part. 20

494 65 7
                                    

_
_
_

Mata Yoongi tertuju pada Jimin dan JK yang selalu sangat dekat, selalu physical touching, bercanda dan Jimin terlihat sangat bahagia saat bersama JK.

"Dia sangat bahagia bersama orang yang perhatian padanya, tapi kenapa dia benci mengingat Suga, aku bahkan mengorbankan hidupku untuknya." Batin Suga

V melambaikan tangan kearah Jimin dan JK.

Jimin langsung berlari menghampiri Yoongi dan V, lalu disusul JK sambil membawa tas nya dan juga tak Jimin dipundak nya.

"Aku mau langsung kerumah sakit" ucap Jimin terengah engah karna berlari menghampiri Yoongi.

"Aku udah antar papi pulang, dia menunggu mu dirumah" jawab Yoongi.

"Benar kah ?" Ucap Jimin yang hampir serentak dengan JK. Mereka berdua melompat - lompat kegirangan seperti anak kecil mendengar papi Jimin sudah sehat dan sudah dirumah.

Jimin dan JK juga langsung berpelukan. "Jekeyyy, tidur dirumah ku ya," pinta Jimin kegirangan.

Yoongi dan V melihat tingkah mereka, jauh berbeda tengan pertemanan antara Yoongi dan V, lebih banyak diam, jarang bercanda, jika mengobrol pun mereka lebih sering hanya membahas hal yang penting-penting saja.

Memasuki rumah, Jimin langsung berlari memeluk papi nya, lalu disusul JK yang juga memeluk papi Jimin dengan bahagia.

Papi Jimin sudah terbiasa dengan kehadiran JK dirumahnya, karna JK dan jimin sering menghabiskan waktu bersama.

Makan malam, Seokjin bersama ke 4 anak nya.
"Papi senang rumah ini jadi ramai dan di penuhi oleh canda tawa kalian, andaikan bisa setiap hari seperti ini."

Yoongi mengantar Seokjin untuk beristirahat ke kamarnya. Sementara Jimin, JK dan juga V berada diruangan game dan bermain bersama.

Yoongi melihat keruangan game, ketiga orang itu sibuk bermain, dan kegiatan seperti itu sama sekali tidak cocok dengan Yoongi, berbeda dengan V yang dengan gampang bisa menyesuaikan diri dengan tingkah kekanak-kanakan Jimin dan JK.

Yoongi keluar lagi, mengitari ruangan demi ruangan rumah megah itu, langkahnya terhenti diruangan yang ada piano besar di sana, dinding ruangan itu lagi-lagi dipenuhi foto-foto Jimin dengan pose-pose menari yang indah, dan juga ada foto-foto bahagia Jimin bersama Yoongi yang dipajang.

Yoongi duduk dan mulai menyentuh keybord piano itu, mengambil kertas dan pensil yang juga terletak di nakas disamping piano.

Yoongi sang pianis, kapan saja idenya bisa muncul apalagi sambil menyentuh piano.

Jimin pindah ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju, tak lama disusul JK yang sudah terbiasa menginap dirumah Jimin.

JK melihat Jimin tertidur pulas dikasur setelah mandi, lalu JK juga mandi dan juga tidur disamping Jimin setelahnya, karna seharian latian dance, pasti mereka kelelahan.

V mencari keberadaan Yoongi, dan menemukan Yoongi sedang bermain piano.

"Kita pulang atau menginap disini ?". Tanya V karna sudah jam 10.00 malam.

"Mereka tertidur dikamar" lanjut V

Tak lama pelayan rumah Jimin datang mengatakan kamar untuk mereka sudah disiapkan.

Yoongi masuk kekamar Jimin, melihat Jimin dan JK tidur pulas di kasur.

Yoongi mengumpat dalam hati, jauh - jauh datang untuk Jimin, tapi malah ditinggal tidur, dan bahkan dia tidur bersama JK.

"Kita pulang aja." Ajak Yoongi, lalu berpamitan pada pelayan dan meninggalkan rumah Jimin.

Pagi, hp Yoongi berdering membangun kan nya.

Jimin duduk di meja makan menunggu JK selesai mandi, karna hari ini mereka ada jadwal latihan lagi.
Uring-uringan karna gak melihat Yoongi dirumah.

Yoongi mengangkat panggilan Jimin.

"Ya"

"Hyeong dimana ?"

"Dirumah"

"Kenapa gak bilang semalam pulang ?"

"Aku gak mau mengganggu tidurmu sambil berpelukan dengan JK" jawab Yoongi kesal.

Jimin terdiam...

"Kalian pacaran ?" Tanya Yoongi.

"Bukan, apaan sih..." jawab Jimin

"Trus apa ?". Desak Yoongi.

"Dia itu..."

"Lain kali kalau cuma nemenin kalian pacaran jangan ajak aku." Sela Yoongi dan langsung mematikan telpon nya.

Jimin bingung dan jadi serba salah sendiri, dan kesal pada dirinya sendiri kenapa sampai ketiduran semalam.

"Padahal dia aja punya tunangan, kenapa dia kesal kalau aku dekat dengan orang lain" umpat Jimin.

Sore sepulang latihan, Jimin langsung kerumah Yoongi, perasaan serba salah Jimin berlanjut sampai sore karna seharian Yoongi tak membalas pesan Jimin.

Sampai di rumah Yoongi, pelayan membawa Jimin ke halaman belakang, dimana Yoongi, V dan juga Amy sadang berbincang disana.

Langkah Jimin tertegun, seketika menyesali kedatangannya kesana. Tapi karna terlanjur terpaksa Jimin bergabung dengan mereka dan berusaha bersikap sebiasa mungkin.

V melambaikan tangan, senang dengan kehadiran Jimin, Yoongi menarik tangan Jimin untuk duduk disampingnya.

Berlanjut dengan obrolan basa basi Jimin dengan mereka.

Yonggi tak mengijinkan Jimin pulang walaupun sudah berkali - kali pamit untuk pulang.

Akhirnya Jimin terpaksa ikut makan malam dengan mereka, setelah makan malampun Yoongi tak membolehkan Jimin pulang.

Masih bergabung dengan obrolan mereka yang tak Jimin pahami, boring dan mengantuk, dan juga kesal melihat Amy yang selalu bergelayut dibahu Yoongi.

V tertawa melihat Jimin yang berulang kali menguap karna mengantuk.

"Kamu ngantuk ?" Serentak Yoongi dan V tertawa melihat Jimin yang mengangguk dengan wajah mengemaskan.

"Aku mau pulang" ucap Jimin memanyunkan bibirnya.

Yoongi menggelengkan kepala, lalu berdiri meraih tangan Jimin dan menariknya kekamar.

Amy tak percaya dengan apa yang dilakukan Yoongi.
Yoongi yang biasanya pendiam dengan wajah datar, tapi kenapa sekarang terlihat sangat ramah dan hangat.

Sampai dikamar Yoongi, menyuruh Jimin untuk beristirahat dikasur.

Jimin cemberut, "aku mau pulang akh, gak mau tidur disini"

"Gak boleh", ucap Yoongi dan menarik Jimin ke kasur, mendorongnya untuk berbaring, lalu menarik selimut menyelimuti tubuh Jimin.

"Gak enak kan nemenin orang pacaran ?" Bisik Yoongi ketika menunguk menyelimuti Jimin.

Yoongi tersenyum menjengkelkan dan keluar meninggalkan Jimin sendiri dikamar.

--- to be continued ---




WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang