ten.

Ten menatap sayu kepada Xiaojun.

"Xiaojun akan membuat semua orang kecewa" ucap Xiaojun lirih.

"Xiaojun.. apa kau tau siapa-"

"aku tau, tapi tidak ingin memberitahunya.."

"kenapaaa?" ucap Ten bingung.

"orang itu tidak akan menerimanya" Xiaojun menunduk.

"coba lah dulu untuk mengatakannya, setidaknya kau harus mengatakannya, jika dia tidak menerima, Keputusan selanjutnya ada di tanganmu" Xiaojun menatap Ten.

-

-

Setelah membaik Xiaojun memutuskan untuk pergi kepenjara menemui ayahnya.

Setelah sampai di Penjara, Xiaojun melihat Hendery dan Wanita itu sedang mengobrol, Xiaojun datang dari arah belakang Hendery dan Wanita itu melihat kedatangan Xiaojun dan tersenyum miring.

"aku tau kau mencintaiku, kau hanya bilang seperti itu hanya didepan Xiaojun, aku sudah menduganya, terima kasih kau sudah mau menikahi ku Hendery" memeluk erat Hendery.

Xiaojun merasa ditusuk ribuan pedang melihat Hendery yang seperti tidak ada penolakan, itu tandanya iya. Xiaojun pun memutuskan untuk tidak jadi berkunjung menemui ayahnya, dan pergi begitu saja.

Setelah kepergian Xiaojun, Hendery baru melakukan keberontakan pada Wanita itu

"apa kau gila? Sudah ku bilang aku hanya mencintai Xiaojun! jangan berkhayal" menunjuk Wanita itu.

"tapi sudah terlambat" ucap senyum Bahagia si Wanita.

"maksudmu...." Tanya Hendery

"Xiaojun baru saja pergi setelah mendengar kalau kau akan menikahi ku" santai seperti tidak ada dosa.

Hendery yang terkejut dengan apa yang Wanita itu katakana pun berbalik dan tidak mendapati Xiaojun.

Hendery pun bergegas berlari mencari Xiaojun sedangkan Wanita itu hanya say goodbye puas.

-

Hendery berlari sampai ke luar Penjara pun tidak melihat tanda-tanda Xiaojun.

Sedangkan Xiaojun sudah pergi menggunakan mobilnya.

"bagaimana?, anak ini anak Hendery, sedangkan Hendery akan menikah, aku tidak mungkin menghancurkan pernikahannya" Xiaojun menangis mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi.

/Flashback

"kau yang harus menanggung dendam ku"-Hendery

/Flaschback off

"Iyaa Hendery hanya dendam padaku, dendam menghamili ku?" Xiaojun tidak henti-henti menangis.

"Ayahh.. Bunaaa.. maafkan Dejun.."

-

Di sisi lain

Ten memandangi Winwin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

'designer' henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang