selamat membaca semua dan semoga suka❤️
FOLLOW DULU BOSSS!
RAMEIN KOMEN KALIAN SEBANYAK-BANYAKNYA DI TIAP PARAGRAF🔥
JANGAN LUPA VOTE🔥
VOTE ITU GRATIS GENGS!
───
HAPPY READING
───
O2. Kompetisi dan Ambisi
•••
Auditorium, 07.30.
Ketika Rana memasuki Auditorium SMA Garuda Bangsa langsung di sambut oleh layar besar bertuliskan SELAMAT KEPADA SISWA-SISWI TAHUN AJARAN 2024/2025 yang terpancar melalui proyektor. Rana sangat terpukau melihat desain ruang itu terkesan mewah dan elegan. Dinding putih di hiasi ornamen emas yang berkilau, lampu kristal yang menggantung di tengah langit-langit tinggi dan deretan kursi tertata rapi.
"Silahkan masuk dan duduk sesuai urutan peringkat hasil tes ujian. Kami sudah mengurutkan dari yang paling depan adalah peringkat 1 sampai seterusnya," ucap sang MC sebelum memulai acara, menggiring para siswa yang berkerumun untuk menemukan tempat mereka.
Ivory menyenggol lengan teman barunya itu, "Lo peringkat berapa, Na?" tanya Ivory dengan antusias.
"Gue peringkat 15. Lo?"
"Serius? Gue peringkat 16. Kok bisa kebetulan gitu, sih?!" Ivory nampak berseri-seri, karena ia tidak berpisah dengan Rana.
Rana tersenyum tipis, "Bagus, deh. Jadi gue nggak sendirian," ujar Rana sedikit lega karena dia sama sekali tidak memiliki kenalan di sekolah ini. Mungkin dirinya adalah sebuah keberuntungan.
Ivory terkekeh, merangkul pundak Rana seperti sudah berteman lama, "Kayaknya emang kita di takdirin buat jadi temen, Na," ujar Ivory merasa senang.
Mereka melangkah beriringan menuju barisan yang terletak di bawah ruang atau barisan bagian depan yang berhadapan dengan podium. Rana sempat melirik sekeliling. Aula yang besar itu perlahan terisi siswa-siswi baru. Meskipun kelihatan sesak, suasana terasa teratur.
Namun, Auditorium yang tadinya bising mendadak senyap ketika SIXTH memasuki ruangan. Dipimpin oleh Sadewa, kemudian ada Raja dan Ratu yang berjalan berdampingan, ada Permata, dan di belakang ada Pangeran dan Pandawa. Mereka melewati ratusan pasang mata yang menatap SIXTH terkagum-kagum. Pesona SIXTH memang tidak bisa diragukan lagi. Mereka selalu sukses menjadi pusat perhatian.
Rana bisa merasakan aura kuat yang mencekam ketika SIXTH melewati kursinya. Tatapan Rana mengikuti SIXTH yang menduduki kursi kosong paling ujung secara berurut. Mereka adalah peringkat enam besar.
"Oh my God.. Sadewa ganteng banget. Iya, kan, Na?" bisik Ivory sambil tersenyum malu dengan wajah yang memerah.
"Deketin sana kalau suka," kata Rana mendorong lengan Ivory dengan menggoda.
Ivory memberengut, "Di bilang gue cuma kagum! Mana mungkin gue berani deketin Sadewa. Dia terlalu sempurna buat gue yang biasa aja," kata Ivory merasa minder.
Rana memutar matanya malas, "Nggak usah sok insecure gitu deh lo. Kalau di liat dari barang-barang yang lo pake kayaknya lo orang kaya," sindir Rana melirik tas branded yang di kenakan Ivory, serta aksesoris mahal yang menghiasi seragamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH [END]
Teen Fiction#THE SIXTH SERIES BOOK 1 Kisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ s...