part. 25

464 67 3
                                    

_
_
_

Yoongi menatap Jimin yang menolak ajakannya untuk makan dan tetap sibuk dengan hp nya.
menatap dalam-dalam, rasanya ingin memeluk Jiyoon erat-erat, tak sadar air mata Suga mengalir.

Akhirnya Jimin menyadari Yoongi yang duduk disampingnya dan terus memandanginya itu sedang menangis.

Jimin duduk dan mendekati Yoongi, memeluk Yoongi dan ikut menangis.

"Aku selalu khawatir dengan sikap mu, kadang aku berfikir bagaimana kalau kamu ternyata benar bukan Yoongi". Ucap Jimin sambil sesegukan.

Yoongi memeluk Jimin lebih erat, tak bisa berkata-kata.

Semua jalan jadi buntu, akhirnya bertemu Jiyoon tapi dalam situasi yang rumit, ini lebih melelahkan dibanding semua pengorbanan untuk Jiyoon yang telah Suga lewati.

Hari hari Suga dalam kebohongan tetap berlanjut, hanya berada di dekat Jiyoon sebagai obat dan memacu semangat Suga untuk bertahan.

Papa Yoongi menelpon Yoongi, kedua keluarga nya dan keluarga Amy dikagetkan dengan kabar kalau Yoongi ingin membatalkan pernikahan.

Yoongi dicecar banyak pertanyaan oleh papa nya, papanya berusaha mengembalikan Yoongi yang selalu menuruti keinginan nya.

eoma Yoongi terus merindu kan Yoongi, makin gundah mendengar ada masalah antara Yoongi dan Amy.

Istri Jung Hoseok itu merasa bersalah pada Suga, membuat Suga menggantikan Yoongi, menjalani hidup sebagai orang lain seumur hidupnya.

Ingin sekali mengatakan pada suaminya, untuk membiarkan Suga atau Yoongi mengikuti kebahagiaan dengan caranya sendiri, tapi sebagai istri dia tak punya daya apa-apa ditengah keluarga besar suaminya.

Yoongi tak bisa menjawab banyak pertanyaan papanya, tak mampu secara tegas untuk mengatakan bahwa tekad nya sudah bulat ingin membatalkan pernikahan itu.

Bertahun-tahun Suga dalam wujud Yoongi sudah menjadi anak penurut, hanya diam dan tak pernah membantah orang tuan nya.

Hampir setiap hari papa nya menelpon dan mendesak nya untuk kembali merubah fikiran nya, karna rencana pernikahan itu susah jadi perbincangan keluarga nya.

Suara piano terdengar memekak kan telinga, tak mengalun indah seperti biasanya, Yoongi menekat tut piano secara acak dan emosi.

Memancing perhatian semua orang termasuk anggota dancers yang sedang istirahat latihan.

V menggelengkan kepalanya, memahami Yoongi yang jengah dengan desakan papanya begitu juga rengekan Amy yang terus tak berhenti menganggu nya.

Yoongi menggela nafas berat, lalu kerjalan keluar aula untuk menghirup udara, karna dada nya terasa sesak berada diluar ruangan.

V mengikutinya, lalu mereka duduk di bangku halaman aula.

"Apa papa mu masih mendesak mu ?"

Yoongi mengangguk

"Apa gak sebaiknya kamu fikirkan lagi tentang pernikahan itu, gak baik kalau fikiran mu terbebani terus, sedangkan kamu perlu fokus latihan untuk event ini."

Lagi lagi Yoongi hanya menjawab V dengan helaan nafas dalam.

"Jimin hanya bilang gak suka kamu menikah karna kalian baru ketemu, bukan nya melarangmu menikah".

"Iya aku tau, malah dia menyuruhkan melanjutkan pernikahan itu, agar papa ku gak menyalahkan nya." Jawab Yoongi.

"Lalu ? " tanya V

Yoongi menggeleng pelan.

"Atau jangan jangan kamu jatuh cinta pada Jimin? " tanya V penuh selidik.

"Gila" jawab Yoongi tegas.

"Pesona adik manis mu itu emang bikin gila, aku aja nyaris khilaf" goda V

Yoongi langsung melempar V dengan bungkus rokok yang tergeletak di meja.

"Tapi sepertinya akan berhadapan dengan macan kuat yang selalu menjaga Jimin, anak itu menakutkan" lanjut V

"Maksud mu ?" Tanya Yoongi bingung.

"Jk, aku yakin mereka ada hubungan, atau setidaknya Jk berharap lebih"

Yoongi tersenyum kecil, "itu tidak akan mudah"

V memiringkan kepalanya, meminta penjelasan lebih dari ungkapan teman nya itu.

"Karna Jimin hanya mencintai Yonggi". Jawab Yoongi dan mereka tertawa.

Ditengah obrolan itu Yoongi melihat dari arah pintu lain aula Jimin keluar dan berlari kecil, terlihat menghampiri seseorang yang sedang menunggu nya di pinggir jalan.

Yoongi melihat itu dan penasaran siapa yamg ditemui Jimin.

Berjalan mencari posisi yang bisa lebih leluasa dan jelas melihat kegiatan Jimin.

Langkah Yoongi di ikuti juga oleh V yang ikut penasaran.

Jimin menemui seorang laki-laki paruh baya malah terlihat tua, dari kejauhan terlihat mereka berbincang sambil berdiri dipinggir jalan.

Yoongi mematung melihat laki-laki yang ditemui Jimin, laki-laki tua itu terlihat tidak asing, penasaran Yoongi makin menjadi.

Tanpa fikir panjang Yoongi berjalan cepat menghampiri Jimin.

Sampai di dekat Jimin, Yoongi langsung menarik Jimin dan berdiri di depan Jimin, menghadang orang itu.

"Kenapa kamu menemui Jimin ?" Ucap Yoongi marah pada pak tua itu.

"Hyeong.." Jimin berusaha menghentikan Yoongi, tapi Yoongi tak menghiraukan Jimin dan hanya fokus pada orang yang ditemui Jimin itu.

Pak tua itu menyeringai, "kamu siapa anak muda ?, kenapa kamu melarangku bertemu keponakan ku.?"

"Hyeong dia paman ku" jelas Jimin.

Yoongi menarik tangan Jimin dan membawa nya masuk kedalam gedung.

"Dia bukan paman mu" ucap Yoongi sambil menyeret Jimin.

Sesuai perintah Yoongi, V diam diam mengikuti dan mencari informasi tentang bapak tua yang ditemui Jimin itu.

Jimin berusaha melepaskan tangan nya dari Yoongi.

"Kamu kenapa ?, dia itu..."

"Dia orang jahat, dia bukan paman mu" sela Yoongi menghentikan omongan Jimin.

Jimin terpaku dan heran melihat reaksi Yoongi yang sangat berlebihan.

"Apa kamu tau siapa dia ?" Tanya Jimin

Sesaat Yoongi diam, dan lalu menggelengkan kepala.

Yoongi lalu beralasan pergi ke toilet, agar Jimin tak memperhatikan ke gugupan nya, bahkan tangan Yoongi tak berhenti bergetar sejak pertama melihat orang yang ditemui Jimin tadi.

"Kenapa appa bisa menemukan Jimin ?" Guman Suga.

Ya orang itu adalah ayah kandung Suga.
Menjadi pertanyaan besar di benar Suga kenapa dia menemui Jimin. Karna Suga tau persis hanya ada rencana jahat di otak papa nya. Dan itu membuat Suga tidak tenang.


--- to be continued ---

WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang