part. 30

753 86 8
                                        

"lalu kapan saatnya ?. bukankah Suga Sudah kamu jual. appa !!!"

bapak tua yang dari awal
menyeringai memprovokasi
Suga, seketika terdiam, tertegun mendengar laki - laki yang dari tadi menahan tangan nya itu memanggil nya dengan sebutan appa.

Memindai lekat wajah Suga,
dari awal memang sudah merasa wajah anak muda ini tidak asing, tapi mungkin kah dia Suga. Batinnya.

"Kamu siapa ?", bertanya dengan gagab dan tak percaya.

Suga diam mengunci mulut nya, tapi matanya menatap tajam.

"Su,,Suga ?. Kamu benar Suga ?, anak ku Suga ?".
Lalu memeluk Suga.

Suga mulai melepaskan cengkraman tangan nya, dan matanya berkaca-kaca.
Appa yang dulu dia jaga, dan selalu merasa takut akan di tinggalkan appanya, tetapi kenapa ternyata dia adalah orang yang setega ini.

"Appa, kamu manusia jenis apa ?, kenapa begitu tega pada Jimin ".Suga menangis, bahkan tak sanggub menjabarkan satu persatu berapa banyak kesalahan yang sudah iya lakukan pada Jimin.

"Hehhhh,,,hehhhh"

"Suga, kenapa kamu masih peduli pada Jimin, kan dia juga gak keberatan, apalagi gara-gara kita dia sekarang jadi anak orang kaya dan bergelimang harta."

"Appa...." bentak Suga

"Kamu terlihat begitu gagah dan berkelas sekarang, siapa sangka seorang se- sempurna ini adalah anak yang ku pungut dari tempat pelacuran dulu, " ucap pak tua itu sambil masih tertawa terkekeh dan menepuk nepuk pundak Suga.

Suga terperanjat mendengar appa nya mengatakan itu dalam tawa terkekeh nya yang menjengkelkan.

"Apa maksudnya ?, apa aku bukan anak mu ?" Tanya Suga.

"Tentu saja kamu adalah anakku, aku yang membesar kan mu. Apa jadinya hidup mu jika tak ku temukan saat kamu dibuang orang tua mu yang entah siapa hehehheh". Jelas appa Suga.

"Berhenti tertawa seperti itu, jika tak ingin ku remukan mulut mu." Ancam Suga yang emosinya sudah naik ke ubun-ubun.

Suga mengancam akan mempolisikan appa nya, penipuan, Judi, Pemerasan dan kejahatan lainnya.

"Jika appa masih berani mengganggu Jimin, kupastikan akan memasukkan mu ke penjara, mulai sekarang jangan pernah muncul lagi dihadapan Jimin. Camkan itu!" Tegas Suga.

Suga tak main-main dengan ancaman, walaupun fakta baru terungkap bahwa dirinya ternťù

dan hanyalah di pingir di pinggir jalan, biarpun kecewa tapi Suga masih tetap punya rasa bahwa orang ini adalah appanya.

Suga berusaha meredam amarahnya dan akhirnya memutuskan melepaskan appanya lalu kembali kerumah sakit.

Sesampai dirumah sakit mendapati Jimin bersandar di headboard, melihat Yoongi yang baru datang, sesaat mata mereka beradu.

Disofa V sedang tertidur sambil duduk dan menyender ke tangan sofa, disampingnya ada JK yang juga tertidur berbaring berbantalkan paha V.

Yoongi membangunkan V, dan meminta V untuk mengantarkan JK pulang.
Lalu mendekati Jimin yang dari tadi tak henti menatapnya

"Dari mana?. Kenapa kamu bawa HP ku?" Tanya Jimin pelan.

"Aku gak sengaja " jawab Yoongi beralasan dan membantu Jimin duduk.

"Gimana papi ?"

"operasinya berhasil baik, hanya butuh waktu untuk dia sadar, kamu jangan terlalu khawatir ya !".

Yoongi berusaha memilih kata yang membuat Jimin tenang, walaupun
kenyataan nya papi nya sedang kritis.

"sebaik nya kita pulang ya, lebih nyaman tidur di rumah, biar kamu gak ikut sakit." bujuk Yoongi.

WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang