part. 3

570 77 3
                                    

_
_
_

Pelan - pelan, akirnya mereka melepaskan pelukan itu.
"Aku sangat merindukan mu" ucap Jimin yang masih berurai air mata.

"Aku juga". Jawab Yoongi, jawaban yang terdengar.sedikit canggung dan kaku.

Yoongi dan V membawa Jimin ke restoran untuk makan siang.

Jimin tak bisa mengendali kan diri, senyum terus merekah di bibirnya, dan fokus mata nya hampir selalu pada Yoongi.

Yoongi yang pendiam sudah berusaha mengimbangi tingkah ceria Jimin. Yoongi berusaha bersikap sebagaimana sifatnya dulu seperti yang di ceritakan Jimin dan ke dua orang tua nya.

Kebingungan Yoongi terselamatkan dengan adanya V yang terlihat sangat cocok dan nyambung dengan Jimin.

V menanyakan banyak hal tentang Jimin dan korea, pertanyaan yang seharusnya ditanyakan oleh Yoongi, agar Jimin tak terlalu merasakan perbedaan Yoongi yang dulu ada di ingatan nya dengan Yoongi yang sekarang dia temui.

Jimin betah menghabis kan waktu sampai menjelang malam menemani Yoongi latihan, dia tak mau beranjak dari kursi paling depan penonton aula kosong itu, walau pun V membujuknya untuk jalan-jalan keluar, takut kalau Jimin merasa bosan.

Selanjutnya makan malam dirumah bersama papa dan mama Yoongi,

Kehadiran Jimin membuat suasana rumah itu terasa hidup, suara tawa renyah Jimin memberi warna pada keadaan kaku rumah selama ini.

Mama Yoongi hampir tak pernah lepas fokusnya dari Jimin, selalu didekat Jimin, dan tetap sesekali tak mampu menahan air matanya. Karna melihat Jimin membuatnya merasakan kehadiran Yoongi yang dulu ceria seperti Jimin.

Yoongi yang sekarang sangat pendiam dan kaku, tak banyak bicara, apalagi semenjak namanya makin dikenal sebagai seorang pianis, dia semakin sibuk dan bahkan hampir tak pernah melihat Yoongi dirumah, selain sesekali papa dan eoma nya memaksa untuk makan malam bersama.

Seorang Maid bertanya akan memindahkan travel bag Jimin ke kamar tamu.

"Aku mau tidur sama Yoongi hyeong," sela Jimin.

Eoma langsung mengangguk, "iya kamu pasti kangen tidur sama Yoongi ya ?. Dulu kamu pasti akan menangis jika papi mu datang menjemput."

Jimin menggeser kursi nya lebih dekat pada Yoongi mengaitkan tangannya di lengan Yoongi dan menyandar kan kepalanyanya pada bahu Yoongi.

"Iya, aku hampir selalu menangis tiap mau tidur malam, sampai setahun setelah kalian pergi". Ungkap Jimin.

Yoongi berusaha menyembunyikan rasa canggung dan gelagapan nya, ini suasana tak biasa dan sama sekali diluar dugaan Yoongi.

V juga tak henti tersenyum melihat itu, dia juga tak menyangka Yoongi sahabat yang dia kenal sangat flat itu ternyata sehangat itu dulu saat masih di korea.

Yoongi juga tak punya pilihan lain selain menyetujui Jimin tidur sekamar dengan nya, sembari memaksakan melebarkan bibirnya untuk tersenyum.

Acara makan malam usai, Yoongi memberi isyarat pada V agar ikut kekamarnya dulu, dia sangat canggung karna Jimin terus bergelayut di lengan nya.

V berusaha menyembunyikan tawa melihat wajah tertekan Yoongi.

V dan Yoongi duduk di balkon kamar, sedangkan Jimin mandi dan berganti pakaian.

"He's cute" goda V
"Ku kira orang yang ku tunggu keluar dari bandara adalah seorang perempuan" lanjut V

Suga menunduk dan sedikit tersenyum. " ku fikir juga gitu, yang datang adalah cewek". Ucap Suga sedikit berbisik.

"Berhenti bercanda" ucap V tertawa.
"Jangan biarkan aku berfikir ada masalah dengan otak mu, kalau masih bilang kamu lupa pada Jimin"

"Aku serius" jawab Yoongi, dan tidak tertawa sedikitpun.

Tiba-tiba Jimin membuka sliding door dan bergabung dengan mereka.

" udah selesai ?, kamu ngobrol sama V dulu ya, gantian aku mandi " ucap Yoongi.

"Apa dulu Yoongi punya banyak teman ?". Tanya V membuka topik pembicaraan.

"Iya, dia orang yang ceria dan baik, semua orang senang berteman dengan nya."

Jawab Jimin dan mulai antusias bercerita tentang Yoongi dulu yang selalu menggabiskan waktu dengan teman-teman team basketnya.

Yoongi kelas 3 SMP dan Jimin masih kelas 6 SD. Mereka disekolah yang sama, Yoongi sangat menjaga nya. Pulang sekolah mereka berdua akan di jemput eoma dan supir.

Setelah istirahat sebentar lalu mereka akan pergi latihan di gedung seni. Yoongi berlatih piano dan Jimin latihan menari, setelah pulang kerja malam, baru Jimin akan dijemput papi nya. Tapi lebih sering Jimin menginap dirumah Yoongi.

Waktu cepat berlalu, V akhirnya pamit kekamarnya, menyisa kan Jimin dan Yoongi, mereka masih duduk dibalkoni.

"Gimana keadaan papi mu?"Suga berusaha mencari topik obrolan.

Jimin sedikit menceritakan keadaan papi nya, dan wajahnya mulai sedih saat bercerita.

"Aku dengar sekarang kamu jadi dancer dengan jadwal paling padat di korea ?". Yoongi berusaha mengganti topik agar Jimin tidak sedih lagi.

"iya dancer, tapi tidak sehebat pujian mu itu" jawab Jimin sedikit tersipu.

"Tak bisa dibandingkan dengan kesuksesan mu, dari dulu kamu selalu hebat, aku tau dimanapun itu, kamu pasti akan sukses" Jimin balas memuji Yoongi.

Yoong menatap Jimin, wajahnya datar, "memangnya dulu aku sehebat apa ?" Tanya Yoongi.

"Apa kamu tidak ingat, berapa banyak pialamu yang dipajang eoma diruang keluarga rumah kalian?"

Yoongi menggeleng pelan.

Jimin terdiam, rasanya aneh kalau Yoongi tidak mengingatnya, dan ekspresi Yoongi sekarang juga aneh.

"Lalu apa saja yang kau ingat tentang korea ?". Tanya Jimin. Saat ini mereka berdua sama-sama memasang wajah serius.

"Banyak hal" jawab Yoongi singkat.

"Lalu apa aja yang kau lupakan ?".

"Semua hal yang berusaha kamu dan orang tua ku ingatkan". Jawab Yoongi.

"Termasuk aku ? " tanya Jimin dengan mata yang mulai berkaca - kaca.

Yoongi menganggu pelan. "tak banyak yang bisa ku ingat".

Jimin terdiam, mengunci mulut nya, air mata nya jatuh tak mampu ditahan nya.

Sesaat mereka bertatapan.

Lalu Jimin menyeka air mata di pipinya, lalu mengalihkan pandangan, tak lama Jimin berdiri, "aku ngantuk, ucapnya dan berjalan masuk kedalam kamar.

Lalu Jimin menyeka air mata di pipinya, lalu mengalihkan pandangan, tak lama Jimin berdiri, "aku ngantuk, ucapnya dan berjalan masuk kedalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang